“Meramu Instrumen Peka Sebagai Warga Negara Yang Baik”

Oleh : Sigit Pandu Cahyono.,S.Pd.,M.Pd | Dosen CBDC BINUS

Rasa peduli  adalah bagian yang terpenting dari pola hidup yang maju, karena rasa peduli menyatakan dengan tegas bahwa kita mau dan mampu melakukan sesuatu. Era sekarang lebih dikenal dengan istilah “Peka” .  Kepedulian juga menegaskan bahwa kita bersedia memperbaiki sesuatu yang salah dan menempatkan kembali segala sesuatunya di tempat yang benar. Kepedulian juga adalah produk utama akal budi manusia, rasa peduli mencegah terjadinya hal-hal yang menyebabkan banyak kerugian bagi kita umat manusia materiil maupun moril , selain keuntungan sebagai makhluk individu/pribadi tentunya.

Peduli merupakan langkah responsif aktif untuk menanggulangi segala masalah sebelum masalah menjadi komplikasi dan sulit diselesaikan. Dalam kurun dekade ini, terjadi multi krisis yang terjadi dalam lingkungan masyarakat serta juga terjadi didalam lingkup sekolahan. Sering kita melihat tindakan-tindakan yang dilakukan oleh peserta didik yang tidak mempedulikan rasa “peka” atau sikap peduli, bahkan semakin lama semakin melunturnya budaya peduli. Maka dari pada itu, tentunya kita tidak mungkin larut dalam kemunduran dari sikap “peka”, kita harus bangkit dari keterpurakan ketidakpedulian dalam berbagai hal. Untuk membangun rasa peduli “peka”, maka kita harus memperkuat rasa peka kita dalam jurus jitu merah rasa kepedulian melalui :

1. Peka Sosial

Kepedulian sosial yaitu sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia. Kepedulian sosial adalah kondisi alamiah spesies manusia dan perangkat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama . Oleh karena itu, kepedulian sosial adalah minat atau ketertarikan kita untuk membantu orang lain.Sepertihalnya seorang siswa ketika ada teman yang merasa kesusahan harus saling tolong menolong.

2. Peka Lingkungan

Lingkungan yang berada disekeliling kita baik berupa benda – benda hidup tumbuh – tumbuhan ataupun berupa benda – benda mati harus dijaga kelestariannya. Karena Apabila lingkungan yang berada disekeliling kita tidak kita pelihara , maka kemungkinan akan membawa mudarat bagi kita, sebaliknya jika linkungan kita dipelihara , maka akan dapat memberikan kesejahteraan bagi kita.Contohnya ketika dilingkungan kampus harus mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap kebersihan di kelas maupun dilingkungan kampus.

3. Peka akademik

Selain kepekaan terhadap sosial, kepekaan lingkungan, sebagai mahasiswa peka akademik adalah prioritas yang tidak boleh ditinggalkan. Orang yang berprestasi harus memiliki proses belajar yang baik. Belajar yang baik ialah belajar yang dilakukan sepertihalnya suatu kebutuhan  manusia selalu makan dan minum, dalam hal ini seorang mahasiswa  harus menjadikan belajar sebagai kebutuhan.

4. Peka Spritual

Setelah kita melakukan kepekaan secara langsung seperti sosial, lingkungan serta akademik yang terakhir ialah peka spiritual. Ada konteks bahasa jawa mengatakan “Nyembah marang gusti agung”, artinya bersembah diri kepada sang pencipta. Dalam hal ini setelah kita melakukan usaha dalam bentuk tindakan/ proses , yang tidak kalah penting ialah kepekaan kita terhadap sang pencipta hidup. Seorang pelajar selain mempunyai tugas belajar juga harus mempunyai kepekaan spiritual yang baik. Contohnya ketika waktu ibadah tentunya harus menjalankan dengan baik dan tepat waktu.

Sigit Pandu Cahyono., S.Pd.,M.Pd