Title
DAMPAK PEMBANGUNAN 5 DESTINASI SUPER PRIORITAS BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA
Category
Uncategorized
Description
Pembangunan dan pengembangan 5 destinasi pariwisata di Indonesia sebagai langkah tegas pemerintah dalam rangka pemerataan ekonomi khususnya aspek pariwisata sehingga destinasi wisata di Indonesia tidak hanya berpusat pada Pulau Bali tetapi juga di pulau lainnya. Saat ini pemerintah sedang mengembangkan 5 Bali baru yakni, Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dan Likupang di Sulawesi Tenggara.
Industri Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia yang sangat berkembang dan dianggap tidak akan pernah mati. Dengan adanya pariwisata di suatu negara dapat diandalkan untuk meningkatkan perekonomian negara. Indonesia memiliki peluang yang besar dalam mengembangkan industri pariwisata, karena memiliki banyak sekali keindahan alam di setiap pulau yang ada di Indonesia. Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki beribu - ribu pulau, namun sayangnya hingga saat ini hanya Bali yang sangat dikenal oleh turis mancanegara. Bali juga seringkali dianggap sebagai negara yang berbeda dengan Indonesia, namun ada langkah baru dari pemerintah untuk memperkenalkan destinasi wisata di Indonesia yang tidak kalah Indah dengan Bali.
Lima Bali baru merupakan solusi baru yang dibuat oleh pemerintah dengan tujuan mengembangkan pariwisata di Indonesia. Lima Bali baru yang akan diprioritaskan oleh pemerintah adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Tenggara. Dengan adanya lima Bali baru, diharapkan pariwisata Indonesia dapat menyebar dan tidak hanya berpusat pada Jawa dan Bali dan dapat membantu kawasan pariwisata lainnya yang ada di Indonesia untuk berkembang.
Salah satu langkah tepat dan strategis yang dijalankan oleh pemerintah adalah menyelenggaran pagelaran acara berskala internasional yaitu, Moto GP yang diselenggarakan di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Hal tersebut akan menarik perhatian wisatawan mancanegara dan akan berdampak langsung terhadap industri pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menjadikan Mandalika sebagai tuan rumah pagelaran berkelas dunia merupakan salah satu ajang promosi dan pelebaran sayap industri pariwisata nasional yang tidak hanya berpusat pada Bali.
Lima Bali baru seringkali disebut sebagai wisata super prioritas. Wisata tersebut disebut sebagai tempat wisata super prioritas karena pemerintah memfokuskan pembangunan di sekitar daerah tersebut, dengan tujuan agar kebutuhan wisatawan dapat terpenuhi saat berkunjung kesana. Pembangunan ini berdasarkan pada elemen-elemen pariwisata yaitu 4A (Accessibility, Attraction, Amenities, Ancillary).
Perkembangan yang dialami destinasi wisata super prioritas sudah bisa dirasakan oleh masyarakat dan wisatawan dengan adanya pembangunan aksesibilitas di setiap destinasi wisata super prioritas. Presiden RI memberikan enam arahan utama dalam pengembangan destinasi wisata super prioritas yaitu tata ruang, akses dan konektivitas, fasilitas, training/pelatihan untuk SDM, pemasaran produk lokal, dan promosi. Setiap daerah super prioritas memiliki streategi tersendiri untuk mengembangkan destinasi wisatanya, strategi ini didapatkan dari pemerintahan pusat.
Beberapa pengembangan yang dilakukan pemerintah untuk destinasi wisata super prioritas. Untuk Kawasan Pariwisata Danau toba diantaranya, Rehabilitasi Embung Pea Nadeak dan Pembangunan Penyediaan Air Baku Kawasan Kaldera Toba, Pembangunan Jalan Balige ByPass, Pembangunan Jembatan Kantilever Medan – Berastagi, dan Pembangunan sarana hunian pendukung Kawasan Pariwisata. Untuk Kawasan Pariwisata Borobudur diantaranya, Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Sungai dan Anak Sungai Bogowonto Kawasan Strategis YIA, dan Rekonstruksi Jalan Keprekan – Borobudur, Jembatan Gantung Kali Progo (antara Candi Pawon dan Candi Mendut). Untuk Kawasan Pariwisata Mandalika diantaranya, Pengembangan Wisata 3 Gili (Gili Trawangan Air dan Meno), Pembangunan Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL) – Mandalika, Pembangunan Saluran Pengendali Banjir, Peningkatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pengengat, Pembangunan Rumah Khusus di Kab. Sumbawa Barat, dan Pembangunan Sarana Hunian Pendukung Kawasan Pariwisata. Untuk Kawasan Pariwisata Labuan Bajo diantaranya, Pembangunan Sarana Prasarana Pengaman pantai Lohbuaya, Pulau Rinca, Perbaikan Geometrik Jalan Sp. Menjerite – Lancang (Akses Wae Kelambu), dan Pembangunan Sarana Hunian Pendukung Kawasan Pariwisata Kab. Manggarai Barat. Untuk Kawasan Pariwisata Likupang diantaranya, Pembangunan Bangunan Pengendali Banjir Sungai Likupang, dan Pembangunan MORR III Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman budaya serta panorama keindahan alam karya Tuhan yang memiliki keunikan membawa angin segar bagi kondisi pariwisata nasional. Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) dari World Economic Forum (WEF) menyebutkan bahwa peringkat peringkat Indonesia meningkat tajam. Jika dilihat dari data, pada tahun 2013 berada pada posisi 70 dan pada tahun 2019 peringkat Indonesia berada pada level 40. Data tersebut merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam melebarkan perekonomi masyarakat. Namun, posisi Indonesia masih jauh dibawah Thailand dan Malaysia sebagai negara tetangga dan negara satu kawasan. Indonesia masih harus mengevaluasi dari seluruh sudut pandang untuk mengejar posisi kedua negara tersebut.
Pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia sudah mencapai 10 Bali baru, namun pemerintah masih berfokus pada pengembangan 5 Bali Baru (wisata super prioritas). Fokus ini bertujuan agar dapat mengembangkan destinasi wisata agar dapat fasilitas yang maksimal sehingga wisatawan dapat tinggal dengan nyaman disekitar destinasi wisata. Dr. Ir Djoko Haryanto, M.Mar, Sc juga menyatakan bahwa pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas harus ada harmonisasi Antar sektor.
Mandalika merupakan salah satu dari destinasi wisata super prioritas yang dibangun untuk memajukan pariwisata di Indonesia, namun pembangunan sirkuit mandalika memerlukan lahan yang besar sehingga banyak rumah warga yang di hancurkan. Salah satu masalah yang dialami oleh warga dan pemerintah pada bulan Februari 2022 adalah sengketa lahan, dimana masih ada sekitar 70 Kartu Keluarga yang masih bertahan di tiga titik area sirkuit Mandalika. Hal itu disebabkan karena belum adanya pembayaran yang dilakukan pemerintah kepada warga di dalam sirkuit tersebut. Warga pun menjebolkan pagar sirkuit di area 7 agar bisa mendapatkan akses keluar dari rumah mereka.
Kualitas Pendidikan yang diberikan kepada empat wilayah di destinasi super prioritas sudah ditingkatkan, namun sangat disayangkan bahwa kualitas Pendidikan di NTB kurang dikedepankan. Pemerintah lebih fokus pada peningkatan ekonomi di provinsi NTB dengan memanfaatkan daya tarik wisata yang ada di daerah pantai Kuta Mandalika Lombok Tengah yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK Mandalika), sehingga pendidikan kurang diperhatikan. Salah satu penghambat dalam pengembangan akses Pendidikan di NTB adalah infrastruktur yang kurang, seperti jalan menuju sekolah yang sulit di akses.
Pengembangan pariwisata super prioritas tidak hanya terfokus pada pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang ada. Namun, juga meningkatkan pelatihan kepada Sumber Daya Manusia yang ada agar mampu bersaing dan dapat memajukan perekonomian didaerah asalnya. Pembangunan infrastruktur akan berdampak terhadap pendapatan daerah Labuan Bajo akibat arus distribusi wisatawan semakin banyak yang berkunjung. Menurut data Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2017 pendapatan Labuan Bajo adalah sebesar 70 Milyar. Namun, pada tahun 2018 meningkat tajam menjadi 135 Milyar Rupiah naik hampir 100% hanya dalam kurun waktu 1 tahun. Wisatawan yang berkunjung pada tahun 2017 sebesar 76.612 wisatawan asing dan sebesar 121.411 kunjungan wisatawan mancanegara.
Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, membuat sebuah kerjasama antara dua kementerian tersebut. Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan ratusan ribu pekerja yang telah dilatih melalui Balai Latihan Kerja (BLK) pada sektor pariwisata untuk di wilayah lima destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia.
Tiket masuk ke dalam destinasi wisata merupakan salah satu hal yang bisa menjadi perhitungan wisatawan dalam membuat list anggaran pengeluaran selama perjalanan wisata. Sehingga naiknya tiket untuk naik ke atas Candi Borobudur ini menuai banyak pro dan kontra. Kenaikan yang dialami oleh tiket naik ke atas Borobudur sangatlah signifikan bagi turis lokal maupun internasional. Dari yang harganya Rp 50.000 menjadi Rp 750.000 untuk turis lokal.
KESIMPULAN
Bergantungnya pariwisata Indonesia terhadap Bali membuat Presiden RI (Joko Widodo) berfikir bahwa harus ada pemerataan pengembangan destinasi wisata di Indonesia, sehingga muncul ide untuk mendirikan 5 Bali Baru atau destinasi wisata super prioritas. Pembangunan ini dimulai dengan 5 destinasi utama yaitu, Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, Likupang dan Danau Toba yang diharapkan akan membuka sebuah pusat ekonomi baru dan bermanfaat langsung bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Pemerataan ekonomi yang dimaksud adalah sebuah kesempatan yang dibuat oleh pemerintah agar masyarakat dapat mendapatkan kesejahteraan yang sama dan berdampak bagi masyarakat antar pulau dan antar provinsi di Indonesia. Diharapkan pemerintah juga tidak hanya berfokus pada pemerataan di bidang ekonomi tetapi juga di bidang pendidikan. Agar masyarakat disana juga mendapatkan pendidikan yang baik juga, sehingga dapat menghasilkan masyarakat yang dapat memajukan perekonomian di daerah mereka.
Pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia sudah mencapai 10 Bali baru, namun pemerintah masih berfokus pada pengembangan 5 Bali Baru (wisata super prioritas). Pengembangan pariwisata super prioritas tidak hanya terfokus pada pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang ada. Namun, juga meningkatkan pelatihan kepada Sumber Daya Manusia yang ada agar mampu bersaing dan dapat memajukan perekonomian didaerah asalnya.
Contact Us
-