Menjaga Persatuan Dan Kesatuan (Bagian 11/12 Tulisan)

Oleh: Dr. Catarina Manurung, S.H., M.M.

Mengapa usaha untuk mempertahankan kesatuan bangsa harus terus menerus dilakukan? Persatuan dan kesatuan merupakan kunci suatu negara dalam membangun sebuah bangsa, tanpa adanya rasa tanggung jawab dan kesadaran dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa maka keadaan suatu negara akan mudah goyah dengan berbagai ancaman baik dalam maupun luar negeri.

Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bagi Indonesia

Indonesia adalah negara dengan banyak kelompok etnis, budaya, bahasa, dan agama. Persatuan dan kesatuan memungkinkan semua kelompok masyarakat hidup berdampingan dengan damai dan saling menghargai, tanpa perlu khawatir tentang konflik etnis atau budaya.

Apa arti penting persatuan dan kesatuan dalam kehidupan di masyarakat? Persatuan dan kesatuan menciptakan rasa persaudaraan di antara warga Indonesia. Saat orang memahami dan menghargai perbedaan budaya, etnis, dan agama, rasa saling menghargai dan toleransi berkembang. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama dengan damai dan membangun hubungan yang positif di antara mereka.

Sila ketiga dari Pancasila adalah Persatuan Indonesia. Butir-butir Pancasila sila ketiga memiliki butir-butir pengamalan yang mengandung isi dan makna untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Butir-butir Pengamalan Pancasila Sila ke-3 “Persatuan Indonesia” meliputi antara  lain:

  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan;
  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan;
  3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa;
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia;
  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social;
  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika;
  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Apa yang harus kita lakukan untuk menjaga komitmen persatuan? Bagaimana menjaga komitmen persatuan Indonesia? Cara Menjaga Komitmen Persatuan dan Kesatuan adalah:

  1. Menghentikan sikap diskriminatif dengan menghargai perbedaan suku, ras, agama;
  2. Mematuhi peraturan yang berlaku sebagai upaya menjaga keamanan dan perdamaian;
  3. Tidak menyalahgunakan kekuasaan dan memperhatikan masyarakat rentan.

Menghadapi Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, persatuan dan kesatuan perlu terus dijaga. Seluruh lapisan masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Perbedaan pilihan setiap orang merupakan sesuatu yang wajar dalam pesta demokrasi.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak keluarga besar Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dimulai dari desa. Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Presiden berharap suasana damai terus terjaga dan pembangunan desa tidak terganggu. Hal ini disampaikan Presiden dalam sambutannya pada Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi Tahun 2023, di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Presiden berpesan, karena suasana sudah mulai hangat, meskipun itu biasa dalam pesta demokrasi, entah itu Pilpres (Pemilihan Presiden), entah itu Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) entah itu Pileg (Pemilihan Legislatif), pemilu hangat itu biasa tapi yang harus diantisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi pembelahan dan perpecahan.

Presiden mengatakan, Indonesia memiliki suku yang beragam dan jika terjadi konflik dari keberagaman tersebut akan sulit terselesaikan. Untuk itu, Presiden pun  mendorong Parmusi untuk turut memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga perdamaian.

Inilah pemahaman-pemahaman yang harus diberikan pada masyarakat bahwa yang namanya persatuan dan kesatuan itu sangat penting. Jangan sampai nanti tiga calon presiden ini sudah terpilih satu, sudah ngopi-ngopi bareng, makan-makan bersama, tetapi para pemilih yang di bawah masih tetap ribut.

Menurut Presiden, perbedaan pilihan saat pesta demokrasi nanti merupakan hal yang wajar dan tidak perlu diributkan. Apalagi proses demokrasi tersebut selalu dijalani bangsa Indonesia setiap lima tahun sekali.

Perbedaan pilihan itu wajar, tidak perlu diributkan. Menang dan kalah dalam pemilu, dalam pilpres, dalam Pilkada (Pemilihan Kepada Daerah), dalam Pileg (Pemilihan Legislatif), itu juga wajar dan biasa. Presiden mengajak untuk terus memperkuat toleransi dengan memperkokoh fondasi kerukunan umat beragama agar menjadi bangsa yang bersatu dan maju.

Marilah kita terus merawat kerukunan kita, merawat toleransi kita, memperkokoh persatuan dan kesatuan  kita, agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang bersatu, bangsa yang maju, bangsa yang besar.

Dr. Catarina Manurung, S.H., M.M.