Mengatasi Ketimpangan: Peran Pendidikan Berkualitas dalam Mencapai Kesetaraan Gender di Indonesia
Oleh: Ni Made Meisya Artharini | 2702364004 | PPTI 18
Pendidikan adalah dasar utama dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Di Indonesia, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah ketimpangan gender dalam pendidikan, meskipun telah ada berbagai kebijakan yang mendukung kesetaraan. Pendidikan yang berkualitas memiliki peran kunci dalam menciptakan peluang yang setara bagi semua individu, baik laki-laki maupun perempuan, untuk mencapai potensi mereka secara maksimal.
Pendidikan yang berkualitas adalah hak setiap anak, namun kenyataannya, di Indonesia banyak anak perempuan, terutama di daerah terpencil, masih kesulitan mengakses pendidikan yang memadai. Hal ini terjadi karena infrastruktur yang terbatas, serta norma sosial yang sering memandang rendah pendidikan perempuan. Di beberapa daerah, pernikahan dini atau kekerasan dalam rumah tangga seringkali menjadi alasan mengapa banyak anak perempuan berhenti sekolah, yang semakin memperburuk ketimpangan pendidikan. Tanpa adanya pendidikan yang layak, masa depan anak-anak perempuan tersebut terhambat, dan potensi mereka tidak dapat berkembang dengan optimal.
Stereotip gender yang masih kuat dalam masyarakat juga berperan besar dalam membentuk pilihan pendidikan dan karier. Anak perempuan sering diarahkan untuk memilih bidang studi yang dianggap lebih “feminin”, sementara jurusan yang lebih teknis atau ilmiah, seperti ilmu komputer dan teknik, lebih banyak diminati oleh laki-laki. Hal ini tidak hanya memperkecil kesempatan anak perempuan dalam mengeksplorasi minat dan bakat mereka, tetapi juga membatasi kontribusi mereka di sektor-sektor yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.
Ketimpangan ini memperburuk kesetaraan gender di Indonesia, karena pendidikan yang setara dengan laki-laki memberikan peluang yang lebih besar bagi perempuan untuk berkontribusi dalam ekonomi dan perkembangan teknologi. Pemberdayaan perempuan melalui pendidikan akan memberi mereka lebih banyak kontrol atas hidup mereka, serta membantu mencegah kekerasan berbasis gender yang banyak menimpa mereka. Oleh karena itu, mengatasi ketimpangan gender dalam pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih seimbang dan adil.
Untuk mencapai kesetaraan ini, salah satu langkah penting adalah meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil. Pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada wilayah-wilayah yang masih kekurangan fasilitas pendidikan dan sumber daya manusia yang memadai. Selain itu, mempromosikan kesetaraan gender dalam kurikulum pendidikan dan mendorong lebih banyak perempuan untuk memilih bidang studi yang didominasi oleh laki-laki, seperti STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics), menjadi hal yang mendesak. Melalui program-program ini, perempuan akan lebih terinspirasi untuk mengejar karir di bidang yang lebih strategis dan teknologi, yang selama ini cenderung lebih banyak diisi oleh laki-laki.
Program beasiswa khusus untuk perempuan yang berasal dari keluarga kurang mampu dan pelatihan bagi guru-guru di daerah terpencil sangat diperlukan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di daerah yang kurang berkembang. Pendidikan yang lebih inklusif juga dapat diperkuat dengan memanfaatkan teknologi, seperti pembelajaran daring, yang dapat diakses oleh semua anak, tidak terkecuali anak perempuan di daerah pedesaan.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat mengatasi ketimpangan gender dalam pendidikan, sekaligus mempercepat tercapainya tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pendidikan yang berkualitas dan kesetaraan gender. Pendidikan yang lebih inklusif akan memberi anak perempuan kesempatan yang sama untuk berkembang, berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi, dan mengurangi ketidaksetaraan sosial yang ada. Pencapaian ini akan membuka jalan bagi Indonesia menuju masyarakat yang lebih sejahtera, berkeadilan, dan berkelanjutan, di mana semua individu, tanpa memandang gender, memiliki peluang yang sama untuk meraih impian mereka.