Fenomena Pengiriman Sticker Jomok di Aplikasi Whatsapp

Oleh: Maulana Arfa Giardi

Tidak seperti judul lagu yang dibawakan oleh Andra and the Backbone, dunia kita ini jauh dari kata sempurna. Tidak bisa dipungkiri, banyak sekali kejadian di belahan dunia ini yang bisa dikatakan cukup diluar nalar manusia pada umumnya, mulai dari genosida yang dianggap remeh sampai kenaikan gaji DPR. Dunia ini sangatlah unik dan bukan sebuah kejutan lagi jika dunia yang kita injak saat ini akan menjadi lebih aneh dari sebelumnya.  Izinkan saya pada kesempatan kali ini untuk membahas fenomena yang cukup menarik di negara kita tercinta.

Fenomena yang kerap terjadi beberapa tahun ini adalah Fenomena Pengiriman Sticker Jomok Di Aplikasi Whatsapp. Pada umumnya jomok merupakan gabungan dari kata “jokes” dan homok yang mengartikan bahwa jomok adalah lelucon homok yang berkaitan dengan penyuka sesama jenis.  Sebelum menggali lebih dalam mengenai inti topik ini, kita harus mengenal terlebih dahulu tentang jembatan penghubung yang akan memberikan kemudahan dalam mencerna inti dari topik saya.

Di dunia serba digital di zaman sekarang, meme merupakan hal yang sulit untuk dihindari di media sosial. Pada umumnya meme merupakan sebuah konsep, ide, gambar, serta video yang memuat lelucon di dalamnya. Sifat dari meme itu sendiri sama halnya dengan berita yang menyebar secara cepat. Meme dibagikan dan ditonton secara menyeluruh di media sosial. Namun apakah meme bisa menyebar ke aplikasi komunikasi seperti contohnya Whatsapp? Tentu saja bisa terjadi.

Whatsapp bukanlah sekedar aplikasi komunikasi biasa.  Whatsapp menyediakan fitur untuk mengirim sticker.  Proses pembuatan sticker bisa dilakukan oleh penggunanya sendiri, namun tentunya harus menggunakan aplikasi pembuat sticker yang tidak ada kaitannya dengan Whatsapp,.  Namun, pada akhirnya aplikasi ini bisa terhubung langsung ke Whatsapp yang memudahkan orang lain  mengunggah sticker buatan mereka sendiri dan menggunakannya di aplikasi komunikasi tersebut.

Pemuda pada zaman sekarang cenderung memiliki humor yang unik dan berbeda dengan generasi sebelumnya.  Pemuda yang saya singgung juga termasuk dengan pemuda di Indonesia.  Pada kenyataannya sama saja. Kita kembali kepembahasan mengenai sticker jomok.

Fenomena jomok adalah fenomena dimana para pria kaum gay dijadikan meme.  Meme ini mengandung unsur erotisme dan menunjukan pria-pria gay yang sedang melakukan kegiatan berbau seksual. Seperti telanjang didepan kamera dan melakukan hal-hal yang memuaskan nafsu mereka.  Tentunya ini merupakan hal yang meresahkan bagi beberapa orang, tapi pada kenyataannya adapula yang tertawa saat melihat meme ini. Meme tersebut kemudian dijadikan sticker di aplikasi Whatsapp oleh beberapa orang dan menjadi titik awal fenomena ini. Namun apakah semua sticker jomok ini mengandung unsur erotisme? Pada kenyataannya tidak.

Beberapa meme yang sudah dikembangkan justru tidak mengacu ke unsur yang sensitif dan beberapa hanya menampilkan wajah dan badan pria yang masih berbusana rapih, justru ekspresi mereka yang membuat meme ini semakin lucu. Saya akui cukup positif karena membantu pengguna Whatsapp untuk mengekspresikan diri melalui sticker meme ini. Tentu tidak mengandung unsur jomok

Kesimpulan dari pribadi saya sendiri. Fenomena sticker jomok merupakan hal yang menjijikan bagi beberapa orang dan cara untuk menghilangkan kebiasaan ini harus berasal dari kemauan pengirim sticker  itu sendiri. Namun jika sticker tersebut tidak mengandung unsur erotisme, saya bisa acungi jempol karena justru itu membantu orang-orang mengekspresikan diri tanpa menimbulkan perasaan jijik bagi para pengguna Whatsapp.

Sebelumnya saya meminta maaf jika perkataan saya ini menyinggung beberapa pihak. Terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca artikel ini. Sekian dari saya dan salam untuk semuanya.

Yustinus Suhardi Ruman