Pertambangan di Indonesia: Keuntungan, Kelemahan dan Upaya Pengelolaan Berkelanjutan [SDG 12]

Oleh: Excellent Zefanya Devona Syallom | 2702363563 / PPTI 19

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak sumber daya alam, termasuk pertambangan. Sebaran tambang di Indonesia mencakup berbagai wilayah, seperti batu bara yang ada di Kalimantan dan Sumatra, emas yang ada di Papua dan Sulawesi, nikel yang ada di Sulawesi dan Maluku, dan timah yang ada di Bangka Belitung. Ekonomi nasional bergantung pada pertambangan, yang mendorong pertumbuhan dan pembangunan infrastruktur. Namun, karena dampaknya terhadap lingkungan dan sosial, pengelolaan sektor ini memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu, strategi yang berkelanjutan diperlukan agar keuntungan sektor ini dapat dirasakan tanpa merusak ekosistem dan kehidupan masyarakat sekitarnya.

Sebagian besar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari sektor pertambangan. Jutaan orang mendapatkan pekerjaan dan industri ini mendukung industri lain seperti manufaktur dan konstruksi. Hasil tambang, seperti mineral dan logam , digunakan dalam berbagai industri termasuk pembuatan infrastruktur, kendaraan, dan perangkat elektronik.

Selain itu, perusahaan tambang yang beroperasi secara legal harus membayar pajak dan royalti kepada pemerintah. Program kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur dibiayai dengan pendapatan ini. Daerah pertambangan sering mengalami pembangunan infrastruktur seperti jalan, sekolah, dan fasilitas kesehatan yang menguntungkan masyarakat sekitar.

Meskipun memiliki banyak keuntungan, industri pertambangan di Indonesia juga menghadapi banyak masalah. Deforestasi, pencemaran air, dan kerusakan ekosistem alami yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan. Kasus pencemaran yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera karena tambang emas ilegal menunjukkan bagaimana limbah beracun dapat mencemari sungai dan mengancam kesehatan masyarakat. Selain itu kecelakaan kerja sering terjadi di industri pertambangan. Kasus seperti longsor di tambang batu bara di Kalimantan Timur telah menunjukkan betapa pentingnya aturan dan keselamatan yang ketat untuk melindungi pekerja. Selain itu, keberadaan tambang sering menyebabkan konflik dengan masyarakat lokal mengenai kepemilikan lahan dan konsekuensi lingkungannya. Contohnya adalah konflik di wilayah pertambangan Freeport Papua yang menyebabkan konflik antara pemerintah, masyarakat adat, dan perusahaan. Selain itu, sebagai salah satu negara penghasil batu bara dan nikel terbesar di dunia, fluktuasi harga bahan tambang di pasar global dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan keberlanjutan industri Indonesia

Untuk mengatasi masalah ini, berbagai strategi pengelolaan tambang harus diterapkan. Penerapan teknologi modern yang ramah lingkungan, seperti reklamasi lahan pascatambang dan pengolahan limbah yang lebih baik adalah langkah penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Beberapa perusahaan tambang di Indonesia telah memulai menggunakan teknologi ini untuk mengurangi emisi karbon dan polusi air. Selain itu, pemerintah Indonesia juga meningkatkan pertambangan melalui UU Minerba dan pengawasan ketat untuk mencegah aktivitas ilegal dan eksploitasi berlebihan. Pemerintahan mengambil tindakan tegas untuk menertibkan sektor ini, seperti yang ditunjukkan oleh pemberantasan tambang ilegal di Sulawesi dan Kalimantan

Pertambangan berkelanjutan berarti mengeksploitasi sumber daya sambil mempertahankan keseimbangan ekosistem dan kemakmuran masyarakat sekitar. Di beberapa wilayah seperti SUmbawa, dimana program reklamasi tambang menunjukkan upaya positif untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Untuk mencegah dampak negatif ada lingkungan dalam jangka panjang, aktivitas tambang harus dihentikan dan lahan harus direhabilitasi untuk mengembalikan fungsi ekologisnya. Pemerintah telah mendorong program penghijauan dan pemanfaatan lahan pertanian di beberapa wilayah yang pernah menjadi tempat tambang. Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pertambangan yang bertanggung jawab dan memungkinkan mereka terlibat dalam proses pengambilan keputusan akan membantu membangun hubungan yang lebih baik antara industri dan komunitas sekitar. Salah satu cara perusahaan tambang di Indonesia dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan adalah dengan menerapkan program CSR.

Dengan pengelolaan yang tepat, sektor pertambangan Indonesia dapat terus menghasilkan keuntungan ekonomi tanpa mengorbankan kesejahteraan sosial dan lingkungan. Untuk mencapai hal ini, pemerintah, perusahaan tambang, dan masyarakat harus bekerja sama untuk membangun industri pertambangan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Excellent Zefanya Devona Syallom