Menuju Indonesia Emas dengan Pendidikan Berkualitas

Oleh : Yosua Sugihartono | 2702364276 | PPTI 18
Pendidikan berkualitas adalah kunci utama untuk mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045, di mana Indonesia diharapkan menjadi negara maju, sejahtera, dan berdaya saing global. Dengan populasi produktif yang melimpah, peluang ini hanya dapat dimaksimalkan jika setiap individu mendapatkan kemudahan dalam mengakses Pendidikan yang merata dan berkualitas, sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goal (SDG) nomor 4: “Menjamin Pendidikan yang Inklusif, Merata, dan Berkualitas serta Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat untuk Semua”.
Pendidikan adalah hak sosial untuk setiap warga negara dan fondasi utama kehidupan, memberikan dasar yang kokoh, mengenali potensi diri, dan mempersiapkan setiap individu untuk menghadapi perubahan yang dinamis. Pendidikan yang berkualitas mengembangkan pemikiran kritis dan membekali keterampilan, pengetahuan, serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman. Pendidikan juga mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang membentuk karakter dan sikap positif. Hal ini penting untuk membangun hubungan sosial yang harmonis dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Dengan investasi yang kuat dalam pendidikan, Indonesia dapat memanfaatkan potensi besar yang dimilikinya untuk mencapai cita-cita menjadi Indonesia Emas.
Tantangan Pendidikan di Indonesia
- Ketimpangan Regional
Akses pendidikan di daerah perkotaan jauh lebih baik dibandingkan daerah terpencil, baik dari segi fasilitas, jumlah tenaga pendidik, maupun kualitas pembelajaran.
- Angka Partisipasi Murni (APM): Di tingkat SMA, APM di daerah perkotaan mencapai 78,4%, jauh lebih tinggi dibandingkan di pedesaan yang hanya 64,7% (BPS, 2022).
- Kondisi Infrastruktur: Sebanyak 40% sekolah di Indonesia memerlukan rehabilitasi karena bangunan tidak layak, dengan konsentrasi tinggi di daerah terpencil (Kemendikbudristek, 2021).
- Kualitas Guru
Banyak guru di Indonesia yang masih memiliki pemahaman terbatas mengenai teknologi dan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
- Kualifikasi Guru: Hanya sekitar 80% guru yang memiliki kualifikasi minimal S1 atau D4 (BPS, 2021).
- Hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): Rendahnya hasil AKM pada literasi dan numerasi siswa menunjukkan perlunya peningkatan metode pengajaran yang
- Akses Teknologi
Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan masih terbatas, terutama di daerah dengan infrastruktur digital yang minim. Ketimpangan ini memperlambat transformasi pendidikan berbasis digital di Indonesia.
- Kesenjangan Digital: Sebanyak 12.548 desa di Indonesia belum memiliki akses internet yang memadai (Kominfo, 2022).
- Penggunaan TIK di Sekolah: Hanya 30% sekolah yang mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara optimal dalam proses pembelajaran (UNESCO, 2022).
Solusi Menuju Pendidikan Berkualitas
- Peningkatan Infrastruktur Pendidikan
Infrastruktur pendidikan yang layak adalah fondasi utama untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Pemerintah perlu fokus pada pembangunan sekolah yang memenuhi standar nasional.
- Rehabilitasi Sekolah: Menurut data Kemendikbudristek (2021), sebanyak 40% sekolah di Indonesia memerlukan rehabilitasi. Program seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan harus diperkuat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah-daerah yang membutuhkan.
- Pembangunan Sekolah Baru: Penambahan jumlah sekolah di wilayah yang memiliki rasio sekolah rendah sangat penting. Misalnya, di daerah pedalaman dengan rasio sekolah dasar per 000 anak yang hanya 1,9 dibandingkan perkotaan yang 2,8 (BPS, 2022).
- Digitalisasi Pembelajaran
Digitalisasi pembelajaran tidak hanya memperluas akses pendidikan, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas proses belajar-mengajar.
- Peningkatan Infrastruktur Digital: Dengan 12.548 desa di Indonesia yang belum memiliki akses internet memadai (Kominfo, 2022), pembangunan infrastruktur teknologi harus diprioritaskan.
- Penyediaan Platform Digital: Pemerintah telah meluncurkan platform seperti “Rumah Belajar”, namun penggunaannya perlu diperluas melalui pelatihan kepada guru dan siswa.
- Pelatihan Guru
Pelatihan berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan kompetensi mereka, baik dalam penguasaan materi, metode pembelajaran, maupun teknologi pendidikan.
- Program Pelatihan Berkelanjutan: Program seperti Guru Penggerak dari Kemendikbudristek perlu diperluas agar lebih banyak guru mendapatkan pelatihan dalam pengembangan metode pembelajaran inovatif.
- Penguatan Kompetensi Digital Guru: Pelatihan bagi guru mengenai penggunaan teknologi digital untuk pembelajaran yang termodernisasi perlu menjadi prioritas.
Indonesia Emas bukan hanya ditentukan dari sumber daya alam yang dimiliki, tetapi juga dari kualitas sumber daya manusianya. Generasi yang memiliki Pendidikan berkualitas akan membangun masa depan Indonesia yang cerah dan mewujudkan cita-cita besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Oleh karena itu, generasi muda harus dibekali dengan pendidikan yang benar-benar siap untuk menghadapi tantangan global.