BERBEDA ITU INDAH

Nama : Dilanar Tusita Dewi – mahasiswa jurusan DKV Animasi Unversitas Bina Nusantara & Hari Sriyanto

Indonesia merupakan negara yang sangat beragam dengan memiliki lebih dari 300 suku, ras, dan budaya. Keberagaman itulah yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-24 dalam kategori “negara dengan diversitas etnis terbanyak”, versi WorldAtlas 18 Juli 2019.

Keberagaman itu seharusnya membuat kita bangga dan menganggap keberagaman sebagai anugerah. Dengan kebergaman kita harus menghargai setiap orang, menghargai kesetaraan walaupun mereka berasal dari suku bangsa dan budaya yang berbeda. “Bhinekka Tunggal Ika”, berbeda tetapi tetap satu, adalah semboyan negara kita yang tertera di ikon negara kita burung garuda. Meski demikian arus dikui, keberagaman itu sendiri memiliki sisi positif maupun sisi negatif.


Terkadang, orang menilai suatu kelompok berdasarkan stereotype yang kadang tidak selalu baik. Contoh yang sampai sekarang masih terjadi di Indonesia, adalah stereotype antar keturunan Tiong Hoa dengan stereotype keturunan asli pribumi. Mereka menganggap satu sama lain lebih buruk, dikarenakan adanya perbedaan budaya, yang malah mungkin tidak semua orang Tiong Hoa/pribumi sama seperti yang ada di pikiran mereka. Bahkan, karena kesalah pahaman ini sering berujung pada hal-hal yang lebih serius lagi, padahal semuanya dikarenakan adanya perbedaan budaya dan pengertian terhadap kebiasaan masing-masing.


Akan lebih indah apabila rakyat Indonesia tidak memandang suku/ ras/ etnis/ budaya/ agamanya, lebih baik daripada yang lainnya. Sisi positif dari keberagaman adalah kita dapat menarik minat orang-orang asing, dikarenakan setiap keberagaman memiliki sisi uniknya tersendiri. Sebagai contohnya, budaya Bali yang sangat terkenal adalah Tari Pendet dan Kecak; juga keindahan pantai dan pemandangannya yang sangat memanjakan mata. Sudah banyak turis dari macam negara yang datang untuk menikmatinya. Indonesia seharusnya bangga memiliki Bali sebagai salah satu budayanya, terlepas dari hal-hal yang di mata kita “kurang pas”, karena itu budaya mereka tersendiri. Kita, yang kasarnya hanya orang luar yang mengerti sedikit tentang budaya Bali, tidak seharusnya menyebarkan hal-hal buruk mengenai orang Bali dan menghakimi mereka dengan budaya kita sendiri karena pada dasarnya pun sudah berbeda.


Indonesia merupakan bangsa yang dibangun dari dan diatas keberagaman. Disatu sisi keberagaman ini menjadi suatu daya tarik bagi bangsa lain untuk mempelajari toleransi, kerja sama dan kebersatuan. Namun di sisi lainnya, keberagaman itu sendiri cenderung mendorong konflik sosial yang berdasarkan pada keberagaman itu sendiri.


Konflik sosial secara sosiologis dapat didefinisikan sebagai berbagai masalah sosial yang menimbulkan pertentangan dalam kehidupan masyarakat atau bernegara, yang disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat atau pandangan tertentu, akibat tidak adanya rasa toleransi dan perasaan saling mengerti akan kebutuhan individu masing-masing. Konflik bisa terjadi akibat adanya perbedaan pandangan antara dua atau lebih kelompok masyarakat di suatu wilayah.


Kesadaran bahwa keberagaman merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri, dan selalu ditumbuhkan dalam diri kita. Sebagai Warga Negara Indonesia kita harus selalu menganggap perbedaan diantara kita merupakan sesuatu yang indah dimana kita bisa saling belajar satua ama lainnya. Kita harus membiasakan diri untuk selalu rukun terhadap satu sama yang lain agar kehidupan sosial kita dapat mencapai dengan harmonis dan penuh ketenangan tanpa adanya ketegangan konflik.


Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah menumbuhkan sikap toleransi diantara kita. Nilai-nilai toleransi terhadap keberagaman bisa membuat kehidupan menjadi harmonis dan jauh dari konflik sosial yang merugikan. Keberagaman harus kita syukuti karena keberagaman itu indah.