Sumpah Pemuda

​​​​​Oleh:  Regina Faustine | 2502040392 | PPTI 11

Sumpah Pemuda selalu diperingati pada tanggal 28 Oktober oleh seluruh warga Indonesia baik dari Sabang sampai Merauke. Peristiwa Sumpah Pemuda terjadi 94 tahun yang lalu tepatnya pada saat Kongres Pemuda II yang diselenggarakan oleh PPPI (Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia). Latar belakang diadakannya Kongres Pemuda II adalah untuk menggagas semangat persatuan antar pemuda-pemudi Indonesia terkait bahasa, sejarah, adat istiadat, pendidikan, dan kemauan para pemuda itu sendiri. Pemuda-pemudi yang berkumpul saat itu berasal dari wilayah dan organisasi yang berbeda-beda, tetapi mereka sepakat untuk bersatu sebagai Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bersatunya pemuda dan pemudi Indonesia pada peristiwa Sumpah Pemuda ternyata berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia itu sendiri karena perbedaan latar belakang dan rasa kedaerahan selalu menjadi penghalang rakyat Indonesia untuk bersatu pada saat itu. Namun, setelah Sumpah Pemuda diikrarkan tembok penghalang masyarakat Indonesia perlahan-lahan mulai runtuh dan cita-cita bangsa Indonesia pada saat itu merdeka bisa tercapai.

Kini 94 tahun sudah berlalu, perjuangan Indonesia masih belum berhenti walau proklamasi kemerdekaan sudah dicapai. Sebagai negara yang berkembang, masih banyak hal yang perlu dikembangkan dan dilewati oleh Indonesia, akan tetapi segalanya bisa dilewati berkat rakyat Indonesia yang memiliki solidaritas dan jiwa persatuan kesatuan yang tinggi. Sebagai contoh, 3 tahun yang lalu Indonesia dilanda pandemi COVID-19 yang membuat seluruh warga Indonesia harus menjalani karantina di rumah masing-masing selama lebih dari 2 tahun untuk mencegah penyebaran virus. Pasukan medis juga berjuang melawan virus tersebut dan membantu masyarakat yang terpapar virus COVID-19. Peran pemerintah juga tak kalah penting saat itu karena mereka juga berpikir bagaimana cara agar virus tersebut bisa berhenti menyebar dan memberikan perawatan medis gratis serta vaksin gratis bagi warga Indonesia. Warga Indonesia juga taat menjalankan karantina yang sudah diberitahu oleh pemerintah Indonesia dengan baik walaupun karantina tersebut mengharuskan warga Indonesia untuk kerja dari rumah, sekolah daring, dan melakukan segala aktivitas sehari-hari di rumah. Berkat seluruh masyarakat yang bersatu dan taat menjalankan peraturan yang sudah ditetapkan, maka pandemi bisa dilalui dengan baik dan status pandemi di Indonesia sekarang menjadi endemi.

Pemuda dan pemudi Indonesia juga tak patah semangat untuk mengharumkan nama Indonesia di mata dunia walau sedang pandemi. Beragam medali diraih di ajang kejuaraan bergengsi yang membuat bendera merah putih dikibarkan di negara lain. Youtuber, influencer, dan content creator Indonesia juga terus berkarya dan mengharumkan nama Indonesia dengan memperoleh berbagai penghargaan di ajang awards dunia. Tak lupa kaum muda Indonesia yang masih pelajar juga harus diapresiasi karena tetap mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar walaupun dilakukan secara daring. Dengan saling bersatunya rakyat Indonesia tak hanya pandemi yang berhasil dilewati, tetapi nama Indonesia pun tetap harum di mata dunia.

Sumpah Pemuda akan terus menjadi pengingat untuk kita sebagai generasi muda Indonesia bahwa perbedaan bukanlah suatu masalah, latar belakang seperti, suku, ras, agama, dan adat istiadat yang berbeda tidak dapat memecah kita karena kita adalah warga Indonesia yang bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia, dan berbahasa yang satu bahasa Indonesia. Segala bentuk perbedaan yang ada bukan menjadi kelemahan melainkan menjadi kekuatan untuk kita agar saling menghargai sesama, toleransi terhadap sesama, dan keragaman yang ada di Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa ini sendiri.

Generasi Muda Indonesia mari bersatu dalam keberagaman, Bangun untuk bangkit dari masa pandemi dan berkembang bergandengan untuk kehidupan bangsa yang adil dan makmur​​​​​​​​.

Regina Faustine