Inner Beauty
Oleh: Hari Sriyanto
Kata beauty (cantik) tentulah menjadi dambaan setiap wanita. Seorang wanita akan menjadi senang dan bangga, apabila dirinya dikatakan beauty (cantik) oleh orang lain, apalagi oleh seorang pria. Dalam kasus ini kata beauty (cantik) diartikan lebih pada penampilan fisik (penampilan luar). Penulis asal Rusia Leo Tolstoy pernah mengatakan ; “It’s amazing how complete is the delusion that beauty is goodness.”.
Ucapan Tolstoy tersebut lebih mewakili masyarakat yang sangat memuja kecantikan fisik, dan mengabaikan kecantikan dari dalam atau inner beauty. Banyak yang menilai, kecantikan secara fisik tidak akan abadi, dan ada masanya. Artinya seseorang yang fisiknya cantik, suatu saat akan memudar kecantikaannya, seiring dengan berjalannya waktu.
Mungkin anda pernah mendengar celaan yang berbau negatif, meski orang tersebut cantik, terkadang juga tidak bisa membuat orang lain senang karenanya. Kita mungkin pernah mendengar perkataaan “Sebenarnya cantik, tapi sombong”, atau “Dia cantik tapi bodoh”, “Cantik sih, tapi tidak sopan”, dan seterusnya. Perkataan yang bernada miring tersebut menunjukkan bahwa kata cantik yang dilihat secara fisik bukanlah sesuatu yang hebat dan diatas segalanya.
Dari situ muncullah kata inner beauty (kecantikan dari dalam). Secara umum, inner beauty diartikan sebagai kecantikan yang berasal dari faktor psikologis, meliputi kepribadian, kebijaksanaan, kecerdasan, kesopanan, kesabaran, kharisma, integritas, simpati, empati, dan kasih sayang. Inner beauty terpancar dari kepribadian seseorang, seperti keanggunan, kesopanan, kecerdasan, dan karisma yang dimilikinya.
Ada yang mengatakan bahwa kecantikan dari dalam lebih penting dibanding kecantikan fisik (kecantikan dari luar). Kecantikan sejati bukanlah yang berasal dari fisik, melainkan dari jiwa. Tidak dapat dipungkiri bahwa kecantikan fisik akan memudar seiring berjalannya waktu, sementara inner beauty akan selalu abadi. Inner beauty tampak bagaimana ketika seorang memperlakukan dirinya sendiri, ataupun orang lain. Dengan memiliki kecerdasan, kebijakan, sopan santun, simpati, empati, dan kasih sayang, seseorang akan jauh lebih dihargai orang lain, didengar pendapatnya, dan mendapat derajat yang tinggi, karena bermanfaat bagi banyak orang.
Inner beauty dianggap lebih penting daripada outer beauty, karena beberapa alasan. Inner beauty tidak dimiliki oleh semua orang. Bisa jadi seseorang yang secara fisik cantik, tetapi dia tidak memiliki kecantikan dari dalam, karena memiliki sikap arogan dan sombong. Sementara seseorang yang memiliki inner beauty, ia mempunyai kepribadian yang baik, rendah hati, bijaksana dan sikap-sikap positif lainnya.
Disamping itu inner beauty juga akan berlangsung sepanjang masa, sementara kecantikan fisik (outer beauty), memiliki waktu yang singkat. Saat usia mulai menua kecantikan fisik seseorang akan memudar, tidak segar, keriput dan tidak menarik lagi. Di sisi lain, seseorang yang memiliki Inner beauty akan tetap sama, berapapun usianya. Orang berhati baik akan tetap baik, dan orang yang berhati buruk akan tetap terlihat buruk meskipun wajahnya cantik. Saat ini, kita tak lagi bisa ditipu hanya dengan wajah yang menarik.
Kecantikan dari dalam juga memiliki keunggulan lainnya. Kepribadian dan karakter yang baik akan lebih dihargai dibandingkan hanya polesan wajah agar kelihatan cantik. Ketika mencari karyawan, sebuah perusahaan tidak hanya melihat pada penampilan yang menarik dari calon karyawan, tetapi lebih menitikberatkan pada kemampuan dan kepribadiannya. Itulah yang lebih dihargai dan dicari saat ini. Kecantikan fisik bisa dipoles dan didapatkan dengan perawatan. Ini berbeda dengan inner beauty yang muncul dari dalam secara alami, dan bukan sebuah polesan atau kepura-puraan.
Dari uraian diatas, kita dapat mengambil makna, akan kecantikan yang sebenarnya. Seseorang disebut cantik bukan karena memiliki paras yang menarik, mempesona, tetapi lebih karena ia memiliki kepribadian yang baik. Kita bisa mengerti akan pentingnya kepribadian. Seseorang yang memiliki wajah dan penampilan menarik, terbatas masanya, ia akan menjadi tua dan pesonanya akan memudar dimakan usia. Sementara seseorang yang memiliki kepribadian menarik, akan selalu mempesona sepanjang masa, bahkan saat ia telah tiada.
Nah bila anda dikaruniai fisik yang cantik, itu merupakan anugerah dari Yang Maha Esa, yang harus disyukuri. Namun kecantikan fisik itu tidak ada artinya bila tidak anda barengi dengan kecantikan dari dalam. Kecantikan fisik anda akan menjadi lebih sempurna, apabila dilengkapi dengan kecantikan dari dalam, seperti ; baik hati, ramah, bijaksana dan sikap-sikap positif lainnya. Dengan kata lain, janganlah anda bangga dengan kecantikan fisik, karena kecantikan fisik tidak abadi, tetapi bangga dan bahagialah anda, apabila memiliki kecantikan alami yang berasal dari dalam, karena itu akan abadi. (Hari Sriyanto – d2715 )