PERDAMAIAN

Nama : Tiohienritch Fitzdave Irvinne Theodora

NIM : 2201771482

Kelas : LA17- Universitas Bina Nusantara

Agama pada intinya adalah tentang pengajaran melakukan hal-hal yang baik dan berbudi luhur. Perdamaian adalah konsep persahabatan dan keharmonisan sosial tanpa adanya permusuhan dan kekerasan. Dalam arti sosial, perdamaian biasanya digunakan untuk berarti kurangnya konflik (seperti perang) dan kebebasan dari rasa takut akan kekerasan antara individu atau kelompok.


Jadi berdamai dan beragama memiliki konsep dasar yang sama yaitu tidak terlibat dalam konflik, tidak melakukan kekerasan dan secara keseluruhan melakukan sesuatu yang diterima secara sosial sebagai baik dan harmonis.

Seperti yang dinyatakan dalam video minggu keharmonisan antaragama sedunia.
Agama harus menjadi saluran untuk perdamaian di antara semua agama dan tidak boleh digunakan oleh seseorang baik itu hidup atau mati sebagai cara untuk memajukan keuntungan mereka sendiri atau untuk digunakan sebagai propaganda untuk melakukan tindakan permusuhan dan kekerasan berbahaya.

Konsep agama dan perdamaian saling terkait karena kebaikan yang melekat pada intinya, sehingga meskipun ada perbedaan dalam setiap dan setiap agama, selalu ada ajaran dalam agama yang mengajarkan para penganutnya untuk berbuat baik dan harmonis dengan sesamamu. dan untuk tidak pernah menabur perselisihan dalam situasi apa pun dan semua karena mengarah pada konflik dan dan menunjukkan tanda permusuhan yang tidak sejalan dengan konsep inti agama yang membuat para penganutnya melakukan perbuatan baik.

Kedamaian antar agama adalah mungkin jika kita sebagai orang yang beriman masing-masing memiliki keyakinan yang lebih terbuka dan memiliki pemahaman bahwa walaupun kita berbeda dalam iman dan agama kita masih sesama manusia dan ini diwujudkan dalam Pancasila yang merupakan prinsip utama Indonesia sebagai sebuah negara yang memperlakukan orang lain sebagai sesamanya tanpa memandang ras, suku, agama, dll. Namun itu menjadi semakin sulit dilakukan akhir-akhir ini karena radikalisme yang merajalela.

Untuk menangkal ini kita sebagai generasi pekerja berikutnya harus lebih menerima orang lain dan mempromosikan perdamaian antar agama untuk membantu membangun hubungan dengan orang lain, tanpa memandang identitas satu sama lain tetapi melihat mereka sebagai sesama manusia.

Jadi kesimpulannya, agama dan perdamaian sama dalam konsep yang mengajarkan kita untuk tidak melakukan konflik dan bertindak tanpa permusuhan atau niat buruk terhadap orang lain, memperlakukan orang lain sebaik mungkin tanpa melihat identitas mereka (ras, etnis, agama, dll) dan saling menerima perbedaan satu sama lain. Karena dengan konsep perdamaian itu baik dan dipandang sebagai hal yang diperjuangkan sebagai orang yang religius.