PANCASILA DALAM KEMAJEMUKAN NEGARA INDONESIA

Leony Rickven (Mahasiswi PPA BCA 47)

Pancasila, sebuah kata yang melekat dalam setiap pribadi bangsa Indonesia, yang bukan hanya sekedar kata, namun menyimpan sejuta makna tersirat didalamnya. Kelima sila yang terkandung dalam Pancasila disusun tak hanya dengan tetesan keringat, namun juga tetesan air mata dan tetesan darah para pahlawan-pahlawan bangsa Indonesia. Pancasila senantiasa diperjuangkan dengan tujuan untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam budaya, adat, serta keanekaragaman.

Berbagai macam keunikan tersebut dapat berujung pada dua alur cerita berbeda, yang tentunya akan menentukan nasib bangsa tercinta, bangsa Indonesia. Hancurnya bangsa karena perpecahan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan golongan sosial dan etnosentrisme, atau bersatunya bangsa dengan harmonis diliputi rasa toleransi merupakan pilihan yang dapat ditentukan oleh warga negara itu sendiri. Apabila dalam masa penjajahan pada zaman dahulu, beberapa warga lebih memilih untuk tetap berada pada golongannya sendiri tanpa mau membuka diri terhadap golongan-golongan lainnya, kemerdekaan Indonesia tentunya akan lebih sulit untuk dicapai.

Dengan begitu, identitas bangsa Indonesia yang dikenal dengan kemajemukannya tentu harus memiliki sebuah landasan untuk mengatur dan mengarahkan segenap bangsa kepada tujuan bangsa Indonesia yang bersatu dan berdaulat. Maka, Pancasila sebagai landasan negara Indonesia disini memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila hadir untuk senantiasa mengingatkan setiap warga Indonesia, bahwa di dalam negara ini tidak hanya terdapat satu macam budaya saja. Sebagai warga pun, sama sekali tidak diperkenankan untuk menuntut agar warga lainnya ikut menganut aliran atau golongan yang sama dengannya. Ibarat magnet, seorang warga negara sebagai sebuah serbuk magnet tentunya tidak akan memiliki cukup kekuatan apabila dibandingkan dengan sekumpulan serbuk yang melekat menjadi satu. Dalam aplikasinya, Pancasila hendaknya menjadi magnet yang kuat untuk mengumpulkan serbuk-serbuk magnet tersebut dan menjembatani arus komunikasi agar dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Bukti nyata bahwa Pancasila memang bertujuan untuk memersatukan bangsa Indonesia tercermin jelas pada sila ketiga yang berbunyi, “Persatuan Indonesia”. Sila ini hendaknya dimaknai dengan sungguh-sungguh oleh setiap warga negara. Yang pada era milenial ini menjadi pokok permasalahan adalah sikap anak-anak muda yang cenderung kurang menganggap peranan penting Pancasila, hanya mengingat bahwa Pancasila merupakan bagian dari upacara bendera yang wajib dikumandangkan tanpa mengamalkan langsung dalam kehidupannya. Sungguh disayangkan, bahwa Pancasila sebenarnya adalah hal mutlak yang patut mendarah daging dalam diri setiap warga negara Indonesia sebagai tugas dan tanggung jawab terhadap bangsa.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya jiwa-jiwa Pancasila ini mulai ditanamkan dalam setiap pribadi warga negara tanpa memandang latar belakang orang tersebut. Dalam praktiknya, tidak sedikit juga warga yang telah memiliki kesadaran untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila tersebut. Sebagai contoh nyata, nilai-nilai Pancasila diimplementasikan melalui pendidikan yang diberikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi dalam mata pelajaran / mata kuliah seperti Pancasila, Kewarganegaraan, dan Pendidikan Keagamaan. Yang lebih menakjubkan, seorang guru SD membuat sebuah inovasi melalui aplikasi yang bernama SIPANCA. Aplikasi ini dirancang khusus untuk memberikan tugas-tugas mengenai implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya. Alangkah indahnya apabila setiap warga negara Indonesia, baik orang muda maupun orang tua, baik rakyat biasa maupun pejabat, mau melanjutkan rantai perjuangan para pahlawan untuk mempersatukan negara ini. Seperti yang telah dinyatakan oleh Soekarno, “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

  1. Minta materi lanjutan Karena menurut saya materi ini sangat menarik

    • Ok baik, terima kasih untuk tanggapannya,,,

  2. maaf ka ingin bertanya, kan pancasila sebagai alat perekat heterogenitas ? Nah pertanyaan nya pancasila ini memuaskan apa tidak bagi masyrakat ? berserta alasannya ya ka, lalu 1 lagi bentuknya apa kekuasaan masyrakat ini kak ? MAKASIH YAA KA SUDAH BANTU

    • Kalau pancasila ini memuaskan atau tidak, saya kira perlu survei empirik untuk membuktikan lebih lanjut persepsi masyarakat Indonesia tentang Pancasila. tapi kalau menurut saya, Pancasila memuaskan karena bisa menjadi rumah bersama bagi seluruh elemen anak bangsa yang berbeda agama, ras, suku dan latar belakang geografis. Kekuasaan masyarakat ini, saya kira, tampak saat Pemilu di mana rakyat berkuasa untuk memilih pemimpin dalam pesta demokrasi itu sendiri. Tanpa pemilu dari rakyat, tidak mungkin dapat dihasilkan pemimpin yang berdaulat juga. trims, demikian jawaban kami, semoga bisa mencerahkan ya.