Silahkan Anda Marah

Oleh: Christian Siregar

Bu Risma, Menteri Sosial kita, saat ini (15/7/2021) menjadi viral. Ia diberitakan marah besar karena persiapan di salah satu dapur umum kemensos di Bandung untuk membantu penanganan covid19 yang terkesan ala kadarnya. Bu Risma lalu bahkan membelikan langsung tambahan peralatan memasak. Beritanya banyak di medsos, a.l. https://youtu.be/0hUqTCkJqSk.

Kemarahan bu Tri Rismaharini, nama lengkap beliau, mengingatkan saya pada Yesus. Dia juga pernah diberitakan, dalam kitab suci Alkitab, marah besar kepada para pedagang money changer di pelataran Bait Suci, Yerusalem. Bahkan Yesus sampai menjungkir-balikkan meja tempat penukaran uang.

Mengapa bu Risma dan juga Yesus marah? Kemarahan terjadi biasanya karena ada hal yang sangat tidak kita setujui. Kemarahan, sebagai luapan emosi kita, bisa bernakna negatif atau positif, tergantung apa alasan dan tujuannya. Dalam kasus bu Risma dan Yesus marah, itu adalah kemarahan yang wajar dan positif. Mereka marah karena melihat ketidakadilan yang terjadi. Mereka ingin memperbaiki keadaan menjadi lebih baik, lebih adil.

Apa yang bu Risma dan Yesus lakukan bukan hanya memiliki nilai dimensi sosial kemanusiaan tetapi juga teologis. Sebab bukankah Tuhan menghendaki keadilan atau kebenaran ditegakkan?

Maka saya berani mengatakan, silakan marah untuk kebenaran yang Anda ingin perjuangkan dan tegakkan. Silakan Anda marah karena kemanusiaan yang dilecehkan harus dikembalikan ke jalurnya yang benar.

Dalam CB Agama diajarkan, menegakkan keadilan dan kebenaran adalah salah satu wujud religiusitas. Jadi religius bukan hanya soal beribadah di rumah ibadah, tetapi juga misalnya menegakkan kebenaran di tempat kerja, bertindak jujur pada saat ujian, peduli kepada pedagang kecil, tidak membully teman dsb. Semoga kita semua makin menjadi manusia religius dalam arti yang sebenarnya. Marahlah atas ketidakadilan dan berjuang untuk kebenaran dengan berperilaku etis. Jangan ‘memble’ saja, alias no action talk only (NATO).

Christian Siregar (Dosen Character Building, Universitas Bina Nusantara, Jakarta)