Ketika Persatuan Diuji, Toleransi Menjadi Solusi

Oleh: Nathania Keisyah Tanumihardja | 2702363600 |  PPTI 17

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, persatuan sering kali diuji oleh perbedaan pandangan, keyakinan, dan kepentingan. Konflik dan ketegangan sosial sering muncul ketika tidak ada kesadaran untuk saling memahami. Salah satu cara untuk menghindari hal tersebut yaitu dengan menumbuhkan rasa toleransi di kalangan masyarakat. Berdasarkan KBBI, Toleransi merupakan sifat atau sikap yang meneggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Indonesia, negara yang terdiri dari ribuan suku, agama, ras dan budaya, seharusnya menjadi contoh nyata bagaimana perbedaan itu bisa dihadapi dengan berbagai cara yang bijak. Namun, kenyataannya, tantangan besar tetap ada dan sering terjadi. Salah satu contoh konkret di Indonesia yaitu penolakan terhadap pembangunan rumah ibadah, hingga pengrusakan bangunan di berbagai daerah. Seperti yang terjadi di Cilegon, di mana rencana pembangunan rumah ibadah ditentang oleh sebagian pihak dengan berbagai alasan. Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait ujian persatuan bukanlah hal yang baru. Isu-isu seperti penolakan keberagaman agama, suku, dan budaya selalu  menjadi pemicu ketegangan sosial. Meski mayoritas warga Indonesia menganggap toleransi sebagai nilai yang penting, kenyataanya toleransi tidak selalu tercermin dalam tindakan.

Perbedaan ini bukan hanya muncul dalam konteks agama, tetapi juga dalam hal suku dan budaya. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat lebih dari 1.300 suku bangsa di Indonesia. Keberagaman ini merupakan sebuah aset yang sangat berharga, namun jika tidak dikelola dengan baik, perbedaan- perbedaan tersebut hanya akan menjadi sumber ketegangan yang memicu konflik antar kelompok.  Ketegangan suku atau budaya ini pernah terjadi di beberapa daerah seperti Poso, Ambon, Kupang, dan lainnya  yang menyebabkan ribuan orang kehilangan harta benda hingga kehilangan nyawa.

Toleransi sebagai Kunci Persatuan

Untuk menjaga persatuan, toleransi menjadi solusi utama untuk mempertahankan persatuan. Toleransi bukanlah hanya soal membiarkan orang lain untuk hidup sesuai dengan keyakinan dan budaya mereka masing-masing, melainkan lebih kepada pemahaman bahwa setiap orang berhak untuk menjalani hidup sesuai dengan prinsip dan kepercayaan masing-masing tanpa mengganggu hak orang lain. Ujian terbesar untuk menjaga persatuan dan kesatuan adalah bagaimana kita, sebagai masyarakat yang beragam, dapat hidup berdampingan tanpa mengorbankan hak dan kebebasan orang lain.

Menerapkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari memang tidak mudah, apalagi dalam masyarakat yang penuh dengan keberagaman. Namun, hal ini bisa dimulai dengan tindakan sederhana, seperti saling mendengarkan, berbicara dengan penuh rasa hormat,  menghargai dan memberikan kesempatan terhadap orang lain tanpa adanya diskriminasi, serta membuka diri terhadap perspektif orang lain. Di sisi lain, peran pemerintah juga penting dalam mendukung terciptanya toleransi yang lebih nyata dengan menegakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD NRI  tahun 1945.

Kesimpulan

Ketika persatuan diuji oleh perbedaan, toleransi menjadi solusi yang paling efektif untuk menjaga keharmonisan. Toleransi bukanlah sebuah hal yang bisa dianggap sepele. Tanpa toleransi, perbedaan hanya akan menjadi sumber konflik yang merusak hubungan antar sesama. Sebaliknya, dengan rasa saling menghormati dan memahami, keberagaman bisa menjadi sebuah kekuatan.

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus berkontribusi dalam menjaga persatuan, baik dengan mewujudkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari maupun dengan mendukung kebijakan yang memperkuat keberagaman, Toleransi dapat dijadikan sebagai landasan utama dalam menjaga persatuan. Ketika kita memupuknya dengan baik, benar dan tepat, kita bisa menjaga persatuan dan kesatuan negara kita, negara Indonesia.

Referensi:

https://www.hukumonline.com/berita/a/arti-toleransi-lt6302ddb8dc02c/

https://kemenag.go.id/opini/mengurai-polemik-penolakan-pendirian-gereja-di-cilegon-jr7bvt

https://indonesia.go.id/mediapublik/detail/2071

https://kemenag.go.id/hindu/toleransi-beragama-hyv3tv

https://www.gramedia.com/literasi/contoh-sikap-toleransi/?srsltid=AfmBOooRwW6bAe13XoEQPPZS6M8TaNVzaOQBYAfX_IJcOHALNtt-ViTx

https://kesbangpol.gunungkidulkab.go.id/2020/09/02/peran-pemerintah-daerah-dalam-pemeliharaan-kerukunan-umat-beragama/

https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/30/100000279/konflik-poso-latar-belakang-kronologi-dan-penyelesaian

https://repository.uinmataram.ac.id/1024/1/Pengantar%20Studi%20Konflik%20Sosial%20Sebuah%20Tinjauan%20Teoritis.pdf

Yustinus Suhardi Ruman