Keteladaan Seokarno Dalam Membangun Bangsa Indonesia

Oleh : Sigit Pandu C.S.Pd.,M.Pd

Bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran besar tokoh proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Sebagai seorang pemimpin, Soekarno tidak hanya dikenang karena jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan, tetapi juga karena gagasan, sikap, dan keteladanan yang ditunjukkannya dalam membangun bangsa. Pemikiran-pemikirannya tentang persatuan, kemandirian, dan keberanian menghadapi tantangan global telah menjadi warisan penting yang relevan hingga saat ini.

Soekarno adalah sosok pemimpin yang memiliki visi kebangsaan yang kuat. Sejak muda, ia sudah menunjukkan keberpihakan kepada rakyat tertindas dan penolakannya terhadap kolonialisme. Melalui berbagai organisasi seperti PNI (Partai Nasional Indonesia), Soekarno menanamkan ide tentang pentingnya persatuan bangsa sebagai syarat mutlak menuju kemerdekaan. Keteladanan Soekarno terlihat dari keberaniannya memperjuangkan nasib bangsa melalui jalan politik, meski berkali-kali harus dipenjara atau diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Ia menunjukkan bahwa seorang pemimpin sejati harus siap berkorban demi cita-cita bersama, bukan demi kepentingan pribadi, berikut keteladan beliau yang masih relevan dengan kondisi saat ini.

Pertama, Keteladanan dalam Memperjuangkan Persatuan. Salah satu warisan terbesar Soekarno adalah gagasannya mengenai persatuan nasional. Melalui pidato-pidato politiknya yang membakar semangat, ia mampu menyatukan berbagai golongan yang sebelumnya tercerai-berai: nasionalis, agama, maupun kelompok sosialis. Keteladanan ini tercermin jelas dalam perumusan dasar negara. Soekarno dengan piawai menawarkan Pancasila sebagai kompromi luhur yang dapat mengakomodasi keragaman bangsa Indonesia. Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, melainkan juga pedoman moral dan arah pembangunan karakter bangsa. Sikap inklusif Soekarno ini mengajarkan kita bahwa membangun bangsa tidak bisa dilakukan dengan mengedepankan ego kelompok, melainkan dengan menempatkan kepentingan bersama di atas segalanya.

Kedua, Keteladanan Keberanian Melawan Penjajahan. Soekarno menunjukkan keteladanan berupa keberanian luar biasa dalam menghadapi penjajahan. Soekarno tidak hanya dikenal sebagai pemimpin politik, tetapi juga sebagai orator hebat yang sanggup membangkitkan semangat rakyat. Keberaniannya terlihat ketika memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, meski risiko ancaman militer Jepang dan sekutu masih sangat nyata. Dari sikap ini, kita dapat belajar bahwa keberanian moral adalah modal penting dalam membangun bangsa. Soekarno mengajarkan bahwa kebebasan tidak diberikan, melainkan harus diperjuangkan dengan tekad yang kuat dan keberanian menghadapi risiko.

Ketiga , Keteladanan dalam Membangun Jati Diri Bangsa. Selain perjuangan fisik dan politik, Soekarno juga menekankan pentingnya pembangunan jati diri bangsa. Ia menolak segala bentuk ketergantungan pada bangsa asing, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun kebudayaan. Selama menjadi pemimpin, Soekarno acap kali menonjolkan semangat berdikari sebagai simbol kepercayaan bangsa terhadap kemampuan sendiri. Konsep berdikari ini menunjukkan keteladanan pemikiran seorang pemimpin yang visioner. Ia tidak ingin Indonesia sekadar merdeka secara politik, tetapi juga merdeka secara ekonomi dan budaya. Melalui pemikirannya tersebut, Soekarno menanamkan kesadaran bahwa bangsa Indonesia wajib berdiri mandiri dan berhati-hati terhadap pengaruh bangsa asing.

Keempat, Kepemimpinan Karismatik dan Inspiratif.  Soekarno dikenal sebagai pemimpin yang memiliki karisma luar biasa. Ucapannya dalam setiap orasi mampu menggugah rakyat untuk bangkit dan berjuang penuh keberanian. Keteladanan yang bisa dipetik adalah bagaimana ia menggunakan kemampuan komunikasi bukan untuk memecah belah, tetapi untuk menyatukan dan menginspirasi. Gaya kepemimpinannya yang penuh energi mengajarkan bahwa seorang pemimpin tidak cukup hanya pintar, tetapi juga harus mampu membangkitkan harapan rakyatnya. Karisma Soekarno bukanlah sekadar bawaan, melainkan hasil dari konsistensi perjuangan, keberanian, dan dedikasi terhadap cita-cita bangsa.

Kelima, Keteladanan Soekarno untuk Generasi Kini. Meskipun Soekarno hidup di masa lalu, keteladanannya tetap relevan hingga hari ini. Generasi muda Indonesia dapat belajar banyak dari nilai-nilai perjuangan dan kepemimpinannya, seperti: Keberanian menghadapi tantangan, meskipun penuh risiko. Semangat persatuan di atas perbedaan, demi keutuhan bangsa.

Keteladanan Soekarno dalam membangun bangsa Indonesia adalah warisan yang tidak ternilai. Ia tidak hanya memperjuangkan kemerdekaan, tetapi juga memberikan arah dan identitas bagi bangsa melalui gagasan-gagasannya. Dari keberanian melawan penjajahan, usaha menyatukan bangsa, hingga semangat berdikari, semuanya merupakan teladan yang layak diwarisi oleh generasi penerus.

Sigit Pandu Cahyono., S.Pd.,M.Pd