Karakteristik Servant Leadership Dalam Perspektif Masa Kini

Oleh: Nuah Perdamenta Tariga

Esensi yang sangat mendasar dari kepemimpinan adalah melangkah jauh untuk menunjukkan cara yang muncul dari suatu keterbukaan yang tidak lazim terhadap inspirasi.  Selain inspirasi, pemimpin juga harus berinisiatif menyajikan ide dan menyiapkan strukturnya, dan mengambil risiko kegagalan bersamaan dengan mengambil kesempatan untuk sukses. Dalam konteks servant-leadership, ‘para pelayan yang berpotensi memimpin akan melakukan tindakan kepemimpinan dan ketika layak memimpin, mereka tinggal mengikuti cara-cara para servant- leader  mereka. Sepertinya  sekilas pemimpin dan pelayan  terlihat kontradiktif, namun sebenarnya dengan melayani pihak lain, terutama bawahan/pengikut, pemimpin yang berperan servant- first  dan berkorban memperjuangkan pemenuhan kebutuhan bawahan/pengikut akan menimbulkan kepercayaan yang besar dari bawahan dan berdampak luar biasa pada bawahan sehingga pada akhirnya bawahan   akan  mengikuti leader melakukan pelayanan. 

Dapat dikatakan pendekatan servant-leadership memiliki kesamaan dengan pendekatan manajemen ‘Deming quality movement’, ‘Blake and Mouton managerial grid’, dan lainnya, namun pendekatan ini banyak  menekankan esensi moral dalam pelayanan, dalam tindakan kepemimpinan, bukan sekadar leadership style.  Pendekatan ini sangat kompatibel dengan pendekatan yang bertujuan untuk personal development seperti: Covey seven habits  dan konsep Goleman emotional intelligence. 

Karakteristik servant-leadership

Berikut ini adalah karakteristik dari servant-leader : 

  1. Listening: fokus pada mendengarkan untuk mengidentifikasi dan memperjelas kebutuhan dan keinginan/hasrat kelompok
  2. Empathy:  mencoba memahami perasaan dan emosi orang lain. 
  3. Healing: berjuang membuat dirinya dan orang lain terhindar dari kegagalan atau penderitaan
  4. Awareness: sangat menyadari  kekuatan dan keterbatasan dirinya
  5. Persuasion: lebih menekankan pada persuasi daripada otoritas posisional  ketika membuat keputusan dan mencoba memengaruhi orang lain.
  6. Conceptualization : meluangkan waktu dan upaya untuk berkembang berdasarkan  berpikir konseptual. Servant-leader mencari keseimbangan antara fokus pada kegiatan hari perhari jangka pendek dengan orientasi konseptual jangka panjang.
  7. Foresight: menunjukkan perilaku melihat jauh ke depan hasil atau pencapaian/prestasi yang diasosiasikan dengan tindakan atau situasi saat kini
  8. Stewardship: memiliki anggapan bahwa dirinya adalah untuk melayani –mengatur orang dan  sumber daya yang harus dikelola.
  9. Commitment to the growth of people/other: berkomitmen terhadap orang di luar peran pekerjaannya sekarang. Servant-leader  komit untuk ‘menguasai’ lingkungan .
  10. Building community: berupaya menciptakan sense of community baik ke dalam maupun ke luar organisasi.  
Nuah Nuah Perdamenta Tarigan (Dosen Character Building, Universitas Bina Nusantara, Jakarta)