Dapat 5 Miliar

Oleh: Petrus Hepi Witono (D504)

“The love of money is the root of all evil.” The lack of money is the root of all evil.” ― Robert Kiyosaki, Rich Dad Poor Dad: What the Rich Teach Their Kids About Money – That the Poor and the Middle Class Do Not!

POV: Lagi berat-beratnya cari celah pemasukan uang, seorang mahasiswaku dari Binus Online 2 tahun lalu menelponku. Namanya Albert Josua. Yes, nama sebenarnya. Dia menghubungi melalui whatsapp dan nyaris saja saya lupa dengan beliau. Dia mendadak ingin konsultasi keuangan karena mendapatkan “durian runtuh” warisan dari perkebunan cengkeh keluarga besarnya sebesar 5 Miliar. Beliau sangat begitu antusias bercerita melalui telpon sekitar 1 jam.

Albert mengaku masih bingung harus diapakan. Ia ingin berinvestasi, tetapi ia tidak tahu jenis investasi apa yang tepat. Harus ke saham kah? Harus ke SBN atau ORI negara? Ia juga ingin berhenti bekerja, tetapi ia tidak yakin apakah keputusan itu tepat. Masalahnya ialah, Albert tidak cukup sabar dengan warisan yang akan ia terima. Kami berdebat cukup lama.

Saya mendengarkan dengan seksama, dan saya mencoba untuk memberikan saran yang terbaik.

“Pertama-tama, penting untuk membuat rencana keuangan,” kata saya. “Rencana ini akan membantumu menentukan tujuan keuanganmu dan bagaimana kamu akan mencapainya.”

Beliau menuliskan dalam chatnya, “Aku ingin membeli rumah, berinvestasi untuk masa pensiun, dan tidak mau bekerja lagi.”

“Sebelum dirimu mulai berinvestasi, penting untuk melihat kondisi keuanganmu saat ini. Kamu perlu mengetahui berapa banyak uang yang kamu miliki, berapa banyak pengeluaranmu, dan berapa banyak utang yang kamu miliki.”

“Selain itu, kamu juga perlu diversifikasikan investasimu,” kataku. “Jangan memasukkan semua uangmu ke saham saja dan berharap akan langsung naik tinggi dalam jangka waktu yang lama, ditambah inginnya di pasar saham luar negri. Agak berisiko. Dengan diversifikasi, kamu dapat mengurangi risiko kerugian.”

“Jangan terburu-buru,” kataku. “Luangkan waktu untuk meneliti berbagai pilihan investasi dan membuat keputusan yang tepat untukmu.”

Kami mengakhiri pembicaraan sore. Saya berharap dia dapat mengelola warisan tersebut dengan bijak dan mencapai tujuan-tujuannya.

Apa yang dapat kita pelajari dari kasus ini?

Kasus Albert ini merupakan contoh bagaimana warisan dapat menjadi berkah sekaligus tantangan. Warisan dapat memberikan kesempatan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan, tetapi juga dapat menimbulkan risiko jika tidak dikelola dengan bijak.

Oleh karena itu, penting untuk membuat rencana keuangan yang matang sebelum mengelola warisan. Rencana keuangan ini akan membantu menentukan tujuan keuangan, kondisi keuangan saat ini, dan jenis investasi yang tepat. Selain itu, penting juga untuk diversifikasikan investasi untuk mengurangi risiko kerugian.

Albert perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan apakah akan berhenti bekerja atau tidak. Ia perlu mempertimbangkan berapa banyak uang yang ia butuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, berapa banyak uang yang ia butuhkan untuk mencapai tujuan keuangannya, dan apakah ia memiliki keterampilan dan pengalaman yang dapat ia gunakan untuk menghasilkan uang.

Jika ia memutuskan untuk berhenti bekerja, ia perlu memiliki rencana yang jelas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan mencapai tujuan keuangannya. Ia juga perlu memikirkan bagaimana ia akan mengisi waktunya.

Petrus Hepi Witono