Menerima Rasa Hormat

You can’t force someone to respect you, but you can refuse to be disrespect” (anonymous)

Sudah berapa kali Anda mendengar pernyataan di atas, atau bentuk lain dari pernyataan itu? Sudah berapa kali pula Anda mengatakannya?

Saya tidak ingin menggugat, saya pribadi setuju dengan itu. Saya tidak bisa mengharapkan orang untuk menghormati saya jika saya tidak jujur, tidak melakukan pekerjaan saya dengan baik, tidak dapat dipercaya, tidak memiliki integritas dan sebagainya. Saya tidak bisa mengharapkan rasa hormat dari orang lain jika saya tidak layak dihormati.

Tapi bagaimana dengan rasa hormat yang saya berikan kepada orang lain? Apakah mereka sungguh layak dihormati sebelum saya benar-benar menunjukkan rasa hormat kepada mereka? Haruskah mereka menyesuaikan diri dengan saya; dengan standar saya tentang seperti apa yang saya anggap layak untuk dihormati sebelum saya memperlakukan mereka dengan hormat?

Di sinilah saya mulai melihat masalah dengan pernyataan di atas. Saya bahkan mendengarnya terlalu sering digunakan sebagai alasan untuk bersikap kasar, tidak sopan, dan merendahkan.

“Saya tidak menghormati Anda, karena itu, saya akan memperlakukan Anda seperti kotoran, saya akan berbicara dengan Anda layaknya Anda adalah orang terbodoh dan memang paling bodoh sedunia!”

Saya percaya bahkan jika seseorang benar-benar bodoh dan memang bodoh, itu bukan alasan untuk bersikap kasar; sama sekali tidak dapat dijadikan alasan untuk pembenaran bersikap kasar. Bahkan jika orang lain sungguh-sungguh bersikap kasar, bagi saya itu masih bukan merupakan peluang atau alasan untuk bersikap kasar kepadanya.

Saya percaya bahwa setiap orang pantas diperlakukan dengan bermartabat dan mendapat rasa hormat, tidak peduli betapapun cacatnya perilaku mereka. Dalam 1 Petrus 2: 11-17 disebutkan agar orang Kristen memiliki cara hidup yang baik di tengah bangsa lain. Mereka harus tunduk kepada lembaga (bentukan) manusia; kepada raja dan jajaran kekuasaannya yang diutus raja untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. Orang Kristen harus menghormati semua orang. Apakah alasannya karena mereka berbuat baik sesuai standar kita? Ayat 15 mengatakan, “Sebab inilah kehendak Allah…” Saya sadar benar bahwa ini sulit. Saya juga sering mengalami kesulitan saat harus mengalahkan ego saya sendiri. Tapi bagian yang indah tentang itu adalah, apabila Anda bersikap hormat kepada orang-orang yang menjengkelkan / pembuat masalah / bodoh yang harus Anda hadapi seolah ia memang layak dihormati, lalu ternyata dia mulai mempercayainya dan berubah. Sampai suatu hari, dia benar-benar menjadi orang yang layak dihormati. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Christian Siregar