Wawasan Nusantara sebagai Landasan Indonesia dalam Mewujudkan Negara Maritim: Life Below Water

Oleh : Yehuda | PPTI 19 | 2702364023

“Tanpa laut, Indonesia bukanlah nusantara. Laut adalah perekat, penjaga, dan masa depan kita.”

Wawasan Nusantara adalah pandangan yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh, terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya yang berbeda, tetapi saling menghormati dan bekerja sama dalam mencapai kesejahteraan bersama, juga menekankan pentingnya kerja sama antar wilayah dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dan dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Wawasan kebangsaan menjadi cara pandang atau visi bangsa terhadap tujuan dan cita-cita nasionalnya. Dengan mengedepankan Wawasan Nusantara, Indonesia berkomitmen untuk menjaga kedaulatan wilayah serta memanfaatkan sumber daya laut secara optimal dan berkelanjutan.

Sejalan dengan itu, Sustainable Development Goal (SDG) 14: “Life Below Wateryang dirumuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan pentingnya menjaga dan mengelola laut dan lautan secara berkelanjutan. SDG 14 memiliki tujuan utama yaitu untuk melestarikan keanekaragaman hayati laut, memastikan pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan, dan menangani masalah lingkungan laut seperti polusi plastik, asam laut, serta penangkapan ikan yang berlebihan. Di samping itu, SDG 14 juga menargetkan peningkatan pengetahuan ilmiah, peningkatan kapasitas penelitian, dan promosi teknologi ramah lingkungan dalam sektor kelautan dan perikanan.

Kedua konsep ini saling berkaitan dan menjadi faktor penting dalam mendukung Indonesia sebagai negara maritim. Indonesia dijuluki sebagai negara maritim karena 70% wilayahnya berupa perairan, sementara daratannya hanya mencakup 30%. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), total luas wilayah Indonesia mencapai sekitar 7,81 juta kilometer persegi. Selain itu, posisi geostrategis Indonesia yang berada di antara dua samudra, serta keberadaan lebih dari 17.000 pulau, semakin menegaskan statusnya sebagai negara maritim. Dalam menjaga dan memanfaatkan laut, Indonesia menerapkan Wawasan Nusantara, yang menekankan kesatuan wilayah dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan. Indonesia dapat menerapkan kebijakan yang mendukung penangkapan ikan yang berkelanjutan, perlindungan terumbu karang, dan pemanfaatan sumber daya laut secara bertanggung jawab.

Jika penerapan wawasan nusantara ini tidak optimal dan tidak tepat atau diabaikan begitu saja, masyarakat akan menghadapi berbagai masalah, terutama berkaitan dengan Indonesia sebagai negara maritim ini. Berikut beberapa contoh masalahnya.

1.   Ancaman terhadap mata pencaharian nelayan

Penangkapan ikan secara berlebihan (overfishing) dan pencemaran laut menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan, yang berdampak langsung pada ekonomi masyarakat pesisir.

2.       Potensi klaim wilayah oleh negara lain

Jika Indonesia tidak memperkuat kedaulatan lautnya, ada risiko wilayah perairan diklaim oleh negara lain, seperti yang pernah terjadi di beberapa perbatasan laut.

3.       Kerusakan lingkungan yang merugikan wisata bahari

Menurut data United Nations Environment Programme (UNEP), sekitar 1,29 juta ton sampah plastik mencemari perairan Indonesia setiap tahun. Sampah ini tidak hanya mengancam kelangsungan ekosistem laut, tetapi juga berdampak pada industri perikanan dan wisata bahari yang menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat pesisir.

Dari pemaparan sebelumnya, dapat diketahui bahwa Indonesia harus mempertahankan statusnya sebagai negara maritim untuk menghindari kemungkinan masalah-masalah tersebut. Untuk mempertahankan dan memperkuat peran Indonesia sebagai negara maritim, terdapat tiga langkah penting yang harus dijalankan, yaitu:

1.     Penguatan Kebijakan dan Regulasi

Deklarasi Juanda menjadi dasar dalam menetapkan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan batas laut yang lebih luas. Untuk mendukungnya, diperlukan kebijakan lebih lanjut yang memperkuat perlindungan ekosistem laut, pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, serta pengurangan eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan.

2.     Peningkatan Teknologi dan Riset Kelautan

Dengan 70% wilayahnya berupa perairan, Indonesia perlu mengembangkan teknologi dan riset kelautan untuk memastikan eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan. Inovasi dalam perikanan, pengolahan limbah, serta teknologi konservasi laut dapat membantu menjaga keberlanjutan ekosistem laut sesuai dengan SDG 14.

3.     Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

Keberlanjutan laut tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga partisipasi masyarakat. Edukasi tentang pentingnya menjaga ekosistem laut, praktik perikanan yang ramah lingkungan, serta pengurangan sampah plastik di laut harus digalakkan agar masyarakat lebih sadar akan peran laut dalam kehidupan mereka.

Jadi, Negara Indonesia sebagai negara maritim memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga lautnya demi keberlanjutan ekonomi, ekologi, dan kedaulatan bangsa. Dengan menerapkan Wawasan Nusantara dan prinsip SDG 14, Indonesia dapat mengelola sumber daya laut secara optimal tanpa mengorbankan ekosistemnya. Namun, keberhasilan ini tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada inovasi teknologi, riset ilmiah, serta kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memastikan bahwa laut tetap menjadi perekat, penjaga, dan masa depan Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat dan berkelanjutan.

Referensi

Pemerintah Provinsi Jambi. (n.d.). Wawasan Nusantara: Pengertian, tujuan, dan kedudukan. PASLA Jambi. Diakses pada 12 Februari 2025, dari https://pasla.jambiprov.go.id/wawasan-nusantara- pengertian-tujuan-dan-kedudukan/

Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP). (n.d.). National plastic waste reduction strategic actions in Indonesia. UNEP. Diakses pada 12 Februari 2025, dari https://www.unep.org/ietc/resources/policy-and-strategy/national-plastic-waste-reduction-strategic-actions-indonesia

SDGs Center Universitas Airlangga. (n.d.). Mengenal lebih dekat SDG 14: Jaga ekosistem laut bersama. SDGs Center UNAIR. Diakses pada 12 Februari 2025, dari https://sdgscenter.unair.ac.id/mengenal-lebih-dekat-sdg-14-jaga-ekosistem-laut-bersama/

Tirto. (n.d.). Contoh implementasi wawasan Nusantara di berbagai bidang. Tirto.id. Diakses pada 12 Februari 2025, dari https://tirto.id/contoh-implementasi-wawasan-nusantara-di-berbagai-bidang-gTyy

Wikipedia. (n.d.). Wawasan Nusantara. Wikipedia. Diakses pada 12 Februari 2025, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara

Yehuda