Pelanggaran Integritas Makin Marak
Oleh: Dr. Adie Erar Yusuf, M.Arts.
Isu pelanggaran integritas, khususnya oleh aparat penegak hukum menjadi marak dan viral akhir-akhir ini. Polda Metro Jaya telah melakukan sidang Kode Etik Profesi dan menjatuhkan Keputusan PTDH (Pemberhentian Dengan Tidak Hormat) kepada tiga oknum anggota Polri pada Februari 2025 (https://news.detik.com/berita/ ). Bahkan sebelumnya Ketua KPK juga dijadikan tersangka atas dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian ( https://www.hukumku.id/ ). Tidak lama kemudian April 2025, ada dua Hakim Pengadilan Negeri Jaksel ditangkap dengan dugaan suap dan gratifikasi ekspor CPO senilai 60 Milyar dengan bukti uang valas dan mobil mewah (https://www.metrotvnews.com/ ). Pastinya masih banyak lagi kasus pelanggaran integritas yang dilakukan oleh penegak hukum yang menyalahi kode etik profesi dan sumpah jabatan. Integritas sebagai salah satu wujud nilai (values) berperan penting untuk membentuk karakter seseorang dan menjadi dasar bagi relasi manusia dan kepercayaan dalam kehidupan. Dalam kondisi kehidupan yang semakin kompleks, mempertahankan integritas adalah tantangan yang tidak mudah, tetapi penting untuk menciptakan kehidupan yang berorientasi moral dan etika. Artikel ini membahas tentang apa dan mengapa integritas penting bagi pembentukan karakter dan kepercayaan dalam kehidupan baik secara individual maupun organisasional.
Menurut Lickona dalam bukunya Educating for Character (2016), karakter adalah kumpulan nilai-nilai etika dan moral yang membentuk perilaku seseorang. Karakter yang kuat menjadi fondasi bagi individu untuk bertindak secara konsisten berdasarkan prinsip-prinsip kebajikan, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Tanpa karakter yang baik, individu rentan terpengaruh oleh tekanan sosial atau lingkungan yang negatif. Integritas adalah kualitas atau kondisi yang mengacu pada konsistensi prinsip dan nilai seseorang yang berlaku dalam setiap aspek kehidupan, baik tindakan, perkataan maupun keputusan. Sedangkan John Maxwell (2019) mengatakan integritas berarti melakukan hal yang benar, meskipun tidak ada yang mengawasi kita. Integritas melibatkan keterbukaan, kejujuran, dan tanggung jawab dalam berinteraksi dengan orang lain. Secara filosofis, integritas dapat dilihat sebagai prinsip yang menghubungkan nilai moral dan etika dengan perilaku individu. Immanuel Kant, menekankan pentingnya tindakan berdasarkan prinsip moral yang berlaku universal. Integritas mengharuskan seseorang untuk bertindak sesuai dengan prinsip moral, tanpa tergantung pada keadaan atau tekanan eksternal.
Integritas sebagai dasar bagi kepercayaan, baik dalam relasi pribadi maupun relasi profesional. Stephen Covey (2017) menyatakan bahwa integritas sebagai salah satu dari tujuh kebiasaan orang yang sangat efektif dan menekankan bahwa hanya dengan integritas yang tinggi, seseorang dapat memenangkan kepercayaan orang lain dan mencapai tujuan bersama. Dipastikan tanpa integritas, relasi professional akan retak dan tujuan akan sulit dicapai. Tujuan utama integritas adalah untuk memastikan bahwa individu atau organisasi bertindak secara konsisten dengan prinsip dan nilai yang disepakati. Jadi integritas membantu menjaga keharmonisan dalam interaksi sosial dan memastikan bahwa keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan etis. Ludwig Adam (2020) menyebutkan integritas membawa manfaat yang luar biasa dalam membangun reputasi yang solid dan relasi yang sehat. Individu dengan integritas tinggi cenderung memiliki relasi yang lebih baik, lebih dipercaya, dan lebih dihormati oleh orang lain. Brené Brown (2021) mengungkapkan bahwa integritas adalah inti dari keberanian. Orang yang memiliki integritas akan mampu menghadapi tantangan dan keputusan sulit dengan keyakinan diri, serta bertindak dengan benar meskipun menghadapi ancaman.
Kedepan diharapkan tidak ada lagi pelanggaran integritas oleh penegak hukum yang seharusnya mampu menjaga kepercayaan masyarakat. Integritas harus ditegakkan dalam setiap aspek kehidupan, karena berfungsi penting sebagai landasan bagi pembentukan karakter yang kuat, serta menjaga hubungan yang sehat dan produktif. Tanpa integritas kepercayaan akan sulit tercipta, dan etika tidak akan dapat diterapkan secara konsisten. Dengan membangun integritas dalam kehidupan individual dan profesional, maka kita dapat memperoleh manfaat jangka panjang berupa penghormatan dan kepercayaan masyarakat