Tragedi Pendidikan Indonesia, Kebijakan Baru, Kemunduran Baru
Oleh: Vincent Sutanto |2702363582 | PPTI 17
Perubahan kebijakan pendidikan oleh pemerintah yang dianggap dapat memberikan perkembangan dan harapan untuk kemajuan dalam bidang pendidikan malah membuat berbagai masalah dan tantangan bagi para pejuang pendidikan. Banyak perubahan kebijakan dan kasus pendidikan yang terjadi dalam waktu beberapa tahun ke belakang, mulai dari sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), penghapusan Ujian Nasional (UN), dipraktikkannya kurikulum Merdeka, dan pernyataan beberapa pejabat kemendikbudristek yang menyatakan bahwa pendidikan tinggi adalah kebutuhan tersier. Setiap kebijakan yang dilakukan pasti bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan mendorong pemerataan pendidikan tetapi dalam prakteknya, implementasi yang dilakukan dapat dikatakan kurang matang dan tidak sesuai ekspektasi, menghasilkan kemunduran dalam pendidikan Indonesia.
Beberapa berita mengenai siswa SMA yang tidak mampu membaca dengan lancar, survei yang menunjukan bahwa minat baca masyarakat Indonesia rendah, kurangnya fasilitas pembelajaran untuk kurikulum merdeka, dan kompetensi pelajar yang semakin menurun menjadi bukti gagalnya implementasi beberapa perubahan kebijakan pendidikan yang dilakukan. Beberapa faktor yang dinilai menjadi masalah dalam implementasi kebijakan oleh beberapa sumber antara lain:
- Ketimpangan fasilitas/akses dan kualitas pendidikan terhadap kebutuhan pendidikan seperti tidak ratanya distribusi sekolah, tenaga pendidik, dan sarana pendidikan.
- Kebijakan zonasi yang membuat minat belajar dan sikap kompetitif pelajar menurun dan kesulitan untuk memilih atau mendapatkan sekolah yang diinginkan atau mampu memfasilitasi mereka.
- Kurikulum yang kurang relevan terhadap realita situasi di Indonesia. Kurikulum merdeka belajar yang terinspirasi dari Finlandia ternyata tidak cocok diterapkan di Indonesia. Meskipun secara teori kurikulum ini dapat memberikan pembelajaran yang inklusif, kreatif dan terampil, nyatanya Indonesia masih belum siap menghadapi perubahan kurikulum ini, mulai dari para pendidik yang kurang siap beralih ke kurikulum baru, kurangnya fasilitas dan referensi media pendukung, dan kurangnya pengawasan dari pemerintah.
Pendidikan adalah kunci untuk masa depan, banyak sekali bidang kerja yang memerlukan pendidikan untuk berkembang seperti ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, saat ini, pemerintah harus sigap dalam menanggulangi masalah-masalah yang sudah terasa dan kita sebagai masyarakat harus mampu mendukung pemerintah dan beraspirasi untuk kemajuan pendidikan. Selain masalah-masalah yang sudah terjadi, kita juga perlu untuk lebih sadar dan hati-hati dalam membuat keputusan. Pencegahan dan mitigasi risiko penting dilakukan supaya kejadian serupa tidak terulang.
Menurut saya ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani masalah- masalah yang disebutkan sebelumnya.
- Pengembangan fasilitas pendidikan dan kualitas guru untuk memenuhi kebutuhan kurikulum merdeka belajar atau pergantian kurikulum yang lebih sesuai dan cocok bagi pelajar Indonesia.
- Peningkatan fasilitas pendidikan dan infrastrukturnya seperti perbanyak lokasi sekolah dan peningkatan kualitas sekolah-sekolah di daerah sehingga implementasi zonasi dapat Apabila hal ini tidak bisa dilakukan, lebih baik zonasi tidak diimplementasikan sehingga pelajar dapat memilih sekolah secara bebas dan motivasi belajar meningkat.
- Seleksi atau pelatihan pendidik yang lebih ketat dan baik lagi supaya pendidik mampu mengajar dengan baik dan mengayomi seluruh pelajarnya secara optimal.
- Sosialisasi dan dirangkulnya masyarakat terutama para orang tua untuk dapat memberikan evaluasi dan perbaikan hasil pendidikan sesuai peristiwa di lapangan. Ini juga dapat meningkatkan kolaborasi dan pemahaman berbagai pihak dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
- Fokus dan persiapan pemerintah yang lebih matang sebelum adanya perubahan ataupun kebijakan baru. Pemikiran mengenai risiko yang ada, dampak yang akan terjadi, dan faktor internal maupun eksternal yang akan mempengaruhi perlu lebih
Selain penyelesaian masalah, ada beberapa cara untuk melakukan pencegahan dan mitigasi risiko juga dengan cara pemerintah yang mempersiapkan kebijakan yang direncanakan dengan lebih matang, melakukan tahap uji coba sebelum implementasi sebenarnya, dan melakukan sosialisasi atau lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.
Fakta bahwa pendidikan adalah fondasi dan pilar utama kehidupan bangsa untuk masa kini dan masa depan perlu dipahami oleh seluruh individu. Perkembangan dalam pendidikan menjadi indikasi kualitas baik dari suatu bangsa, oleh karena itu, kolaborasi dari setiap pihak diperlukan untuk peningkatan bidang pendidikan untuk Indonesia yang lebih maju.