Memahami Konsep Diri

Oleh: Dr. Sukron Ma’mun, S.Ag.,M.A

Konsep diri didefinisikan sebagai totalitas dari pemikiran individu dan perasaan memiliki referensi untuk dirinya sendiri sebagai obyek. Ini adalah persepsi individu dari dan perasaan terhadap dirinya sendiri. Dengan kata lain, konsep diri individu terdiri dari sikap individu terhadap diri yang individu itu pegang (Hawkins, Mothersbaugh, dan Best, 2007).

Konsep diri menurut Potter dan Perry (2005) adalah citra mental seseorang terhadap dirinya sendiri, mencakup bagaimana mereka melihat kekuatan dan kelemahan pada seluruh aspek kepribadiannya. Sedang menurut Sunaryo konsep diri adalah cara individu dalam melihat pribadinya secara utuh, menyangkut fisik, emosi, intelektual, sosial, dan spiritual (Sunaryo, 2004:32). Adapun menurut Agustiani (2006:138) konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Menurutnya konsep diri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman yang terus menerus dan terdiferensiasi. Dasar konsep diri individu di-tanamkan pada saat-saat dini ke-hidupan anak dan menjadi dasar tingkah lakunya dikemudian hari.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah gambaran yang ada pada diri individu yang berisi tentang bagaimana individu melihat dirinya sendiri sebagai pribadi yang disebut dengan pengetahuan diri, bagaimana individu merasa atas dirinya yang merupakan penilaian atas dirinya sendiri serta bagaimana individu menginginkan dirinya sendiri sebagai manusia yang diharapkan.

Konsep diri bukan merupakan faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dipelajari dan terbentuk dari pengalaman individu dalam berhubungan dengan individu lain. Dalam berinteraksi ini, setiap individu akan menerima tanggapan. Tanggapan yang diberikan tersebut akan dijadikan cermin bagi individu untuk menilai dan memandang dirinya sendiri. Jadi konsep diri terbentuk karena suatu proses umpan balik dari individu lain. Orang yang dikenal pertama kali oleh individu adalah orangtua dan anggota keluarga lain. Ini berarti individu akan menerima tanggapan pertama dari lingkungan keluarga. Barulah setelah individu mampu melepaskan diri dari ketergantungannya pada keluarga, ia akan berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas.

Referensi:

Agustiani, Hendriati, Psikologi Perkembangan Pendekatan Eko-logi Kaitannya dengan Konsep

Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja. (Jakarta: Refika Aditama, 2006).

Hawkins, D, Mothersbaugh, D, & Best, R, Consumer Behavior: Building Marketing Strategy, New York City: McGraw-Hill, 2007.

Sunaryo, Psikologi Untuk Ke-perawatan. Jakarta: Buku Ke-dokteran EGC, 2004.

Dr. Sukron Ma’mun, S.Ag.,M.A