Gempa
Oleh: Fidelia Laura – NIM: 2902593680
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang melanda berbagai negara tak terkecuali Indonesia. Gempa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah peristiwa alam berupa getaran atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga asal dalam. Persitiwa tersebut memiliki dampak yang merugikan baik bagi alam atau manusia, seperti rusaknya infrastruktur, pemicu terjadinya Tsunami, bahkan hilangnya harta benda dan nyawa seseorang. Hal tersebut terjadi karena besarnya kekuatan yang dihasilkan.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gempa, seperti pergeseran lempeng bumi, letusan gunung berapi, dan aktivitas vulkanik. Gempa bumi yang disebabkan karena pergeseran lempeng bumi disebut sebagai gempa tektonik. Pergeseran lempeng bumi dikarenakan adanya pemanasan yang naik ke permukaan bumi oleh arus konvensi di mentel bumi. Akibat pergerakan yang semakin besar dan tidak dapat dibendung lagi sehingga terjadi retakan pada lempeng bumi. Karena pergeseran lempeng menyebabkan gempa tersebut memiliki karakteristik kekuatan yang besar. Gempa tektonik terjadinya di sekitar lempeng dan sesar aktif yang mengakibatkan berpotensi terulang kembali dan tidak dapat diprediksi. Contoh peristiwa gempa tektonik yang pernah melanda Indonesia adalah Gempa Aceh pada tahun 2004.
Sedangkan gempa vulkanik disebabkan oleh letusan gunung berapi dan aktivitas vulkanik. Oleh karena itu, gempa vulkanik biasanya terjadi di sekitar gunung api sehingga gempa vulkanik dapat diprediksi proses terjadinya, berbeda dengan tektonik. Aktivitas magma menyebabkan terjadinya letusan gunung berapi. Magma terus aktif sebelum dan sesudah meletusnya gunung berapi. Keaktifan magma menimbulkan kegempaan. Besarnya kekuatan gempa tersebut disebabkan oleh tingginya aktivitas vulkanik. Aktivitas tersebut hanya terjadi di area tubuh gunung dan sekitarnya. Contoh dari peristiwa tersebut adalah Gempa Anak Krakatau pada 2019.
Berdasarkan proses terjadinya gempa dibedakan menjadi 2 yaitu gempa tektonik dan vulkanik. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa gempa tektonik lebih membahayakan dibandingkan dengan gempa vulkanik. Hal ini dapat dilihat dari tempat dan proses terjadinya. Selain itu karena gempa tektonik tidak dapat diprediksi berbeda dengan gempa vulkanik sehingga manusia tidak dapat mempersiapkan segala hal seperti upaya evakuasi yang membuat presentase kerugian lebih tinggi.