Apa Dasar Kehidupan Bangsa Indonesia?

Oleh    : Johanes Mistrialdo, Kelas   : PPTI 7, NIM   : 2301935880, Mahasiswa Binus University

Seperti yang sudah kita tahu semenjak kecil, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang dibentuk dan disepakai oleh para pendiri negara. Karena Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia, maka haruslah selaras dengan kehidupan sehari – hari bangsa Indonesia. Pancasila merupakan dasar negara negara Indonesia untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia yaitu yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila sudah sepatutnya kita jadikan pedoman dalam kehidupan sehari – hari. Pancasila membedakan ideologi negara Indonesia dengan negara lain, dan Pancasila merupakan ideologi yang paling cocok untuk bangsa Indonesia yg majemuk.

Sila pertama, “Ketuhanan yang Maha Esa”. Sila ini benar – benar membedakan ideologi negara kita dengan negara lain, contohnya komunisme cenderung tidak beragama, contoh lainnya adalah negara agama seperti Arab Saudi yang menjadikan Islam sebagai fundamental negaranya, yang tentunya tidak cocok untuk dipraktikkan di Indonesia yang memiliki berbagai macam agama dan kepercayaan. Sila pertama ini memiliki artian bahwa setiap warga negara Indonesia wajib memiliki keyakinan agama sesuai dengan hak nya masing – masing. Dengan sila ini juga kita wajib menjamin keyakinan agama orang lain tanpa mendapatkan tekanan dari pihak lain. Salah satu contoh penerapan sehari – harinya adalah memberikan toleransi kepada umat agama lain yang ingin beribadah, banyak ormas di Indonesia yang melarang pendirian gereja di wilayah sekitarnya maka mereka tidak benar – benar mengerti makna dari sila pertama Pancasila. Contoh lainnya adalah ketika berbicara dengan orang lain, hendaknya kita tidak menggunakan cara berbicara atau gaya berbicara menurut agama kita, supaya orang yang kita ajak bicara tidak merasa terintimidasi.

Sila kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Sila ini memiliki makna tentang menumbuhkan sikap kemanusiaan dan menjamin keadilan dalam masyarakat. Dengan sila kedua ini kita diharapkan dapat memberikan kesadaran berdasarkan sila pertama bahwa kita berketuhanan dan dapat memberikan kenyamanan dan keadilan bagi sesama kita. Sila ini juga memberikan unsur kebebasan bagi warga negara dan menciptakan warga negara yang beretika dan beradab. Contoh penerapan sehari – harinya adalah dengan tidak korupsi ataupun mencuri dan tidak berlaku semena – mena kepada sesama.

Sila ketiga, “Persatuan Indonesia”. Ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang bersatu, Indonesia tidaklah merdeka atas perjuangan satu orang atau satu kelompok saja, melainkan atas perjuangan bersama. Ini memiliki artian bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai sub suku, ras, dan lain – lain. Sila ini juga mengajarkan bahwa bangsa Indonesia harus selalu bersatu dengan menunjukkan sikap toleransi kepada sesame dan menjauhkan diri dari segala sikap yang dapat menimbulkan perpecahan. Contohnya adalah dengan menghargai sesama yang suku dan rasnya berbeda. Contoh lainnya adalah dengan memiliki sikap toleransi yang tinggi dan mudah memaafkan sesama.

Sila keempat, menunjukkan adanya proses persetujuan yang dilakukan secara bersama dalam setiap masalah/ kasus – kasus negara. Sila ini memiliki poin bahwa setiap masalah dapat dirundingkan dan didiskusian sehingga mencapai keputusan bersama yang tidak merugikan dan menguntungkan sekelompok orang saja. Sila ini juga menunjukkan tata negara Indonesia dan demokrasi di Indonesia yang memerlukan wakil dari rakyat untuk menyampaikan aspirasi rakyat. Penerapan sila ini secara konkret adalah dengan tidak memaksakan kehendak sendiri dalam diskusi terbuka, serta menghargai dan menghormati orang lain dan pendapatnya.

Dalam sila kelima, mengandung harapan bangsa Indonesia yang harus terwujud, yaitu mencapai keadilan sosial bagi seluruh penduduk Indonesia.     Sila ini memiliki poin penting bahwa antara hak dan kewajiban haruslah seimbang, kita menerima hak sesuai dengan kewajiban yang telah kita lakukan, tanpa membeda – bedakan siapa yang melakukan kewajiban dan mendapat hak. Sila ini menjamin bahwa setiap warga negara Indonesia yang telah melakukan hak nya, mendapat hak nya masing – masing. Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari – hari adalah kita yang bisa bersekolah dan mengembangkan diri, namun sebagai kewajibannya kita wajib untuk membayar pajak dan merawat semua fasilitas tersebut. Contoh lainnya adalah kita yang wajib untuk membuang sampah pada tempatnya dan merawat lingkungan, hak yang kita terima adalah lingkungan yang bersih dan bebas banjir.

Sila – sila dalam Pancasila tidak terpisahkan satu dengan yang lain, semuanya memiliki keterkaitan satu dengan yang lain, namun memiliki fungsinya masing – masing. Karena Pancasila adalah dasar negara kita, jadi kita harus benar – benar tahu dan mengerti tentang Pancasila, serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.

Referensi

Arum Sutrisni Putri ( 3 Februari 2020) Kompas diperoleh dari

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/090000769/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all

H.S Parukitta( 19 Februari 2017) Kompasiana diperoleh dari

https://www.kompasiana.com/hamkasafri/58a9851e8823bdb13ad3b94b/essay-ajarkan-aku-tentang-pancasila?page=all