Pandangan Katolik tentang Alam

Oleh: Nicander Steven Fu

Allah telah menciptakan manusia seturut dengan citra-Nya, segambar dengan rupa Dia. Manusia dianugerahi dengan akal budi dan rasa tanggung jawab untuk menjaga bumi dan seluruh isinya.

Seperti yang difirmankan oleh Tuhan, “Beranak cuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi” (Kejadian 1:28). Tuhan menghendaki umat-Nya untuk menguasai dan memanfaatkan seluruh kekayaan alam yang telah diciptakan-Nya. Perintah ini tertulis pada pasal 29 kitab yang sama “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji. Itulah yang akan menjadi makananmu”.


Pemanfaatan yang dikehendaki Tuhan tentunya bukanlah pemanfaatan yang tidak beretika. Sumber daya alam (SDA) yang melimpah ini diciptakan oleh Tuhan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, yang harus diimbangi dengan sikap etis berupa tindakan pemeliharaan dan pelestarian.

Seperti halnya Yesus Kristus yang lahir ke dunia sebagai utusan Allah Bapa untuk mewartakan kabar gembira kepada manusia, kita sebagai umat beriman harus melanjutkan misi Yesus tersebut. Dengan ikut menjaga kelestarian alam, kita dapat menjadi saksi keagungan karya Tuhan. Lewat tindakan sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, menghemat pemakaian air, listrik, bahan bakar dan lain-lain, kita bisa merubah wajah bumi kita yang kurang terawat ini menjadi lebih baik.

Kita sebagai umat beriman dapat meneladani Santo Fransiskus Asisi dalam memperlakukan alam. Santo Fransiskus Asisi menunjukkan sikap hormat pada makhluk hidup karena ia melihat Tuhan di dalam setiap makhluk hidup yang ia temui. Pantaslah kita juga sadar bahwa seluruh hewan, tumbuh-tumbuhan dan alam sekitar merupakan ciptaan dari Allah sendiri. Sebuah karya agung yang tidak tertandingi keindahannya ini tentu mengandung cinta Allah terhadap manusia melalui keberadaan setiap makhluk di sekitar kita.


Tuhan juga berfirman dalam Kitab Mazmur 107:33-34, “Dibuat-Nya sungai-sungai menjadi padang gurun, dan pancaran-pancaran air menjadi tanah yang gersang, tanah yang subur menjadi padang asin, oleh sebab kejahatan orang-orang yang diam di dalamnya”. Tuhan kembali menegaskan bahwa penguasaan atas seluruh ciptaan-Nya tidak bersifat semena-mena dan tidak bertanggung jawab. Manusia diharapkan menguasai seluruh makhluk ciptaan Tuhan ini dengan penuh perhatian dan penuh kasih.

Perikop di atas juga menyadarkan kita manusia bahwa sesungguhnya, bencana atau kerusakan alam yang terjadi selama ini disebabkan oleh tindakan manusia yang kurang bersahabat dengan alam. Tujuan utama yang semula ingin mencapai kesejahteraan hidup menjadi tidak tercapai oleh karena ulah manusia yang kurang bijak dalam pemanfaatan sumber daya alam.


Sikap manusia terhadap alam
Manusia yang diciptakan segambar dengan Allah juga mempunyai arti bahwa lingkungan yang diberikan oleh Allah untuk manusia harus dipelihara dengan baik. Bukan hanya dimanfaatkan saja, atau malah dirusak dengan sikap tidak terpuji. Pemanfaatan alam harus memperhatikan sisi penanaman kembali, jangan hanya mementingkan kepuasan atau tercapainya kesejahteraan manusia. Perlu diingat bahwa semua memiliki batas, termasuk juga sumber daya alam. Jika pemanfaatan alam oleh manusia semakin tidak terkontrol, bukan tidak mungkin bumi kita yang merupakan tempat kita berlindung akan berbalik menyerang kita.


Masalah lingkungan yang terjadi saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Jika tidak segera ditangani, kerusakan lingkungan akan bertambah luas dan menjadi lebih sulit lagi ditemukan jalan keluarnya. Dunia seakan-akan masih bertanya-tanya bagaimana langkah yang harus ditempuh untuk dapat keluar dari ancaman ketidakseimbangan lingkungan ini. Tidak hanya diperlukan perhatian penuh dari seluruh pihak, tindakan konkret yang menunjukkan rasa kepedulian yang tinggi juga sangat dibutuhkan. Melalui tindakan kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan saja, jika dilakukan oleh semua orang hal ini dapat membawa perubahan yang besar bagi lingkungan sekitar. Mari kita mencoba.