UANG

Nicky Astria (lahir: 18 Oktober 1967), seorang legenda rocker Indonesia yang memulai karirnya sejak tahun 1984 dan masih terus produktif hingga hari ini pernah merilis lagu yang berjudul “uang”. Liriknya seperti berikut:

“Tak pandang di mana saja,
Di seluruh dunia ini
Tak habis orang bicara,
Tak henti orang berdiskusi

Tiada bukan, tiada lain
Mereka mencari cara tepat
Untuk mendapatkan uang
Oh… uang…
Oh… lagi-lagi uang

Memang uang bisa bikin
Orang senang bukan kepalang
Namun uang bisa juga
Bikin orang mabuk kepayang

Lupa sahabat, lupa kerabat
Lupa saudara,
Mungkin juga lupa ingatan
Oh… uang…
Oh… lagi-lagi uang”

Uang adalah suatu sistem pertukaran yang diciptakan oleh manusia. Sayangnya, manusia tidak berdaya dengan hasil ciptaanya, malah berubah menjadi tuan dan manusia menjadi budak. Uang disembah sedemikian rupa sehingga manusia mampu menghalalkan segala cara meski hal biadab sekalipun untuk mendapatkannya. Pengertian uang hari ini bisa diasosiasikan dengan hal lainnya, seperti kekuasaan. Uang adalah simbol kekuasaan. Ungkapan money talks menunjukkan bahwa dengan uang segala hal bisa manusia genggam di tangannya. Seorang yang tidak mampu secara intelektual, dengan uang ia dapat menyandang gelar akademik. Ingin terkenal, seseorang dapat membayar pewarta dengan uang. Untuk menjadi seorang wakil rakyat, syarat utama adalah dengan uang agar bisa membeli suara rakyat. Untuk bisa lolos dari jeratan hukum, uang bisa membungkam mulut dan tangan aparat. Semua dengan uang dan apa-apa dengan uang. Ingin bahagia sekalipun, uang adalah syaratnya, karena psikolog, psikiatris, motivator, bahkan seorang pemimpin agama hanya bisa didatangi(kan) dengan sejumlah tarif yang sudah diberlakukan.

Sugguh luar biasa kekuatan uang, sihirnya begitu kuat!

Senada dengan lirik lagu tersebut, seorang filsuf empirisisme Inggris, John Locke (1632 – 1704), menjelaskan bagaimana kondisi alamiah manusia bisa berubah. Locke berpendapat bahwa manusia itu dilahirkan tanpa kelas. Tuhan memberikan nalar, kekuasaan, dan juridiksi yang sama bagi setiap manusia. Pada dasarnya, kondisi alamiah manusia itu baik dan selalu ingin menolong yang membutuhkan karena dibimbing oleh akal budi. Lalu, mengapa manusia berubah menjadi liar, suka memangsa dan menindas yang lain? Locke berargumen bahwa semua itu karena adanya sistem moneter dan uang. Kedua hal ini merubah kondisi alamiah manusia yang sebelumnya damai, harmoni di bawah bimbingan akal budi berubah menjadi rakus dan bengis serta menjadikan perangkat rasioanalitas itu sebagai alat pembenaran demi membela kepentingan pribadinya. Akhirnya, setiap orang berkonflik demi memperjuangkan kepentingan dirinya masing-masing yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dimilikinya. Akal budi tak lagi berperan sebagai kompas dalam menentukan sikap moral. Untuk itulah Locke mengusulkan agar kekuasaan harus dibatasi dan setiap orang harus mendapatkan tiga hak alaminya, yaitu hak hidup, hak milik, dan kemerdekaan.

Sitti Aaisyah