Purbaya Core, Dari Koboy Fiskal ke Kapten IHSG ‘To The Moon’
Oleh: Sebastian Tantra
Kalau ada menteri yang paling tidak bisa diam di depan grafik ekonomi, jawabannya pasti Purbaya Yudhi Sadewa. Saat orang lain masih rapat menentukan kata pembuka, beliau sudah setengah jalan mengeksekusi kebijakan. Makanya kerap kali netizen menyebut “Purbaya Core”, kompilasi versi upgrade dari koboy fiskal yang kini merambah galaksi IHSG.
Baru-baru ini video beliau viral saat berkata, “IHSG bakal to the moon.” Publik langsung heboh mendengarnya. Ada yang kirim meme roket, ada yang bikin remix di TikTok, ada juga yang nanya, “Bapak pakai bensin apa biar IHSG bisa sampai bulan?”
Tapi dibalik candaan itu, ada semangat serius. Purbaya ingin bilang bahwa ekonomi Indonesia bukan lemah, cuma butuh dorongan, bukan omongan. Selama ini investor sering takut-takut, seolah bursa itu labirin penuh jebakan. Nah, Purbaya datang membawa optimisme. Bukan sekadar janji, tapi sinyal kuat bahwa pemerintah siap mendukung pasar modal.
Gaya bicara beliau yang ceplas-ceplos justru membuat isu ekonomi jadi lebih manusiawi. Kalimat seperti ”to the moon itu bukan sekadar bahasa meme, tapi pesan bahwa kita bisa, asal mau kerja cepat dan disiplin. Dan kalau ada yang masih ragu, Purbaya akan bilang, “Kalau ekonomi lambat, ya kita percepat! Masa kalah sama roket Elon Musk?”
Sebagian orang mungkin bilang gaya koboy ini terlalu santai. Tapi coba lihat hasilnya, pasar jadi semangat, publik ikut optimis, bahkan obrolan warung kopi sekarang isinya bukan lagi gosip artis, tapi “IHSG kapan naik, bro?” Siapa sangka seorang menteri bisa bikin ekonomi terasa keren.
Purbaya tahu bahwa kepercayaan publik adalah bahan bakar ekonomi. Makanya, saat ia bicara soal “to the moon”, ia tidak sedang bercanda. Ia sedang menyalakan mesin keyakinan nasional. Dan itu yang selama ini sering hilang di dunia fiskal yakni semangat percaya diri.
Jadi kalau ada yang menganggap Purbaya hanya pamer gaya koboy, mungkin mereka lupa bahwa koboy sejati bukan cuma jago menembak, tapi juga melindungi kota dari bandit. Dan dalam hal ini, banditnya adalah pesimisme ekonomi dan birokrasi yang lambat.
Purbaya Core bukan sekadar fenomena. Ia adalah gaya baru manajemen ekonomi. Ia cepat, jujur, berani, dan penuh humor. Kalau benar IHSG “to the moon”, jangan lupa kalau roketnya dikendarai oleh Purbaya. Dengan kalkulator di satu tangan dan optimisme di tangan lainnya.