Keseimbangan Tugas dan Gerak: Seni Mengelola Stres Kuliah Melalui Aktivitas Fisik
Oleh: Sekar Rahma Andita
Menjadi mahasiswa yang sangat aktif bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Di satu sisi, mahasiswa dituntut untuk berprestasi dalam bidang akademik, sementara di sisi lain mereka juga ingin berpartisipasi dalam berbagai kegiatan organisasi, kepanitiaan, dan event kampus.
Banyak mahasiswa yang berusaha menyeimbangkan keduanya, tetapi tidak jarang malah berakhir dengan kelelahan karena terlalu memforsir diri. Misalnya, mengerjakan tugas di hari yang sama dengan tenggat waktu, mengikuti rapat hingga larut malam, atau menghadiri kegiatan tanpa memperhatikan kondisi tubuh.
Hal-hal seperti itu membuat waktu istirahat menjadi berkurang dan menurunkan daya tahan tubuh. Tidak sedikit mahasiswa yang akhirnya jatuh sakit karena pola hidup yang tidak teratur dan kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji atau tidak higienis.
Selain mengganggu kesehatan fisik, gaya hidup yang tidak seimbang ini juga berdampak pada fokus belajar serta produktivitas di kampus. Jika hal ini terus dibiarkan, keseimbangan antara akademik dan nonakademik akan sulit dicapai, padahal keduanya sama- sama penting untuk membentuk mahasiswa yang berprestasi dan berkarakter.
Di tengah padatnya aktivitas kuliah dan organisasi, mahasiswa sebaiknya tetap meluangkan waktu untuk berolahraga. Tidak perlu olahraga yang berat atau memakan waktu lama, cukup melakukan aktivitas ringan seperti jogging di pagi hari, stretching sebelum berangkat kuliah, atau mengikuti kelas olahraga kampus bersama teman. Hal sederhana seperti itu sudah cukup membantu menjaga kebugaran tubuh dan mengurangi stres akibat beban akademik.
Olahraga juga bisa menjadi momen untuk “healing” sejenak dari rutinitas kampus yang melelahkan. Dengan tubuh yang bugar, mahasiswa akan lebih mudah berkonsentrasi, bersemangat mengikuti kegiatan, dan tidak mudah sakit. Jadi, sepadat apa pun jadwal kuliah dan organisasi, jangan abaikan kesehatan fisik karena tubuh yang sehat adalah modal utama untuk tetap produktif dan bahagia menjalani kehidupan kampus.
Selain menjaga kesehatan fisik, mahasiswa juga perlu memperhatikan kesehatan mental. Terkadang, tekanan dari tugas, organisasi, maupun ekspektasi lingkungan bisa membuat stres dan kehilangan motivasi. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memiliki manajemen waktu yang baik agar semua kegiatan bisa dijalankan tanpa merasa kewalahan.
Membuat jadwal harian, menetapkan prioritas, dan memberi waktu istirahat yang cukup merupakan langkah sederhana namun efektif. Tidak ada salahnya juga mengambil waktu untuk diri sendiri, seperti menonton film, nongkrong bersama teman, atau sekadar berjalan santai di sore hari. Keseimbangan antara akademik, kegiatan kampus, dan waktu pribadi akan membantu mahasiswa tetap waras dan bahagia dalam menjalani rutinitas. Dengan begitu, produktivitas tetap terjaga dan setiap aktivitas dapat dilakukan dengan semangat yang positif.
Pada akhirnya, olahraga bukan hanya soal menjaga tubuh agar tetap bugar, tetapi juga cara untuk menenangkan pikiran dan mengembalikan energi positif di tengah padatnya aktivitas kampus. Dengan berolahraga secara rutin, mahasiswa bisa menyalurkan stres dan emosi dengan cara yang sehat, sekaligus memperbaiki kualitas tidur dan fokus belajar. Kebiasaan kecil seperti bersepeda ke kampus, bermain futsal bersama teman, atau sekadar jalan kaki setelah kelas dapat membawa dampak besar bagi kesejahteraan fisik dan mental.
Olahraga membantu mahasiswa menemukan keseimbangan antara kesibukan dan kesehatan, sehingga mereka tidak hanya menjadi pribadi yang aktif dan produktif, tetapi juga bahagia serta berenergi dalam menjalani kehidupan perkuliahan.