Pentingnya Pendidikan Multikultural

Oleh: Dr. Ramot Peter, S.Pd., M.Th

Indonesia memiliki keberagaman suku, budaya, bahasa dan agama yang merupakan anugerah given (anugerah) dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sangat tidak mudah untuk merawat dan menjaga kedamaian dan kerukunan antargolongan. Perbedaan latar belakang sering menimbulkan gesekan atau konflik horizontal bahkan seperti enggan untuk hidup menyatu dan menggabungkan diri di tengah keberagaman. Tidak heran bermunculan wadah-wadah organisasi kelompok sosial yang berbasiskan Suku-Agama-Ras-Antargolongan (SARA), misalnya: Forkabi (Forum Komunikasi Anak Betawi), PBB (Pemuda Batak Bersatu), dan masih banyak sejenisnya. Masing-masing membanggakan kelompoknya bahkan menyatakan diri paling benar sehingga terjadi beberapa peristiwa, misalnya: kasus Ambon, kasus Sampit, dan sejenisnya. Jika peristiwa sejenis terus dibiarkan maka akan berdampak besar terhadap disintegrasi bangsa.

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah bersama masyarakat untuk membangun sikap integritas anak bangsa melalui berbagai kebijakan dan kegiatan, beberapa diantaranya: Aksi bela negara, Revolusi mental, dan sejenisnya. Sudah saatnya untuk membenahi kehidupan berbangsa dan bernegara yang sarat dengan keberagaman melalui berbagai cara. Salah satu cara yang dapat diterapkan di tengah keberagaman yaitu pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural merupakan sistem pendidikan yang bertujuan untuk membangun kepekaan peserta didik dalam menghadapi gejala-gejala dan masalah-masalah sosial yang berakar pada perbedaan-perbedaan tata nilai di lingkungan masyarakat untuk meminimalisir konflik. Untuk implementasi pendidikan multikultural tentu harus didukung dengan kurikulum pembelajaran di sekolah yang mengerti, memahami, mengakui dan menghormati nilai-nilai keberagaman. Gagasan pendidikan multikultural menyatakan bahwa semua peserta didik tidak mengarah pada pengelompokkan SARA melainkan perlakuan sama, tanpa kecuali, sehingga proses pembelajaran berjalan baik dan damai.

Model pendidikan multikultural sangat diharapkan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi interaksi dan komunikasi sosial masyarakat di tengah kehidupan masyarakat yang multikultur. Pembelajaran ditekankan pada pentingnya saling menghargai atau membangun sikap toleransi terhadap perbedaan yang dimiliki. Pendidikan berwawasan multikultur perlu terus dikembangkan mulai dari pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Selain untuk membangun sikap integritas anak bangsa, pendidikan multikultural juga diharapkann dapat memperkuat ketahanan bangsa untuk menghadapi setiap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) baik dari dalam maupun luar negeri.

Ramot Peter