Makna Puasa Bagi Kehidupan
Oleh: Murty Magda Pane
Memasuki bulan April tahun 2022 ini, umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa. Tentunya para umat muslim, khususnya di Indonesia, ingin agar ibadah puasa ini tidak hanya terhenti sebatas ritual tahunan untuk mendapatkan pahala dan ampunan dosa dari Tuhan belaka, melainkan juga sebagai momentum perbaikan mental, spiritual, moral dan perilaku sosial guna perbaikan kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan puasa dengan kualitas yang demikian itu diperlukan pandangan yang positif terhadap ibadah puasa yang dikerjakan setiap orang. Dari analisis psikologis, filosofis, dan normatif kebutuhan untuk berpuasa dapat dilihat dalam beberapa perspektif, yang diantaranya adalah puasa sebagai kebutuhan fitrah manusia.
Kebutuhan ini terkait dengan fithrah manusia sebagai makhluk yang cenderung menyukai nilai-nilai yang baik:ikhlas, jujur, disiplin, tanggung jawab, simpati, empati, senang kepada kerjasama. Fithrah manusia yang demikian itu dapat dipenuhi melalui ibadah puasa. Selain itu, fithrah manusia juga terkait dengan siklus kehidupan manusia. Yaitu bahwa jika manusia ingin sukses, maka ia harus berusaha mengendalikan dan mendisiplinkan diri dalam menjalani proses.
Seekor ayam yang ingin memiliki keturunan dalam bentuk telornya menetas menjadi ayam, mengharuskan ia harus mengerami telornya selama sekian hari. Ini adalah fithrah yang harus ia jalani. Demikian pula seokor kepompong yang ingi menetas menjadi kupu-kupu, maka kepompong tersebut harus bertahan sekian lama, hingga kepompong tersebut berubah menjadi kupu-kupu. Demikian pula, seorang ibu hamil yang ingin memiliki keturunan, ia harus menjali fithrah hamil selama sembilan bulan lebih dalam keadaan tabah dalam menjalaninya. Fithrah manusia yang demikian itu sudah diajarkan melalui ibadah puasa yang pada intinya adalah kesabaran. Hal ini sejalan dengan arti dari ibadah puasa itu sendiri yang berarti menahan diri, dan mengendalikan diri. Lebih kesabaran dan ketabahan ini pula yang menjadi kunci ukuran besarnya pahala yang diterima oleh orang yang mengerjakan ibadah puasa.
Puasa juga memiliki banyak manfaat, yang diantaranya adalah:
1. Melatih diri untuk tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dengan sampainya kita pada bulan Ramadhan, maka kita bersyukur bahwa kita masih diberi waktu untuk menjalankan amal ibadah dengan pahala yang berlipat ganda. Saat berbuka puasa, kita harus merasa bersyukur diberi kenikmatan untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga dengan semua rizki-Nya yang dapat kita nikmati bersama keluarga.
2. Melatih disiplin terhadap waktu
Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, kita harus patuh pada waktu sahur dan buka. Kita bangun untuk makan sahur saat dini hari dan diharapkan dapat meningkatkan motivasi bahwa kita bekerja dengan bangun lebih pagi, agar mendapatkan rezeki yang halal. Kaum muslim dan muslimah agar dapat menjalankan shaum dengan tetap kuat dan sehat di siang hari, perlu mengatur ritme bekerja agar tubuh mendapatkan istirahat yang cukup. Hal ini ditunjukkan dengan diubah juga jam kerja di lingkungan perkantoran beberapa perusahaan ataupun pegawai negeri sipil, sehingga para pegawai dapat pulang lebih cepat agar memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan berbuka puasa di bulan Ramadhan.
3. Memberikan kesimbangan dalam kehidupan
Pada bulan suci Ramadhan umat muslim dilatih untuk mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban beribadah dengan imbalan pahala yang berlipat ganda.
4. Mempererat silaturahmi dan meningkatkan kepedulian kepada sesama.
Pada bulan suci Ramadhan biasanya rasa persaudaraan tampak lebih jelas. Silaturahmi antar sesama semakin ditingkatkan, misalnya dengan memberikan tajil untuk berbuka puasa di mesjid secara gratis dan bergiliran. Selanjutnya shalat bersama di mesjid yang juga diisi dengan siraman rokhani serta tadarusan bersama di mesjid maupun di mushala di tempat pekerjaan.
Referensi: http://abuddin.lec.uinjkt.ac.id/articles/makna-puasa-bagi-kehidupan-manusia https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/10517/Makna-Ibadah-Puasa-untuk-meningkatkan-disiplin-diri-dan-Etos-Kerja-Pegawai-DJKN.html