Iman Tanpa Perbuatan baik

By : Jamson Siallagan

Jika seseorang mengaku bahwa ia memiliki iman tetapi tidak melakukan perbuatan-perbuatan baik, maka kepercayaannya itu tidak berguna/tidak menghasilkan apa-apa/ tidak akan menolong dia ataupun orang lain sama sekali. Iman tanpa perbuatan baik adalah sebagai berikut:

  1. Iman yang tanpa perbuatan baik terlihat sebagai Iman yang terungkap hanya dalam kata-kata tanpa perbuatan nyata. Kita bisa memahaminya dalam cerita berikut:

Andi dan Ivan bersahabat, belajar di satu sekolah yang sama, mengikuti kegiatan keagaman yang sama. Suatu ketika orang tua Andi mengalami masalah, sakit, berdampak pada bisnisnya. Andi tidak bisa bayar uang sekolah terancam berhenti sekolah/tidak bisa masuk pada tahun ajaran baru. Ivan yang mengetahuinya berusaha memberi semangat dan mengajak Andi berdoa. Ivan mengatakan bahwa Tuhan akan menolong orang tua Andi dan mereka bisa sama sekolah lagi. Setelah itu Ivan pergi liburan ke luar negri keliling Eropa. Perjalananya diposting di akunnya, dan Andi di tag atau ditandai, sehingga sahabatnya itu bisa mengetahui keseruan liburannya dengan berbagai barang-barang yang bisa dibelinya. Singkat cerita, masuk tahun ajaran baru Andi tetap tidak bisa masuk sekolah, dan Ivan tetap setia mendoakannya dan memberikan kata-kata semangat. Terlihat bahwa Ivan hanya seorang beriman yang tidak terwujud dalam perbutan baik untuk menolong sahabatnya Ivan.

  1. Iman tanpa perbuatan baik adalah iman yang tidak mengubah perilakunya. Seseorang bisa bangga memiliki iman, percaya pada Tuhan, aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, namun perilakunya tidak memberikan kesaksian yang baik. Iman itu tidak tidak mentranformasi dirinya. Tidak ada bedanya dia memiliki iman ataupun tidak.
  2. Iman tanpa perbuatan baik adalah iman yang yang kosong atau iman yang mati. Ibarat tubuh tanpa jiwa. Mati artinya kosong, “tidak hidup”, “tidak bekerja”, dan “tidak berguna”.

Iman yang benar bekerjasama dengan perbuatan baik. Iman dan perbuatan baik akan berlangsung secara terus menerus. Iman terlihat dalam perbuatan baik, dan perbuatan baik menjadi bukti adanya iman itu. Jadi iman dan perbuatan tidak berdiri sendiri-sendiri.