Zat Adiktif Jaman Now

Oleh: Heru Widoyo

Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi. Salah satu produk yang mengandung zat adiktif yang mungkin sering kita konsumsi adalah kopi. Mayoritas zat-zat adiktif ini bersifat negatif. Ketika seseorang mengonsumsi suatu produk yang mengandung zat adiktif di dalamnya, orang tersebut akan menjadi kecanduan dan merasa susah melepaskan diri dari produk tersebut. Dan biasanya proses mereka untuk melepaskan diri dari adiksi tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Di zaman modern ini, ada juga suatu benda yang tidak memiliki zat adiktif secara kimia, tetapi memiliki efek dan sifat yang sama dengan zat adiktif itu sendiri. Apakah benda itu? Gawai atau gadget adalah jawabannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan kita di zaman sekarang ini selalu didampingi oleh yang namanya gadget ini. Contoh yang paling nyata adalah ketika kita pergi ke suatu tempat, dimanapun itu berada, kita akan selalu membawa handphone bersama kita. Tidak hanya saat kita pergi ke luar saja, bahkan saat kita di rumah pun kita sangat sering berinteraksi dengan handphone kita.

Pengaruh “zat adiktif” pada handphone ini sangat terasa bagi kita, terutama bagi anak-anak yang masih belum bisa mengontrol dirinya dalam penggunaan gadget. Contoh kasus yang pernah terjadi dan lumayan viral adalah belasan anak yang kecanduan gadget hingga harus dirawat dan bahkan ada juga yang meninggal. Mereka kecanduan bermain game online yang pada akhirnya membuat mereka kurang minum air, kurang berolahraga, dan tidur larut malam. Orang tua yang sibuk juga menjadi salah satu faktor mengapa anak-anak ini bisa kecanduan bermain gadget. Terkadang, orang tua menggunakan gadget ini untuk membuat anak mereka anteng dan tidak mengganggu pekerjaan mereka.

Remaja dan orang dewasa pun ada yang kecanduan dengan teknologi ini. Salah satu contohnya adalah kecanduan dengan media sosial. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka hanya untuk melihat postingan-postingan di media sosial. Fitur yang dihadirkan di media sosial itu pun sangat mendukung untuk membuat mereka merasa nyaman dalam menggunakannya selama berjam-jam. Terkadang, mereka sampai meninggalkan kewajiban mereka hanya untuk aktif di sosial media seharian. Ada juga orang-orang yang harus berinteraksi dengan gadget setiap harinya, entah karena kewajibannya sebagai pelajar, entah karena pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk selalu aktif.

Seperti yang dikatakan di awal, untuk melepaskan diri dari sesuatu yang mengandung zat adiktif kita memerlukan waktu yang cukup lama. Sama halnya dengan adiksi terhadap gadget ini. Rasanya akan sangat sulit untuk melepaskan gadget walaupun hanya satu hari. Dapat dibayangkan seberapa susah kita untuk melepaskan diri dari gadget tersebut. Apalagi ditambah dengan adanya pandemi covid-19 yang membuat kita harus melakukan segala hal secara daring. Mulai dari bersekolah daring (Learn From Home), bekerja secara daring (Work From Home), hingga kompetisi pun diselenggarakan secara daring. Zat adiktif yang terkandung di dalam gadget ini pun seolah-olah tidak dapat kita tolak kedatangannya.

Tetapi, sebenarnya kita masih bisa untuk mengatasi adiksi kita terhadap gadget ini. Berikut adalah beberapa hal yang dapat membantu kita untuk mengurangi adiksi terhadap gadget :

  • Perbanyak kegiatan bersama teman dan keluarga

Dengan kita bersosialisasi bersama teman-teman dan keluarga kita akan lebih menikmati suasana berkumpul bersama. Lakukan beberapa permainan yang bisa dimainkan bersama-sama tanpa memerlukan gadget, misalnya petak umpet, sambung kata, dan ular tangga. Tidak hanya sebatas permainan saja, kita juga bisa melakukan hal-hal lain yang bisa dikerjakan bersama-sama, misalnya bernyanyi bersama, mengecat rumah bersama, ataupun sekadar jalan-jalan melepas penat bersama. Kita sebagai makhluk sosial akan lebih merasa bahagia ketika kita bisa berbahagia bersama dengan orang lain.

  • Batasi penggunaan gadget

Kita bisa membatasi diri kita sendiri dalam penggunaan gadget misalnya, maksimal 6 jam per hari. Dengan kita membatasi penggunaan gadget ini, kita akan lebih bisa melihat aktivitas-aktivitas lain yang dapat dilakukan tanpa harus menggunakan gadget. Kendati begitu, pembatasan ini memerlukan kegigihan dan semangat untuk melepas gadget yang sangat kuat. Karena, batasan ini diatur oleh diri kita sendiri, yang mana berarti kita sendiri juga dapat mengingkari atau tidak mengikuti batasan penggunaan gadget tersebut.

  • Tentukan tujuan dalam penggunaan gadget

Ketika kita memutuskan ingin menggunakan gadget, kita harus menentukan tujuannya terlebih dahulu. Karena ketika kita tidak menentukan tujuan yang tepat, nantinya kita akan terlena dan melupakan tujuan sebenarnya dalam penggunaan gadget tersebut. Misalnya, kita menentukan bahwa penggunaan gadget kali ini adalah untuk mengerjakan tugas. Maka penggunaan gadget kita akan lebih terarah dan memiliki tujuan yang jelas.

  • Ingatkan dirimu sendiri

Poin terakhir ini adalah poin terpenting yang akan menjadi pondasi dari poin-poin sebelumnya. Kita harus bisa sadar dan mengingatkan diri sendiri akan dampak penggunaan gadget yang berlebihan. Kita harus mengingatkan diri kita sendiri akan tujuan penggunaan gadget dan batasan yang telah kita buat. Kita harus ingat bahwa kita perlu menyayangi tubuh kita sendiri. Karena kita tahu bahwa segala sesuatu yang berlebihan akan berpengaruh tidak baik kepada kita.

Akhir kata, zat adiktif yang terkandung di dalam gadget tidak dapat kita buang. Kita hanya bisa melakukan pencegahan dan pembatasan agar zat adiktif itu tidak sepenuhnya menguasai hidup kita. Karena, kita lah pengguna gadget itu, bukan malah sebaliknya. Kita lah yang seharusnya mengontrol gadget tersebut, dan bukan kita yang dikontrol oleh gadget. Kita harus bisa bersikap arif bijaksana untuk menyeimbangkan penggunaan gadget ini di dalam kehidupan sehari-hari.

Heru Widoyo