Mencius: Analogi Pencuri Ayam

Oleh: Kristan, SE, M.Ag

Di Tiongkok jaman dahulu ada begitu banyak ungkapan yang begitu kaya budaya. Satu kalimat sederhana dari sebuah ungkapan pada saatnya dapat membawa pikiran seseorang menemukan kebenaran dan pencerahan. Sebuah ungkapan dari China : “Mencuri satu ekor ayam tiap bulan” adalah dari seorang cendikiawan bernama Mencius selama musim semi antara tahun 722-481 SM.

Dai Ying, seorang pejabat dari Dinasti Song selama musim semi, memutuskan mengurangi pajak. Dia bertanya pada Mencius, “Saya bermaksud mengurangi pajak. Tetapi kami tidak mempunyai penghasilan yang cukup untuk menutupi pemotongan pajak seperti yang saya harapkan tahun ini. Apa pendapatmu jika kami menurunkan sedikit pajak tahun ini dan menunggu sampai tahun depan sebelum pelaksanaan penurunan pajak seluruhnya?”. 

Mencius menjawab, “Ada seorang pria yang mempunyai kebiasaan mencuri seekor ayam setiap hari dari tetangganya. Dia dinasihati, “Ini bukanlah perbuatan orang yang bermoral”. “Baik, kalau begitu saya akan mengurangi jumlah ayam yang saya curi,” dia menjawab, ”Saya akan mencuri hanya seekor ayam setiap bulan dan tahun depan saya tidak akan mencuri lagi.” Sejak dia tahu bahwa dia telah melakukan sesuatu yang salah, dia seharusnya menghentikan saat itu juga. Mengapa harus menunggu sampai tahun depan?”

Ungkapan seekor ayam sebulan menunjukkan pada seseorang yang mengetahui bahwa apa yang sedang dia lakukan adalah salah tetapi tidak segera membetulkannya. Pada saat itu mungkin terasa sulit, tetapi ketika kita berpikir ungkapan sederhana ini, mungkin pikiran rumit kita akan dapat berubah menjadi sedehana dan kita dapat menemukan sebuah cara untuk merubah kebiasaan buruk dengan belajar dari pengalaman masa lalu kita.

Mencius sangat pintar menggunakan analogi untuk menggambarkan pendapatnya. Dia berkata bahwa hukum negara adalah sesuatu yang sederhana dan hanya sebuah masalah apakah hukum ingin di buat atau tidak. Pangeran Xuan dari dinasti Qi selama musim semi juga bertanya pada Mencius, ”Dapatkah kamu mengatakan perbedaan antara kurang berusaha dan ketidakmampuan?” Mencius menjawab, ”Jika seseorang menyuruh anda untuk membawa gunung Tai dibawah lengan anda dan meletakan di laut utara, anda mengatakan, ’Saya tidak dapat melakukannya,” Ini karena anda benar-benar tidak dapat melakukannya. Tetapi jika seseorang menyuruh anda untuk mematahkan ranting pohon dan anda berkata ’saya tidak dapat melakukannya,’ ini adalah kurang berusaha. Memerintah sebuah kerajaan adalah tidak sesulit membawa gunung Tai dibawah lengan anda dan meletakan di laut utara. Ia tidak semudah mematahkan sebatang ranting pohon. Karena anda bermaksud untuk memperhatikan orang tua anda, anda mmemperhatikan orang tua dari seluruh rakyat Anda. Karena anda ingin menjadi baik untuk anak-anak anda, anda bersikap baik kepada semua anak. Jika anda dapat melakukan itu semua, anda akan mempertahankan kerajaan ini dalam genggaman tangan anda.”

Cerita ini menggambarkan bahwa menjadi jujur kepada semua orang dan pada diri sendiri, seeorang dapat menyadari kebenaran sejati. Selama menjadi baik dan menjaga kesabaran hati seseorang dapat melakukan sesuatu yang besar.

Cerita pendek ini sangat sederhana, namun kedalaman dan pemahannya telah bertahan selama berabad-abad.

Kristan, SE.,M.Ag (Dosen Character Building, Universitas Bina Nusantara, Jakarta)