MINIMALISME DALAM ISLAM

Nama : Muhammad Hanif (NIM : 2201802544) Universitas Bina Nusantara & Christian Siregar

Minimalisme biasanya identik dengan konsep desain interior. Tetapi, minimalisme juga bisa diterapkan sebagai gaya hidup. Gaya hidup seperti ini adalah gaya hidup yang tidak berlebihan, mensyukuri, serta tidak menghambur-hamburkan rezeki yang ada. Allah SWT berfirman dalam QS Al-A’raf: 31,

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ


Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”.

Allah juga berfirman dalam QS Al-Isra: 26-27,

  وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا – ٢٦

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا – ٢٧

26.” Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros

27.“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”

Maksud dari ayat pertama adalah kita boleh memiliki dan memakai, tapi dilarang untuk berlebihan. Ini merupakan sifat Qanaah, yang artinya merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Sifat Qanaah merupakan salah satu sikap yang bisa dikaitkan dan diterapkan dalam gaya hidup minimalis. Namun, ada satu sikap lagi yang perlu diterapkan, yaitu sikap Zuhud. Zuhud sendiri artinya adalah meninggalkan sesuatu yang kurang bermanfaat. Contohnya, membeli barang yang kita ingin tapi sebenarnya tidak perlu. Inilah yang dimaksud oleh dua ayat surah Al-Isra tadi. Ayat 26 bermaksud bahwa jika kita ada harta lebih yang kita tidak perlu tapi orang-orang lain yang tidak semampu kita perlu, maka hendaklah harta tersebut di sedekahkan ke mereka. Jika tidak, dan terus menghabiskan uang untuk membeli barang-barang yang tidak perlu, maka seperti yang dikatakan oleh ayat 27, orang tersebut adalah saudara setan dan setan ingkar kepada Tuhannya.

Gaya hidup minimalis seperti ini tentu membawa banyak manfaat. Tiga manfaat yang paling utama adalah: Pertama, kita menghemat tenaga yang bisa kita pakai untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Kedua, kita menjadi lebih produktif karena kita hanya memakai barang yang diperlukan. Ketiga, stress otomatis kita berkurang, karena hanya memikirkan hal-hal yang perlu dipikirkan. Nabi Muhammad SAW bersabda:

Sebaik-baik perkara ialah yang paling sederhana. “(HR. Tirmidzi).

Maksudnya di sini adalah justru hal-hal sederhana yang membuat kita bahagia dan kehidupan kita jadi lebih baik. Banyak sekali orang-orang penting seperti Rasulullah SAW dan bangsawan yang kaya raya justru hidup dalam kesederhanaan dan menikmatinya. Oleh karena kesederhanaan adalah bagian dari iman, seperti yang diriwayatkan oleh hadits berikut:

Sesungguhnya hidup sederhana termasuk cabang dari iman. “(Ash-Shahihah, 341)

Referensi:

Hidup Minimalis Ala Rasulullah, Yakesma, diambil dari: http://yakesma.org/hidup-minimalis-ala-rasulullah/

Rachel, (2018), Apa Itu Gaya Hidup Minimalis?, liputanislam.com, diambil dari: https://liputanislam.com/keluarga/apa-itu-gaya-hidup-minimalis/

Jelita., Puri, (2018), Hidup Minimalis Dalam Islam, Pena Kalbu, diambil dari: http://bundapuri.blogspot.com/2018/09/garut6-september-2018-inihari.html

Rahayu., Henik Tri, Gaya Hidup Minimalisme Ala Islam, ibTimes.id, diambil dari: https://ibtimes.id/gaya-hidup-minimalisme-ala-islam/