Peran Kewarganegaraan dalam Mengentaskan Kelaparan

Oleh: Elson Ivan Boy | 2702365152 | PPTI 17 |
Kelaparan adalah salah satu tantangan kemanusiaan terbesar yang masih dihadapi dunia saat ini. Menurut laporan Global Hunger Index (GHI) yang diterbitkan oleh Concern Worldwide dan Welthungerhilfe, beberapa negara masih memiliki tingkat kelaparan yang mengkhawatirkan, dengan jutaan orang mengalami kekurangan gizi dan ketidakamanan pangan. Untuk mengatasi permasalahan ini, Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) mencanangkan Sustainable Development Goals (SDGs), sebuah agenda global yang bertujuan menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang. Salah satu tujuan yang paling mendesak adalah SDG 2: Zero Hunger, yang berupaya mengakhiri kelaparan, meningkatkan ketahanan pangan, memperbaiki gizi, dan memastikan praktik pertanian yang berkelanjutan. Upaya ini tidak hanya berkaitan dengan kebijakan ekonomi dan sosial, tetapi juga erat hubungannya dengan kewarganegaraan aktif, di mana setiap individu memiliki peran dalam memastikan akses pangan yang adil dan berkelanjutan bagi semua.
Kelaparan sebagai Tantangan Global
Kelaparan masih menjadi masalah serius di berbagai belahan dunia, termasuk di negara-negara berkembang. Menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), lebih dari 700 juta orang di dunia mengalami kelaparan kronis. Faktor-faktor seperti kemiskinan, konflik bersenjata, perubahan iklim, dan ketimpangan akses terhadap sumber daya pangan menjadi penyebab utama ketidakamanan pangan. Jika tidak diatasi dengan baik, kelaparan dapat berdampak pada produktivitas masyarakat, memperburuk kesehatan anak-anak, serta memperlebar kesenjangan sosial.
Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober lalu, Direktur Eksekutif dari United Nations World Food Programme (WFP), Ertharin Cousin, kembali mengingatkan seluruh masyarakat di dunia untuk membantu memastikan bahwa tahun 2030 dunia akan mencapai Zero Hunger atau tantangan nol rawan
pangan. Program Zero Hunger Challenge yang dicetuskan oleh Ban Ki-moon pada tahun 2012 merupakan visi global untuk mengakhiri kelaparan dengan pendekatan komprehensif, seperti pemberdayaan perempuan, prioritas pertanian keluarga, dan sistem pangan yang berkelanjutan.
Menurut laporan The State of Food Insecurity in the World 2015, sebanyak 795 juta orang masih menderita kelaparan, meskipun jumlah ini telah berkurang 167 juta dalam satu dekade terakhir. Namun, untuk mempercepat pencapaian Zero Hunger pada tahun 2030, diperlukan investasi tahunan sebesar US$265 miliar atau sekitar 0,3 persen dari Produk Domestik Bruto global. Di Indonesia sendiri, data FAO menunjukkan bahwa masih ada 19,4 juta penduduk yang mengalami kelaparan, dengan kemiskinan sebagai penyebab utamanya. Meskipun persentase penduduk yang kelaparan telah menurun dari 19,7 persen pada 1990-1992 menjadi 7,9 persen pada 2014-2016, tantangan masih tetap besar untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan (CNN Indonesia, 2015).
Peran Kewarganegaraan dalam Mengatasi Kelaparan
Dalam menghadapi tantangan ini, nilai-nilai kewarganegaraan dapat menjadi pedoman bagi individu dan komunitas untuk berkontribusi dalam mengentaskan kelaparan. Berikut adalah beberapa nilai kewarganegaraan yang relevan:
1. Gotong Royong dan Solidaritas Sosial
Masyarakat yang memiliki kesadaran gotong royong dapat berperan aktif dalam membantu sesama yang mengalami kesulitan pangan. Misalnya, inisiatif seperti bank makanan, gerakan donasi bahan makanan, dan program dapur umum dapat menjadi solusi dalam membantu kelompok rentan yang kesulitan mendapatkan makanan.
2. Tanggung Jawab Sosial
Setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa tidak ada individu yang dibiarkan kelaparan. Ini dapat dilakukan dengan mendukung kebijakan pemerintah yang pro terhadap ketahanan pangan, mengurangi limbah makanan, serta berpartisipasi dalam program pemberdayaan petani lokal agar hasil pertanian dapat dimanfaatkan secara optimal.
3. Partisipasi Aktif dalam Kebijakan Publik
Isu kelaparan tidak bisa diatasi tanpa adanya kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial. Warga negara dapat berperan dengan memberikan masukan kepada pemerintah, mendukung kebijakan yang memastikan akses pangan yang adil bagi seluruh masyarakat, serta terlibat dalam organisasi yang bergerak di bidang ketahanan pangan.
4. Kesadaran Lingkungan dan Keberlanjutan
Salah satu aspek penting dalam SDG 2 adalah mendorong pertanian berkelanjutan. Warga negara dapat berkontribusi dengan mendukung praktik pertanian ramah lingkungan, mengurangi konsumsi makanan yang berlebihan, serta memilih produk yang diproduksi secara berkelanjutan. Selain itu, kesadaran terhadap dampak perubahan iklim terhadap produksi pangan juga penting agar masyarakat lebih peduli dalam menjaga ekosistem.
Langkah Nyata yang Bisa Dilakukan
Mengatasi kelaparan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi internasional, tetapi juga membutuhkan peran aktif dari setiap individu. Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat umum antara lain:
- Mengurangi pemborosan makanan dengan membeli dan mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan.
- Mendukung produk pangan lokal untuk meningkatkan kesejahteraan petani
- Berpartisipasi dalam program sosial seperti donasi makanan atau relawan di komunitas yang bergerak dalam ketahanan
- Menanam tanaman pangan sendiri sebagai bentuk ketahanan pangan
Kesimpulan
SDG 2: Zero Hunger adalah tujuan global yang hanya bisa tercapai dengan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Dengan menerapkan nilai-nilai kewarganegaraan seperti gotong royong, tanggung jawab sosial, partisipasi dalam kebijakan publik, serta kesadaran akan keberlanjutan, masyarakat dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia tanpa kelaparan. Setiap langkah kecil yang kita lakukan, mulai dari mengurangi pemborosan makanan hingga mendukung pertanian lokal, memiliki dampak besar dalam mencapai ketahanan pangan global. Oleh karena itu, mari bersama-sama berperan aktif dalam mewujudkan dunia yang lebih adil dan sejahtera untuk semua.
Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151019181013-262-85877/tantangan- zero-hunger-demi-berantas-kelaparan