Nasionalisme Baru Menurut Wakil Presiden Ma’ruf Amin
by: Silverius Constantino Johanes Maria Lake
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan nasionalisme di zaman moderen adalah determinasi suatu bangsa untuk menjaga dan terus meningkatkan daya saing di tengah globalisasi. Karena itu, pemerintah komitmen meningkatkan kualitas manusia unggul sebagai kunci memenangi kompetisi. Hal ini disampaikan dalam kuliah umum secara virtual kepada peserta Pprogram Pendidikan Reguler Angkatan Lembaga Ketahanan Nasional RI, angkatan 60 dan 61. Nasionalisme dalam konteks globalisasi harus ditampilkan dengan semangat kompetitif bukan primordialisme sempit. Itulah nasionalisme baru (Kompas, 10/7/2020).
Dari pemaparan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, diakui bahwa negara lain di dunia global selama in menampilkan sumber daya cipta manusia yang kompetitif bahkan agresif. Kuliah umum daring yang disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tentu tidak terlepas dari pesan dan pengaruh Presiden Joko Widodo. Presiden dan Wakil Presiden tentu memiliki integritas dan konsensus sosial politik untuk menyelesaikan krisis.
Di sini letak nasionalisme baru yaitu mental kompetitif. Dan, dilanjutkan dengan penentuan format baru bagi nasionalisme baru. Model baru nasionalisme adalah kompetisi, kreatif, dan open minded. Ketiga nilai baru tersebut harus dirumuskan dan definisi ulang. Variasi nasionalisme baru tergantung pada dinamika sosial dan politik. Nasionalisme di satu negara tentu berbeda dengan negara lain. Karena itu, setelah membedakan dan menunjukkan kekhasan nasionalisme setiap negara dilanjutkan dengan variasi yang luas.
Dihubungkan dengan materi pemaparan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, ditekankan bahwa dalam nasionalisme baru dibahas juga tentang keadilan. Yang menarik di sini adalah pemikiran Wakil Presiden Ma’ruf Amin tentang nasionalisme baru berdampak pada pengembangan sumber daya manusia unggul. Tiga variasi yang dikembangkan menjadi basis orientasi manusia Indonesia yang unggul. Proses ini mengarah pada kompetisi dan keberhasilan dalam bersaing di dunia global. Karena itu dapat dikatakan bahwa pemaparan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjadi pemikiran baru dalam mengembangkan potensi setiap warga masyarakat serta aktualisasinya. Selanjutnya menjadi perilaku masyarakat moderen. Dan, tidak mungkin meragukan kontribusi SDM Indonesia. ***