Apakah Indonesia Sudah Siap dalam Digitalisasi??
Oleh: Abiyyu Kurnia Hadinegoro – 2902659052
Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah mengalami peningkatan dan perkembangan yang signifikan dalam transformasi digital. Banyak sekali hal-hal yang dengan perlahan terdigitalisasi, mulai dari menu yang ada di sebuah restoran, aplikasi belanja online, hingga telemedisin. Tidak dapat dipungkiri, semua hal yang serba digital sangat membantu produktivitas dan memberikan kenyamanan yang terkadang membuat kita terlena dengan kenikmatan yang diberikan teknologi. Namun di satu sisi, penulis memiliki pertanyaan di dalam lubuk hati yang paling dalam. Apakah kita benar-benar siap?
Pada 13 Desember 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) secara resmi meluncurkan “Visi Indonesia Digital 2045” (VID2045). VID2045 disusun sebagai rekomendasi arah kebijakan strategis dalam perencanaan dan pembangunan digital nasional di masa mendatang. Meski menurut penulis pribadi, visi ini sangat baik dan pastinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas, penulis memiliki kekhawatiran yang mendalam mengenai keamanan dari ruang digital dan ruang maya itu sendiri.
Data merupakan kumpulan fakta yang dapat diproses untuk menghasilkan informasi yang berguna. Digitalisasi secara fundamental memerlukan yang kita sebut sebagai data untuk berfungsi. Perusahaan memerlukan data untuk melakukan riset dan pengembangan, aplikasi memerlukan data untuk untuk beroperasi, bahkan kecerdasan buatan sekalipun memerlukan data untuk membantu kehidupan manusia baik dalam hal studi, pekerjaan, maupun keseharian manusia. Data sudah menjadi hal yang integral dalam digitalisasi dan sangat tidak bisa untuk dipisahkan.
Melihat kilas balik dari lima tahun terakhir, banyak sekali terjadi kasus terkait pelanggaran data (kebocoran data) di Indonesia. Selain kasus pelanggaran data, aplikasi yang berbasis dan terintegrasi dengan kecerdasan buatan juga mulai marak hadir dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan buatan memerlukan sejatinya memerlukan data untuk diolah lalu kemudian menjadi sebuah landasan untuk membantu pengguna yang menggunakan kecerdasan buatan tersebut. Apakah masyarakat sadar bahwa mereka dalam berinteraksi dengan teknologi secara tidak langsung juga akan membuat diri mereka sebagai data? Apakah masyarakat tidak khawatir apabila data mereka disalahgunakan?
Faktanya kebanyakan dari masyarakat Indonesia tidak peduli dengan jejak digital yang mereka buat. Penggunaan sosial media yang dilakukan oleh individu di masa sekarang merupakan bukti nyata yang dapat kita pakai sebagai contoh. Masyarakat cenderung berbagi data sensitif yang bersifat pribadi secara tidak sadar, mulai dari lokasi tempat tinggal, kepemilikan benda, hingga identitas diri sendiri dan keluarga.
Perlunya pembenahan infrastruktur seperti sanitasi kode, menutup celah kerentanan dalam sistem sebaik mungkin baik dari sisi pemrograman, serta sisi keamanan dari peran manusia dalam menjaga integritas sistem menjadi kunci utama dalam mempersiapkan Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia Digital 2045. Selain dari sisi teknis, perlu dilakukan pembenahan birokrasi terkait pengembangan teknologi. Warga negara juga berperan penting dalam mewujudkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi era digital, karena dengan kesadaran teknologi dan bijak dalam menggunakan teknologi merupakan langkah awal dalam mewujudkan dunia yang menggunakan teknologi sebagai alat dan bukan bergantung dengannya.
Referensi:
(Kominfo), Kementerian Komunikasi dan Informatika. Indonesia Digital 2045. https://digital2045.id/
(Komdigi), Kementerian Komunikasi dan Digital. https://www.komdigi.go.id/transformasi-digital