Jangan Salah Pilih Teman!
Oleh: Linda Mutiara Lumban Tobing
Bukan cuma virus yang dapat menular, tetapi kebiasaan juga dapat menular. Setiap orang pasti memiliki kebiasaan. Ada kebiasaan yang baik, tetapi ada juga kebiasaan yang buruk. Meninggalkan kebiasaan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Coba saja kita bergaul dengan teman-teman yang punya kebiasaan berbohong maka tanpa sadar kita ikut-ikutan berbohong. Atau kita bergaul dengan teman yang punya kebiasaan menggosip maka dalam sekejap hobi menggosip juga akan menular kepada kita. Kebiasaan terbangun melalui pergaulan kita. Karena itu Rasul Paulus mengatakan bahwa pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik (1 Korintus 15:33).
Suatu hari ada seorang bapak yang memiliki seekor Burung Beo. Burung Beo ini sangat pintar dalam menirukan sesuatu. Setiap kali mau masuk rumah, Burung Beo ini memiliki kebiasaan mengucapkan kata “Shalom”. Hampir setiap hari ini Burung Beo peliharaan bapak ini mendengar kata-kata itu. Sampai suatu ketika, ada seorang tetangga yang bertamu ke rumah bapak tersebut, lalu burung beo ini mengucapkan “shalom…shalom”. Tetangga bapak tersebut kaget serta kagum, karena Burung Beo ini bisa mengucapkan kata-kata yang baik seperti itu. Dan dia bertanya kepada bapak yang memiliki burung beo tersebut, “pak, bagaimana bapak melatih Burung Beo ini sampai bisa mengucapkan kata-kata yang baik seperti ini? Jawab bapak tersebut “kami tidak melatihnya, dirumah ini kami membiasakan untuk selalu mengatakan “syalom” setiap kali mau masuk kerumah, dan Beo ini hampir setiap hari mendengarkannya, akhirnya dia bisa mengikutinya. “wah hebat sekali ya”, jawab bapak yang satunya.
“Kalau begitu, bisakah aku meminjam Burung Beo ini dan kubawa kerumah beberapa hari, barangkali Burung Beo ini bisa mempengaruhi Burung Beo dirumah, supaya Burung Beo dirumahku juga bisa mengucapkan kata-kata yang baik”. Tanya tetangga kepada si bapak pemilik Burung Beo tersebut. “oh, silahkan pak”, kata bapak tersebut. Seminggu kemudian, tetangga tersebut mengembalikan Burung Beo bapak itu. Suatu kali saat bapak tersebut hendak keluar rumah, tiba-tiba Burung Beo peliharaan bapak ini mengucapkan kata-kata “bodoh..bodoh”, bapak itu kaget, mengapa Burung Beo nya malah mengikuti hal-hal yang tidak baik.
Dari cerita ilustrasi di atas, kita mendapat pelajaran bahwa pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Dengan siapa kita berteman, dengan siapa kita bergaul akan menentukan kebiasaan kita.
Sahabat Binus yang baik, ada dua hal yang perlu kita perhatikan dalam pergaulan: Pertama, dengan siapa kita bergaul, Kedua, bagaimana cara kita bergaul. Presiden pertama Amerika Serikat, George Washington, pernah berkata: “Bergaullah dengan orang-orang berkualitas, jika Anda menghargai reputasi Anda sendiri, karena lebih baik menyendiri daripada ada dalam pergaulan yang buruk.” Washington sangat menyadari betapa besarnya dampak dari pergaulan yang akan mempengaruhi karakter serta reputasi seseorang. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh HSE Center for Institutional Studies menyatakan, “Pergaulan dengan orang-orang yang berprestasi tinggi, akan mempengaruhi prestasi seseorang karena mereka akan tumbuh berkembang bersama dalam mencapai kesuksesan.”
Alkitab mengingatkan agar kita berhati-hati dalam bergaul. Jangan menganggap bahwa diri kita itu kuat. Pergaulan berdampak besar pada kehidupan. Kita harus sungguh-sungguh memperhatikan kepada siapa kita berteman. Karena pergaulan buruk merusak kebiasaan yang baik. Apalagi kalau kebiasaan kita sudah buruk maka akan terus bertambah buruk. Jangan memperburuk apa yang sudah terlanjur buruk!
Perbanyak teman, tapi seleksilah dengan siapa Anda akan bergaul.
Referensi:
Elohim Pentecostal Church, Renungan Harian Anak: Hati-hatilah Memilih Teman, 27 September 2022, https://elohim.id/hati-hati-memilih-teman/
NDC Ministry, Bijak Memilih Teman, 08 Juni 2019, https://www.ndcministry.org/revive/8w2/bijak-memilih-teman