Dari Tahun ke tahun Teknologi berkembang begitu pesat, Media internet menjadi media yang digunakan banyak orang untuk berkomunikasi dengan orang lain menggunakan perangkat telekomunikasi. Internet merupakan susunan jaringan komputer yang sangat luas dan saling terhubung. Internet memiliki struktural atau infrastruktur jaringan, pada infrastruktur jaringan konvensional, suatu perangkat jaringan harus dikonfigurasi satu per satu. Untuk memudahkan proses konfigurasi, maka dibutuhkan cara supaya konfigurasi dalam suatu jaringan dapat menjadi lebih mudah dan efisien, maka tercipta suatu software, yaitu Software Define Network (SDN). SDN merupakan Teknologi baru pada jaringan komputer, dimana teknologi ini memisahkan fungsi Forwarding data ( data plane ) dengan kontrol jaringan ( control plane ) dan selanjutnya pemisah kontrol dapat diprogram. Dengan adanya SDN bisa menjadi suatu infrastruktur jaringan memiliki satu kontrol terpusat dan lebih efisien dalam konfigurasi suatu jaringan, dan dengan adanya pemisahan antara Control Plane dan Data Plane membuat arsitektur jaringan menjadi lebih fleksibel, hemat biaya, dan inovatif. Tugas Akhir ini penulis buat untuk melanjutkan penelitian penulis sebelumnya (Aulia & Tulloh, 2018) yang berjudul “Simulasi Software Defined Network menggunakan Protokol OSPF dan POX Sebagai Controller”, dan penelitian dari (Irmawati et al., 2017) yang berjudul “Implementasi Protokol Routing Ospf Pada Software Defined Network Berbasis Routeflow” pada penelitian tersebut, hanya menggunakan Satu Protokol Routing , yaitu OSPF, dan pada Tugas Akhir ini penulis ingin menambahkan Routing RIP untuk membandingkan QoS yang di hasilkan. Pada Tugas Akhir ini, penulis akan melakukan Simulasi Jaringan SDN menggunakan Dua Jenis Routing, yaitu RIP dan OSPF dengan Controller POX, dengan menggunakan lima Perangkat Forwarding, empat host, dan sebuah controller dengan menggunakan topology Mesh. Alasan penulis menggunakan infrastuktur tersebut karena Controller POX layak untuk diuji performanya karena menggunakan Bahasa Python, Controller tersebut sangat mudah dipahami cara konfigurasinya. Topologi yang digunakan adalah Mesh karena topologi tersebut mempunyai banyak link yang nantinya akan di lakukan pengiriman paket
dengan menambah beban paket dua protokol tersebut dan diuji performa masing masing Protocol Routing nya, seperti pada penelitian sebelumnya dari (Anam & Adrian, 2017) yang berjudul “Analisis Performa Jaringan Software Defined Network Berdasarkan Penggunaan Cost Pada Protokol Ruting Open Shortest Path First” pada penelitian tersebut dilakukan beban traffic pada paket yang dikirimkan sebesar 100Mbps atau paket untuk voice & video.