Pentingnya Pancasila Sebagai Fondasi Kehidupan Berbangsa

By : Shelvy Septiani Suhendar, Mahasiswi Binus University

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dan juga penuh dengan kekayaan alam maupun budaya. Dapat dikatakan juga bahwa Indonesia merupakan negara paling plural di dunia. Di Indonesia terdapat beragam suku, budaya, ras, maupun agama. Dilihat dari banyaknya perbedaan tersebut, kita sebagai negara Indonesia bisa berdiri kokoh sebagai negara besar. Indonesia menyatukan keragaman tersebut dengan simbol dan juga indentitas sebuah bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

Sebagai generasi millennial apakah juga mendukung Pancasila untuk kelangsungan NKRI? Jawabannya ya dan pasti! Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah hasil pemikiran para pendiri bangsa yang diambil dari intisari nilai budaya dan juga ajaran agama. Disusun dan dirancang oleh para pendiri bangsa yang mengandung nilai sangat luhur bagi kehidupan berbangsa dan dapat merangkul semua golongan masyarakat . Dalam Pancasila terdapat nilai-nilai yang menjadi landasan kehidupan berbangsa yang menjadikan kehidupan bermasyarakat NKRI tertata dengan baik.

Sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung sebuah pengakuan sebagai bangsa yang mencintai Tuhan. Nilai luhur yang tercermin dalam sila pertama Pancasila, mengandung sebuah keyakinan penuh iman terhadap adanya Tuhan. Setiap warga negara Indonesia memiliki iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang diyakini serta kepercayaan masing-masing. Sangatlah indah dan   harmoni kehidupan beragama yang penuh kerukunan dapat dijumpai pada beberapa tempat di Indonesia. Secara fisik kerukunan beragama dan indahnya kehidupan keagamaan dapat dilihat di TMII meski hanya miniatur saja, tetapi disana pengunjung dapat melihat harmoni kehidupan beragama. Yang terpenting keindahan kehidupan beragama bukan hanya pada bangunan fisik tempat beribadah-nya saja tetapi toleransi dan kerukunan yang terjalin diantara para pemeluk agama.

Penerapan dari ke lima sila tidak berdiri sendiri-sendiri. Dalam upaya membina kerukunan dan menerapkan sikap bergotong-royong banyak kegiatan di masyarakat yang mencerminkan sikap cinta Pancasila, dan Pancasila adalah “Way of life”. Pada bulan Ramadhan misalnya bisa dijumpai rumah ibadah non muslim yang membantu menyediakan sajian berbuka puasa untuk saudara-saudarinya, demikian pula sebaliknya undangan berbuka bersama berlaku untuk saudara-saudari non muslim. Kegiatan ini menjauhkan dari intoleransi dan radikalisme. Kegiatan positif yang didasari cinta kepada Tuhan dan sesama menjadi contoh yang nyata penerapan sila-sila dalam Pancasila dan sangat menjaga keutuhan NKRI.

Pancasila  merupakan anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia yang dalam perjalanan menuju bangsa yang sejahtera,adil dan beradab. Salah satu prinsip dari Bapak pendiri bangsa adalah kesejahteraan. Sejahtera lahir dan batin dan menghargai kemanusiaan.Tidak ada kesenjangan sosial , sehingga masyarakat saling menghargai hak sesama tidak menyakiti baik secara fisik, verbal maupun virtual. Kemanusiaan akan tercermin dari semangat gotong royong. Contohnya dapat  dilihat dalam skala kecil kerja bakti di tingkat RT, RW ataupun dalam skala besar seperti yang dilakukan perusahaan besar melalui program-program CSR. Aksi nyata ini menguatkan kehidupan berbangsa untuk menjadi bangsa yang besar dan maju.

Hingga hari ini NKRI tetap tegak berdiri dengan persatuan Indonesia yang tetap terjaga. Ini adalah jasa para pahlawan dan mereka yang telah mengorbankan jiwa raga. Di NKRI tidak sedikit ancaman radikalisme dan intoleransi maka dari itu kita membutuhkan tenaga ekstra dan rasa memiliki dari setiap warga negara untuk waspada dan menjaga keutuhan Indonesia. Generasi muda sebagai penerus bangsa sebaiknya lebih paham tentang bagaimana mengisi kehidupan bangsa kekinian dengan hal hal yang positif dan menjaga keutuhan bangsa.  Dengan prinsip Bhinneka Tungga Ika dan dibawah naungan Pancasila, Indonesia akan tetap utuh sebagai bangsa kini dan selamanya.

Harmoni tentang kehidupan berbangsa dan berbudaya yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia diatur pula dalam sila keempat yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwusyawaratan perwakilan. Segala persoalan dalam masyarakat yang menyangkut kepentingan bersama sebaiknya diadakan musyawarah. Pengambilan keputusan  dilakukan secara mufakat atau musyawarah untuk mencapai mufakat ini, harus diliputi oleh semangat dalam kekeluargaan, yang merupakan ciri khas Bangsa Negara Indonesia. Dalam kasus sederhana seperti pemilihan ketua Kelas tidak dibenarkan budaya pemaksaan kehendak atau mayoritas versus minoritas, yang ada adalah budaya “Musyawarah untuk Mufakat” dengan demikian kehidupan akan tentram dan damai.

Masih ada tugas bagi bangsa Indonesia yaitu menciptakan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Masih banyak rakyat yang hidup dalam keterbatasan ekonomi dan masih ada kesenjangan ekonomi. Mereka yang mampu secara finansial diharapkan tidak bergaya hidup mewah dan barbagi dengan saudara sebangsa yang berkekurangan, saling bahu membahu menciptakan lapangan kerja dan berbagi kesempatan kerja. Prinsip kesejahteraan sosial bisa dicapai dengan semangat gotong-royong.

Nilai-nilai dasar dari setiap sila dalam Pancasila memiliki makna dan peranan penting. Maka dari itu perlu kita terapkan dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat. Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup bernegara maka masyarakat Indonesia tidak akan mengalami perpecahan dan akan hidup dalam keharmonisan.

Referensi

H.S Parukitta( 19 Februari 2017) Kompasiana diperoleh dari

https://www.kompasiana.com/hamkasafri/58a9851e8823bdb13ad3b94b/essay-ajarkan-aku-tentang-pancasila?page=all

Kali Yuga (11 Desember 2019) Kompasiana diperoleh dari

https://www.kompasiana.com/kaliyuga/5df0b5d6d541df76065e6612/makna-persatuan-indonesia-sebagai-sila-ke-3-pancasila