Perkembangan teknologi jaringan yang pesat membuat proses mengelola dan monitoring jaringan menjadi semakin kompleks. TE (Traffic Engineering) dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, dimana TE bertugas untuk mengoptimalkan dan monitoring arus data dalam jaringan. TE berfungsi untuk memenuhi tingkat QoS (Quality of Services) dan menyediakan sumber daya yang lebih efisien dalam penggunaan jaringan. Namun, dalam pelaksanaannya TE menghadapai dua tantangan utama dalam hal komunikasi dan sumber daya jaringan.
Pada perusahaan atau institusi yang memiliki kantor cabang dimana lokasinya terpisah secara geografis maka untuk menghubungkannya harus menggunakan Wide Area Network (WAN), pada kasus ini mulai terdapat banyak masalah mulai dari speed, bandwidth, delay, dan koneksi link komunikasi (redundansi). Teknologi yang mendukung WAN antara lain VPN (Virtual Private Network), MPLS (Multiprotocol Label Switching), VSAT (Very Small Aperture Terminal), Frame Relay, ATM (Asynchronus Transfer Mode). Dari banyak teknologi WAN, VPN paling banyak digunakan karena kehandalannya dalam menjamin keamanan data. Dan juga VPN sebagai teknologi alternatif untuk menghubungkan jaringan lokal yang luas dengan biaya yang relatif kecil, dan juga transmisi data teknologi VPN menggunakan media jaringan publik yang sudah ada (internet).
PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Computer Network dan System Integrator yang khusus dalam bidang Perencanaan, Desain, Instalasi, Manajemen Proyek dan Pemeliharaan bagi para pelanggannya melalui fitur – fitur maupun kualitas yang lebih baik, respon yang cepat dalam penyelesaian masalah dan meningkatkan pengalaman pengguna. PT. XYZ mempunyai satu kantor cabang yang berfungsi sebagai gudang persediaan bara Untuk mendapatkan data/ informasi dari kantor cabang dan sebaliknya, PT. XYZ
menggunakan sebuah jaringan Private yang dapat menghubungkan jaringan lokal kantor dengan jaringan luar kantor/kantor cabang menggunakan MPLS.
Pada kasus ini, komunikasi antara kantor cabang dan kantor utama hanya memiliki satu link yaitu MPLS (Multiprotocol Label Switching) dimana tidak adanya redundansi link komunikasi antar kantor cabang dan kantor utama, yang mengakibatkan komunikasi antara kantor cabang dan kantor utama akan putus apabila link MPLS sedang mengalami gangguan dan tidak adanya toleransi kesalahan dalam jaringan komputer pada PT. XYZ. Konsep jaringan sebelumnya hanya meggunakan 1 link komunikasi antara cabang dengan kantor pusat yaitu dengan MPLS, dimana apabila MPLS mengalami gangguan maka koneksi antara kantor cabang dan kantor pusat terputus.
Melihat permasalahan tersebut pada PT. XYZ akan dilakukan desain ulang terhadap topologi yang ada dan traffic flow yang sedang berlangsung. Berupa penambahan 1 link sebagai redudansi link yang sudah ada. Serta menggunakan komunikasi IPSEC VPN pada 1 link baru dan pada jaringan utama MPLS akan dilapisi dengan IPSec VPN, agar komunikasi data antara kantor pusat dan kantor cabang akan lebih aman. Kemudian yang mengatur redudansi dan management bandwith untuk LOAD BALANCE 2 link tersebut akan dihandle dengan adanya SD-WAN.