Peran Kualitas SDM dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Oleh : Putu Crysta Lovita Atmaja (2702363550)
Keberhasilan suatu negara sangat bergantung dengan kualitas sumber daya manusianya. Sumber daya manusia berperan sebagai tonggak utama dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan teknologi suatu bangsa melalui keterampilan, inovasi, dan produktivitas kerja. Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul sangat menentukan daya saing negara dalam menghadapi tantangan global dan mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan. Namun, kualitas SDM di Indonesia dinilai belum mampu bersaing secara global terutama di bidang ekonomi jika dibandingkan dengan kualitas SDM bangsa lain terutama di negara-negara maju contohnya Jepang. Faktor yang menjadi penghambat SDM Indonesia untuk dapat memajukan sektor ekonomi Indonesia sehingga dapat bersaing dengan negara maju adalah tingkat produktivitas yang rendah, etos kerja yang kurang maksimal, budaya dan lingkungan kerja yang kurang memadai, sistem kompensasi yang kurang transparan, pelatihan tenaga kerja yang minim, dan kurangnya penghargaan terhadap prestasi dan inovasi tenaga kerja.
Sebagai negara berkembang dengan potensi populasi dan geografi yang besar untuk mencapai kemajuan, melakukan adaptasi dari kebiasaan dan karakteristik SDM negara maju seperti negara Jepang dapat menjadi usaha untuk menuju Indonesia yang dapat bersaing secara internasional. Hal yang dapat dijadikan acuan dan dipelajari salah satunya adalah etos kerja bangsa Jepang. Etos kerja merupakan suatu hasrat dari dalam diri sesorang untuk melakukan apa yang seharusnya atau yang terbaik melalui pekerjaannya untuk kepentingan yang lebih luas. Etos kerja mengandung nilai yang mendasari atau yang menjadi landasan bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan.
Jepang memiliki semboyan yang menggambarkan etos kerja mereka, yaitu Makoto, yang berarti bekerja dengan giat, semangat, jujur, dan penuh ketulusan. Jepang dianggap sebagai pemimpin utama dalam sektor perekonomian di Asia karena memiliki beberapa karakteristik unggulan dalam hal budaya kerja dan manajemen SDM. Berikut adalah tujuh karakteristik utama SDM di Jepang yang dapat dijadikan inspirasi bagi Indonesia:
- Kerja Keras dan Disiplin Tinggi – Budaya kerja keras dan ketepatan waktu meningkatkan produktivitas.
- Loyalitas terhadap Perusahaan – Karyawan cenderung setia sehingga menciptakan lingkungan kerja yang stabil.
- Budaya Kaizen (Perbaikan Berkelanjutan) – Perbaikan terus-menerus meningkatkan efisiensi dan inovasi.
- Kerja Sama Tim yang Kuat – Sinergi dalam organisasi mempercepat pencapaian tujuan bersama.
- Rasa Tanggung Jawab Tinggi – Setiap individu berusaha menyelesaikan tugas dengan baik tanpa pengawasan ketat.
- Keberanian Mengambil Inisiatif – SDM aktif mencari solusi dan berinovasi dalam pekerjaan.
- Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan – Pelatihan kerja terus-menerus meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
Produktivitas tenaga kerja berbanding lurus dengan etos kerja yang dimiliki individu. Oleh karena itu, pengembangan SDM harus menjadi prioritas utama dalam strategi pembangunan ekonomi di Indonesia. Pendidikan berkualitas, pelatihan kerja intensif, serta penciptaan lingkungan kerja yang kompetitif sangat diperlukan.
Selain itu, pemerintah dan sektor swasta harus berkolaborasi dalam menyediakan akses pendidikan yang lebih baik, program sertifikasi keterampilan, serta kebijakan yang mendorong inovasi dan kreativitas di tempat kerja. Dengan menanamkan budaya kerja yang lebih disiplin, produktif, dan inovatif, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di kancah global serta mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Membangun SDM berkualitas bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga dunia usaha, akademisi, dan tenaga kerja itu sendiri. Dengan semangat kerja keras, disiplin, dan inovasi yang terus berkembang, Indonesia dapat mewujudkan visi menjadi negara yang lebih maju dan berdaya saing tinggi di masa depan.
Referensi :
- Maharani, I., & Efendi, S. (2017). Pengaruh budaya organisasi, komitmen organisasi, kompensasi, dan etos kerja terhadap kinerja pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen Oikonomia, 13(2), 49-55.
- Hasing, W. F., & Sulkarnain. (2019). Pengaruh budaya kerja, kompensasi dan etos kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Telkom Indonesia. Jurnal Balanca, 1(2), 238-246.
- Pratana, A., & Abadi, F. (2018). Analisis pengaruh etos kerja, hubungan kerja dan pengembangan karir terhadap komitmen organisasional berdampak pada kinerja karyawan. IKRAITH Ekonomika, 1(2), 84-86.
- Yustikasari, V., & Zulfana, H. (2022). Karakteristik etos kerja pada organisasi di Jepang. Jurnal Cermin, 1(2), 1-3.
- Widisuseno, I. (2017). Mengenal etos kerja bangsa Jepang: Langkah menggali nilai-nilai moral Bushido bangsa Jepang. Kiryoku, 1(3), 54-56.