Pentingkah Pancasila bagi Kehidupan Bersama di Indonesia?

Meiriska Amelia Setiawan, NIM 2301936391, Mahasiswa Binus University 

Ibarat kita berkendara di jalan raya tanpa adanya aturan (pedoman) lalu lintas, apa yang akan terjadi? Tentunya akan terjadi kekacauan. Perselisihan antar pengendara pun mungkin terjadi karena satu orang dengan orang yang lainnya menganggap dirinya lebih benar dalam memilih keputusan saat berkendara, atau dalam kata lain tidak ada yang mau mengalah dalam hal ini, sehingga setiap orang bertindak egois. Selain itu, tak dapat dipungkiri akan terjadi tindakan semena-mena oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dari perumpamaan tersebut, kita dapat melihat gambaran kehidupan Indonesia apabila berjalan tanpa suatu pedoman. Apa yang akan terjadi?

Seiring dengan berjalannya waktu, dunia mengalami perkembangan dan semakin modern. Hal ini tentu sangat mempengaruhi pola perilaku masyarakat. Tanpa disadari, pola pikir masyarakat pun akan terus berubah mengikuti kemajuan zaman. Berubahnya pola pikir dan perilaku masyarakat tentu juga mempengaruhi bangsa ini dan secara tidak langsung mengubah karakter bangsa ini dari waktu ke waktu. Tentunya perubahan yang terjadi pada era globalisasi ini tidak sepenuhnya memberi efek positif. Oleh karena itu, apabila kita tidak berpegang pada suatu dasar yang kuat tentu kita akan mudah jatuh dalam kekelaman dunia.

Pancasila adalah suatu dasar yang membangun seluruh masyarakat Indonesia. Kita tahu bahwa Indonesia terdiri 17.000 pulau yang memiliki beragam suku bangsa, agama, ras, dan adat istiadat. Tentu setiap orang dari masing-masing daerah di Indonesia mememiliki ciri khas yang berbeda-beda. Namun, mengapa kita dapat tetap hidup rukun di tengah perbedaan ini? Karena kita mengenal Pancasila. Selain membangun, Pancasila juga merupakan suatu dasar yang  mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia yang sangat majemuk ini, sehingga setiap orang memiliki rasa toleransi dan saling menghormati. Hal ini dapat menciptakan kehidupan yang rukun, damai, dan sejahtera.

Bayangkan apabila setiap organ tubuh kita bekerja dengan egois dan tidak mau bersinergi dengan anggota tubuh lainnya, apa yang akan terjadi? Tentu tujuan kita untuk melakukan sesuatu akan sulit tercapai karena satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain bekerja masing-masing sesuai tujuan mereka tanpa mendengarkan perintah dari otak kita yang berperan sebagai pengatur. Begitu juga dengan bangsa ini. Apabila masyarakat Indonesia bertindak egois dan mementingkan diri sendiri maka tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tidak akan pernah tercapai. Maka dari itu, diperlukan suatu pandangan yang dapat dijadikan sebagai pandangan umum untuk semua masyarakat Indonesia, yaitu Pancasila. Pancasila merupakan keteraturan sosial yang dapat menyatukan pikiran dan perilaku seluruh masyarakat Indonesia karena Pancasila adalah falsafah hidup yang memiliki tujuan yang jelas atau seringkali disebut sebagai cita-cita bangsa Indonesia. Dengan bersatu pandang pada Pancasila, maka kita dapat selaras melangkah untuk mencapai cita-cita bangsa ini.

Pancasila dapat diibaratkan seperti cahaya, dimana jika kita berjalan di dalamnya, maka kita akan tahu mana jalan yang benar yang akan menuntun kita menuju tujuan kita. Pancasila juga mengajarkan bagaimana cara kita bertindak terhadap Tuhan dan sesama.

  1. Ketuhanan yang Maha Esa.

Sila pertama ini mengajarkan kita untuk taat beribadah kepada Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

  1. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sila kedua ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap manusia sama, tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah, sehingga setiap orang berhak memperoleh perlakuan yang sama terhadap manusia yang lainnya.

 

  1. Persatuan Indonesia.

Sila ketiga ini, mengajarkan kita untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia, dengan saling menghormati dan toleransi terhadap sesama.

  1. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.

Sila keeempat ini menggambarkan rakyat Indonesia yang megutamakan musyawarah dalam menentukan keputusan bersama. Musyawarah dilakukan sampai ditemukan keputusan yang mufakat, yaitu keputusan final yang sah dan disetujui  oleh seluruh peserta musyawarah.

  1. Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.

Sila kelima ini mengajarkan kita untuk bersikap adil terhadap diri sendiri dan sesama. Dalam pembagian kewajiban maupun hak perlu dilakukan sama rata, sama rasa, sehingga setiap orang tidak merasa dirugikan.

Pancasila merupakan pedoman yang menuntun kita dalam menjalankan kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berpegang pada nilai-nilai Pancasila dan menjadikannya sebagai fondasi kehidupan kita, supaya tidak terbawa pengaruh negatif dari perkembangan zaman, namun kita tetap berdiri teguh di tengah dunia yang terus berubah ini. Selain itu, dengan menjadikannya sebagai kehidupan dasar bagi kita bersama,  maka akan tercipta kehidupan yang aman, damai, sejahtera, adil, dan makmur, sesuai dengan cita-cita bangsa kita yang terkandung di dalam Pancasila.

 REFERENSI