Mengentaskan Kelaparan dan Kemiskinan: Tanggung Jawab Kita Bersama

Oleh: Steffie Adriana | 2702364370 | PPTI 18
Kemiskinan dan kelaparan adalah masalah global yang kompleks, termasuk di Indonesia. Dua dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu No Poverty (Tanpa Kemiskinan – SDGs 1) dan Zero Hunger (Tanpa Kelaparan – SDGs 2), menjadi tantangan besar bagi kita semua. Artikel ini akan membahas bagaimana membangun karakter warga negara yang kuat dan melakukan aksi nyata sebagai wujud tanggung jawab bersama untuk mengatasi masalah ini, sejalan dengan target-target SDGs 1 dan 2 (United Nations, 2015).
Kemiskinan dan Kelaparan: Lebih dari Sekadar Angka
Gambar: Data Kemiskinan di Indonesia, BPS September 2024
Di balik statistik kemiskinan dan kelaparan, terdapat wajah-wajah manusia yang berjuang untuk bertahan hidup. Ada anak-anak yang pertumbuhannya terhambat karena kekurangan gizi, ada keluarga yang harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan dasar. Ini adalah masalah kemanusiaan yang mendesak. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di Indonesia pada September 2024 sebesar 8,57 persen, meskipun menurun dari tahun sebelumnya, angka ini masih menunjukkan perlunya upaya berkelanjutan (BPS, 2024).
Pancasila dan Semangat Gotong Royong
Sila kedua Pancasila, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, menegaskan bahwa setiap manusia berhak atas kehidupan yang layak. Sila kelima, “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, mengamanatkan pemerataan kesejahteraan. Semangat gotong royong, yang merupakan intisari dari Pancasila, adalah kunci untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan. Konsep gotong royong, yang telah lama menjadi bagian dari budaya Indonesia, menekankan pentingnya kerja sama dan solidaritas sosial dalam mencapai tujuan bersama (Koentjaraningrat, 1984).
Nilai-Nilai Universal: Fondasi Tindakan Kita
Tindakan untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan didasari oleh nilai-nilai universal yang juga terkandung dalam Pancasila:
- Kemanusiaan: Keyakinan bahwa setiap manusia berhak atas kehidupan yang layak, bebas dari kelaparan dan kemiskinan. Ini adalah hak asasi manusia yang fundamental.
- Keadilan: Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan sejahtera. Kesenjangan sosial-ekonomi harus diatasi agar semua orang memiliki akses terhadap sumber daya dan kesempatan.
- Solidaritas: Kepedulian dan tanggung jawab bersama terhadap sesama. Kita harus saling membantu dan memastikan tidak ada yang tertinggal.
- Keberlanjutan: Memastikan bahwa tindakan kita hari ini tidak merugikan generasi mendatang. Kita harus menggunakan sumber daya secara bijak dan bertanggung jawab.
Membangun Karakter Warga Negara: Kunci Perubahan
Untuk mewujudkan SDGs 1 dan 2, kita perlu membangun karakter warga negara yang memiliki kualitas berikut:
- Empati yang Mendalam: Mendorong tindakan nyata untuk membantu rakyat
- Integritas: Penting dalam penggunaan sumber daya, pengelolaan keuangan, dan interaksi sosial, mencegah korupsi yang memperparah kemiskinan.
- Kemandirian: Memberdayakan individu dan komunitas, sesuai dengan target SDGs 1 untuk mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk di mana pun (United Nations, 2015).
- Inovasi: Menciptakan terobosan untuk mengatasi kemiskinan dan
- Tanggung Jawab: Mendorong tindakan yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
- Kesadaran Lingkungan: Mendorong praktik-praktik berkelanjutan, yang relevan dengan target SDGs 1 untuk membangun ketahanan masyarakat miskin terhadap guncangan ekonomi, sosial, dan lingkungan (United Nations, 2015).
Aksi Nyata yang Mendukung Perubahan
- Individu:
- Berbelanja produk lokal untuk mendukung petani dan
- Mengurangi food waste (membuang makanan yang masih layak).
- Menjadi donatur atau relawan di organisasi
- Mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang isu kemiskinan dan
2. Komunitas:
- Menggalang dana atau bantuan untuk keluarga kurang
- Membuat program pemberdayaan ekonomi
- Mengadakan kegiatan edukasi tentang gizi dan pertanian
3. Pelaku Usaha:
- Menciptakan lapangan kerja yang
- Memberikan upah yang adil kepada
- Berinvestasi pada sektor pertanian dan
4. Pemerintah:
- Membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat
- Melakukan pengawasan dan memberikan bantuan yang tepat
- Memastikan program-program pengentasan kemiskinan berjalan
Bergerak Bersama, Berdampak Nyata
Mengentaskan kemiskinan dan kelaparan adalah tugas besar, tetapi bukan hal yang mustahil. Dengan membangun karakter kebangsaan yang kuat, berlandaskan Pancasila, dan semangat gotong royong, kita bisa mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera. Mari mulai dari diri sendiri, kesadaran diri sendiri, sebab hal-hal besar dimulai dari hal-hal yang kecil.
Daftar Pustaka:
- Badan Pusat Statistik (BPS). (2025). Profil Kemiskinan di Indonesia September 2024. Jakarta:
- (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
- United (2015). Transforming our world: the 2030 Agenda for Sustainable Development. A/RES/70/1. https://sdgs.un.org/2030agenda