Menggapai Kebahagiaan
Nikodemus Thomas Martoredjo
Seringkali di dalam doa orang berkata atau bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, hidup ini tidak adil. Tuhan, mengapa engkau menciptakan aku dan menaruh aku di dalam keadaan yang buruk atau ekonomi yang buruk?” Pertanyan-pertanyaan ini seringkali keluar dari mulut manusia, Kemudian terus bersunggut-sunggut, selalu mengeluh, dan tidak pernah mengucap syukur. Hal inilah yang justru membuat hidup orang tersebut makin terpuruk, membuat hidupnya menjadi sia-sia dan tidak berguna.
Tuhan itu mahaadil, namun manusia itulah yang tidak bisa mengembangkan hidupnya dengan baik. Tuhan menciptakan manusia itu dengan adanya sebuah tujuan. Tuhan memberikan anugrah dalam hidup setiap manusia berupa talenta dan bakat masing-masing. Jadi, manusia itu harus berusaha dan mempergunakan anugrah dari Tuhan dengan baik untuk tujuan tujuan hidupnya.
Kunci kesuksesan adalah selalu mengucap syukur, sambil terus mau diproses, rajin, terus semangat, terus memotivasi dirinya sendiri, terus berjuang, pantang menyerah, tetap bersukacita dalam jerih payah, berdoa, fokus campur tangan Tuhan, berserah, berharap kepada Tuhan, dan terus mengandalkan Tuhan. Hal inilah yang dapat mengantar kepada kesuksesan suatu saat nanti. Orang yang kekurangan fisiknya saja bisa berhasil di dalam hidupnya dan dapat menjadi berkat bagi orang lain. Mengapa demikian? Karena mereke tidak tenggelam di dalam kekurangannya malinkan selalu mengucap syukur, mau diproses, rajin, terus bersemangat, terus memotivasi dirinya sendiri, terus berjuang, pantang menyerah, tetap bersuka cita dalam ketidaksempurnaan, berdoa, fokus kepada Tuhan, berserah, berharap kepada Tuhan, dan terus mengandalkan Tuhan.
Jadi Tuhan menaruh kita dalam keadaan yang kurang baik untuk menetapkan tujuan yaitu bahwa kita bisa menjadi dampak dan berkat bagi orang lain. Mau sukses berarti mau diproses. Tidak mungkin kita bisa sukses tetapi tidak mau diproses. Jadi, hidup sukses itu harus mau diproses bukan sesuatu yang instan. Proses itu terkadang tidak enak, proses itu sakit, proses itu menderita, proses itu pahit, pokoknya proses itu tidak enak. Memang proses seperti itu, namun ketika kita mau dan siap diproses, maka disitu ada jalan menuju kesuksesan. Kita percaya, fokus kepada Tuhan, berdoa, berserah kepadaTuhan dan mengandalkan Tuhan dalam sebuah proses, maka kita bisa melewati proses itu bersamaTuhan dan iman kita kepada Tuhan. Dan setelah hidup kita diproses, maka kita akan menjadi dewasa, kuat, dan menghasilkan buah yang dapat dinikmati oleh orang lain. Buah yang dapat dinikmati bagi diri sendiri dan orang lain, yaitu menjadi dampak bagi orang lain.