Pendidikan dan Orangnya

Oleh: Oki Hermawati

Suatu kali dalam sebuah percakapan santai, seorang teman berkata, “belum tentu lulusan filsafat otomatis jadi seorang filsuf, lulusan manajemen langsung bisa jadi manager.” Perkataannya ini menarik untuk direnungkan dengan seksama. Pendidikan yang dijalani seseorang tetap membutuhkan proses yang terus-menerus terjadi sepanjang hayat. Seorang lulusan filsafat sampai akhirnya menjadi filsuf membutuhkan sebuah proses yang terus-menerus harus menguji pemikiran demi pemikirannya. Seorang lulusan manajemen membutuhkan pengalaman untuk mengatur organisasi atau perusahaan dalam berbagai macam skala. Proses ini bagi setiap orang memiliki tantangan dan kurikulum kehidupannya sendiri yang dikhususkan untuknya.

Pendidikan merupakan aspek luas yang dapat dimaknai secara holistik. Pendidikan tidak mengarah kepada semata-mata pendidikan formal seperti belajar di sekolah, di perguruan tinggi dan sebagainya. Pendidikan dapat saja terjadi dalam kehidupan keseharian yang kaya dengan pengalaman yang ada didalamnya. Pendidikan ada di keluarga sebagai tempat awal manusia ada dan hadir dan dididik dalam keluarga dengan nilai-nilai luhur. Pendidikan ada di lingkungan sekitar dimana manusia bertumbuh dan berelasi dengan sesama dan makhluk hidup lainnya. Pendidikan ada di rumah ibadah atau sembahyang dari agama atau kepercayaannya. Pendidikan ada juga ditempat bekerja dimana manusia bekerja menggunakan kemampuan atau talentanya.

Pendidikan ada dalam segala aspek kehidupan manusia. Percakapan dua orang manusia dapat menjadi sebuah pendidikan yang saling mengasah logika. Dialog yang dilakukan bersama kelompok kecil dari rekan kerja menjadi sebuah pendidikan yang mengajarkan nilai saling menghargai sudut pandang orang lain yang berbeda. Pendidikan dalam pengalaman berkendara ditengah kemacetan jalan raya menjadikan sebuah pendidikan akan nilai kesabaran dan ketaatan dalam norma-norma yang ditetapkan. Pendidikan yang mengajarkan bagaimana kita berespon terhadap seorang pengendara mobil yang membuka kaca jendela dan melemparkan sampah makanan keluar, pengendara yang menyalip motor atau mobil kita, pengendara yang tidak mengenal lampu merah dan tetap jalan, pengendara yang tidak sabaran dan terus-menerus memberikan klakson.

Pendidikan dan orangya tidak dapat dipisahkan tetapi bukan ilmu pasti bahwa pendidikan formal yang diperoleh seseorang akan otomatis membuatnya menjadi ahli didalamnya. Orang perlu proses terus-menerus dalam hidup yang kaya akan pengalaman sehingga keilmuan yang dimilikinya berpadu padan dengan realita dunia dan segala tantangannya. Mari sebagai orang yang berpendidikan, kita berusaha menjadi manusia yang terus bertumbuh dan berproses dalam pengalaman menjadi manusia seutuhnya.

Oki Hermawati