Kopi: Sejarah, Jenis, Proses, dan Manfaatnya

Oleh: Syafia Andrita Jasmine Nariswari

Kopi adalah minuman yang sangat popular di seluruh dunia, terutama di kalangan pecinta kafein. Namun, selain menjadi minuman yang nikmat dan menjadi bagian dari keseharian yang memeberi rasa nyaman dan energi. Di balik secangkir kopi, ada cerita panjang tentang bagaimana kopi ditemukan, bagaimana ia ditanam, diproses, hingga akhirnya dinikmati.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara singkat terkait asal-usul kopi, jenis-jenisnya, cara kopi diproduksi, serta manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan dari mengonsumsi kopi. Semua ini menunjukkan bahwa kopi bukan hanya soal rasa, tetapi juga perjalanan menarik dari kebun hingga ke cangkir kita.

Sejarah

Asal-usul kopi dipercaya bermula dari sebuah kisah di Ethiopia, Afrika Timur. Cerita populer menyebutkan bahwa seorang penggembala bernama Kaldi memperhatikan kambing-kambingnya tampak jauh lebih aktif setelah memakan buah merah dari sebuah tanaman. Merasa penasaran, Kaldi ikut mencoba buah tersebut dan merasakan peningkatan energi yang sama. Kabar mengenai buah berkhasiat ini pun mulai menyebar, hingga akhirnya masyarakat mengolahnya menjadi minuman yang kini dikenal sebagai kopi.

Dari tanah Ethiopia, kopi kemudian berkembang dan menyebar melalui jalur perdagangan. Pada abad ke-15, kopi mulai dibudidayakan secara serius di wilayah Arab. Selanjutnya, minuman ini menjangkau Turki dan kemudian masuk ke Eropa pada abad ke-17. Sejak saat itu, perdagangan kopi terus meluas, dan tanaman kopi mulai ditanam di berbagai negara yang memiliki iklim tropis atau subtropis yang cocok untuk pertumbuhannya.

Jenis-jenis Kopi

Beragam jenis kopi dihasilkan dari berbagai negara, namun beberapa varietas berikut menjadi yang paling dikenal:

  • Arabika
    Arabika merupakan varietas kopi yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Cita rasanya cenderung lembut, wangi, dan memiliki kompleksitas yang tinggi. Tanaman ini hanya bisa tumbuh baik di daerah pegunungan dan memerlukan perawatan yang lebih intensif.
  • Robusta
    Dibandingkan Arabika, Robusta memiliki kandungan kafein lebih tinggi dan identik dengan rasa yang lebih pekat serta pahit. Tanaman Robusta dapat hidup di dataran rendah dan lebih kuat terhadap serangan hama maupun penyakit.
  • Liberika
    Liberika adalah jenis kopi yang memiliki ciri khas tersendiri dan sering dianggap sebagai perpaduan karakter Arabika dan Robusta. Varietas ini banyak ditanam di negara seperti Malaysia dan Liberia.
  • Excelsa
    Excelsa dikenal dengan profil rasa yang berbeda-beda, sehingga sering disebut kopi dengan “rasa petualangan.” Cita rasanya dapat berubah sesuai wilayah penanamannya.
  • Kopi Spesial
    Selain varietas utama tersebut, terdapat juga kopi kategori spesial yang berasal dari proses pemilihan biji berkualitas tinggi dan pengolahan yang sangat teliti. Kopi jenis ini biasanya menawarkan aroma dan rasa yang lebih istimewa.

Proses Produksi Kopi

Proses pembuatan kopi terdiri dari sejumlah tahapan penting, mulai dari budidaya tanaman hingga kopi tersaji di cangkir. Secara umum, langkah-langkahnya meliputi:

  1. Penanaman dan Pemeliharaan
    Petani menanam varietas kopi yang cocok dengan kondisi tanah dan iklim setempat. Selama masa pertumbuhan, tanaman dirawat agar tetap sehat dan mampu menghasilkan buah berkualitas tinggi.
  2. Pemetikan Buah
    Ketika buah kopi mencapai tingkat kematangan yang ideal, proses panen dilakukan. Pemetikan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan alat, tergantung metode dan skala perkebunan.
  3. Pengolahan Basah atau Kering
    Setelah dipanen, buah kopi harus diolah menjadi biji hijau (green beans). Terdapat dua teknik utama:
  • Metode basah (wet process):buah dikupas, biji difermentasi, lalu dikeringkan.
  • Metode kering (dry process):buah dijemur bersama kulitnya hingga kering sebelum dilakukan pengupasan.
  1. Penggilingan dan Penyangraian
    Biji kopi yang sudah kering kemudian digiling untuk melepaskan sisa kulitnya. Setelah itu, biji disangrai (roasting) untuk mengeluarkan aroma dan cita rasa khas kopi.
  2. Pengemasan dan Distribusi
    Biji kopi yang telah disangrai dapat digiling menjadi bubuk atau tetap disimpan dalam bentuk biji utuh. Selanjutnya, kopi dikemas dan didistribusikan ke pasar maupun kedai-kedai kopi di berbagai negara.

Manfaat Kopi

Kopi bukan hanya sekadar minuman yang lezat, tetapi juga memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan. Kandungan antioksidannya membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Kafein yang terdapat di dalamnya juga berperan dalam meningkatkan fokus, konsentrasi, dan kewaspadaan. Selain itu, konsumsi kopi dalam jumlah yang wajar dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik. Beberapa studi turut menunjukkan bahwa kopi dapat membantu mengurangi stres dan depresi melalui stimulasi neurotransmiter tertentu. Bahkan, minum kopi secara teratur berpotensi menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti Parkinson dan Alzheimer.

Sumber bacaan:

“9 Health Benefits of Coffee, Based on Science” — artikel populer yang memuat 9 manfaat kopi yang didukung penelitian. Healthline
Link: https://www.healthline.com/nutrition/top-evidence-based-health-benefits-of-coffee

“History of Coffee” — Wikipedia (untuk referensi awal)
Link: https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_coffee Wikipedia“Coffee Processing Methods” — Espresso Coffee Guide
Link: https://espressocoffeeguide.com/all-about-coffee-2/coffee-processing/

Yustinus Suhardi Ruman