Nusantara

Oleh: Murty Magda Pane

Di bulan Maret 2022 ini, saya masih ingin membahas tentang ibukota negara Indonesia yang baru. Pemerintah Indonesia telah memilih ibu kota baru yang berlokasi di Kalimantan Timur akan diberi nama Nusantara. Dipilihnya nama Nusantara, setelah meminta pertimbangan dari ahli bahasa dan ahli sejarah untuk memilih nama yang paling tepat untuk ibu kota baru. Sebelumnya terdapat sekitar sekitar 80 nama yang diusulkan untuk menjadi nama ibu kota baru, antara lain Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Pertiwipura, dan Cakrawalapura. Nama Nusantara akhirnya dipilih karena Nusantara sudah dikenal sejak dulu dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, republik Indonesia.

Pemberian nama ibukota baru tersebut ternyata menimbulkan polemik. Beberapa pihak menilai nama tersebut tidak tepat. Salah satunya dari anggota Komisi I Fraksi Gerindra, Fadli Zon, yang mengusulkan agar pemberian nama calon ibu kota baru mengikuti nama kepala negara, yakni Jokowi. Fadli Zon beralasan pemilihan nama ‘Jokowi’ akan sama dengan Ibu kota Kazakhstan Nursultan (dari nama Presiden Nursultan Nazarbayev). Sementara anggota Pansus RUU IKN dari Fraksi PKS, Ecky Awal mengkritik penggunaan nama Nusantara. Ecky menitikberatkan soal makna Nusantara. Ecky mengingatkan bahwa kata ‘Nusantara’ berasal dari kitab Negarakertagama, dan sempat menjadi perdebatan panjang saat Indonesia baru akan merdeka.

Pemberian nama Nusantara untuk Ibukota baru Indonesia tersebut juga menjadi sorotan dari beberapa mediua asing. CNN Internasional, media asal Inggris, The Guardian, media asal Amerika Serikat ; The Washington Post dan Bloomberg; kantor berita Arab Saudi, Al Arabiya; lembaga penyiaran Jerman, Deutsche Welle (DW); media asal Jepang, Nikkei Asia; hingga koran asal Singapura, The Straits Times, memberitakan pemberian nama tersebut. Dalam pemberitaannya, media-media tersebut menginformasikan mengenai arti Nusantara dan alasan pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Sebagai warga negara Indonesia, saya tidak ingin ikut dalam polemik, dari pemberian nama ibukota tersebut. Saya lebih memperhatikan makna dari pemindahan ibota dari Jawa ke Kalimantan. Menurut sata, langlah tersebut memiliki arti yang sangat strategis. Dipilihnya Kalimantan sebagai Ibukota negara, karena memiliki lokasi strategis, bebas dari pusat gempa, disamping berada di tengah-tengah kepulauan Indonesia. Disisi lain, saat ini beban Jakarta saat ini sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa di Indonesia.

Pemindahan ibu kota baru itu akan bisa mengurangi sesenjangan atara pulau Jawa dan luar Jawa. Indonesia memiliki wilayah yang luas dari Sabang sampai Merauke. Namun selama ini semua semua sektor terpusat di Pulau Jawa yang luasnya hanya sekitar 7 persen dari wilayah Indonesia. Pemindahan ibukota tersebut, juga merupakan upaya pemerataan pembangunan ke seluruh wilayah Indonesia. Berpindahnya ibukota negara secara psikologis juga akan memberi dampak positif bagi bangsa Indonesia ; bahwa Indonesia tidak hanya didominasi oleh Jawa.

Dengan demikian, nantinya pusat pemerintahan akan berpusat di Kalimantan, namun pusat perekonomian akan tetap di Jakarta. Pada akhirnya kita tidak akan selalu tergantung dengan Jakarra ataupun Pulau Jawa. Kita harus sadar bahwa semua wilayah di negara ini mempunyai hak yang sama dalam berbagai aspek. Kesan Jakarta sentris atau Jawa sentris, harus segera dihilangkan demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

Referensi : https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/18/073000665/di-balik-alasan-nama-ibu-kota-baru-nusantara-dan-artinya?page=all. https://news.detik.com/berita/d-5904902/calon-ibu-kota-baru-diberi-nama-nusantara-ini-alasan-dan-kontroversinya.

Murty Magda Pane