Dampak Covid-19 terhadap Pendidikan di Indonesia

Oleh: Christopher Setiawan Miharjo | 2702363323 | PPTI17
Di tahun 2020, dunia menghadapi pandemi yang sangat besar, yaitu pandemi virus COVID-19, yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang pendidikan. Menurut UNICEF, “Pandemi COVID-19 berdampak negatif pada pembelajaran anak-anak di semua jenjang pendidikan di Indonesia.” Lebih buruknya lagi, pemerintah di seluruh dunia menerapkan kebijakan di mana masyarakat harus melakukan “lockdown” atau tinggal di rumah untuk mengurangi penyebaran virus. Kebijakan ini menghasilkan tantangan yang besar bagi dunia pendidikan, di mana kegiatan pembelajaran yang seharusnya dilakukan secara tatap muka beralih menjadi pembelajaran jarak jauh.
Salah satu dampak paling signifikan dari pandemi ini adalah ketimpangan akses pendidikan. Tidak semua siswa memiliki perangkat teknologi dan akses internet yang memadai untuk mengikuti pelajaran daring atau mengakses materi pembelajaran. Di daerah terpencil, banyak siswa yang kesulitan karena kurangnya infrastruktur. Padahal seharusnya, mendapatkan akses pelayanan pendidikan itu adalah hak bagi seluruh warga negara di dunia. Pada tahun 2020, berdasarkan informasi dari Kompas.id, “Anak-anak di pedesaan yang memiliki komputer atau laptop dan sambungan internet di rumahnya kurang dari 15 persen, sedangkan di wilayah perkotaan hanya 25 persen anak memiliki komputer atau laptop dan sambungan internet.” Hal ini menyebabkan kesenjangan pendidikan antara siswa di perkotaan dan di daerah pedesaan semakin melebar.
UNICEF juga mencatat bahwa penutupan sekolah yang berkepanjangan dan pembukaannya kembali yang terhalang oleh COVID-19 berdampak pada 60 juta anak di Indonesia, menyebabkan ketertinggalan pembelajaran yang signifikan. Hal ini sangat berdampak bagi Indonesia karena generasi penerus bangsa kita tidak akan bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas jika hal ini terus berlanjut. Selain ketimpangan akses, efektivitas pembelajaran jarak jauh juga menjadi tantangan. Berdasarkan Kemenag RI BDK Jakarta, “Beberapa guru di sekolah mengaku, jika pembelajaran daring ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. Selain itu materi yang disampaikan secara daring belum tentu bisa dipahami semua siswa.”
Meski demikian, pandemi ini juga membawa dampak positif yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Platform e-learning semakin berkembang, dan berbagai metode pembelajaran berbasis teknologi mulai diterapkan. Kesadaran akan pentingnya literasi digital juga meningkat, baik bagi siswa maupun tenaga pendidik. Menurut laporan dari World Bank, “Pandemi telah mempercepat pengadopsian metode pembelajaran daring serta mendorong lembaga pendidikan untuk menggunakan pembelajaran jarak jauh guna memperkuat ketahanan terhadap krisis di masa depan.” Pandemi memaksa sistem pendidikan untuk lebih fleksibel dan inovatif dalam menghadirkan kurikulum yang lebih adaptif.
Untungnya, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk membantu mengatasi kesenjangan akses pendidikan. Puslapdik mengutip bahwa pemerintah kembali memberikan bantuan kuota internet pada peserta didik jenjang PAUD, pendidikan dasar dan menengah serta mahasiswa. Bantuan kuota internet juga diberikan pada guru, tenaga pendidik dan dosen. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua siswa, terutama di daerah terpencil, dapat mengakses pendidikan yang berkualitas. Meskipun pandemi COVID-19 telah menjadi tantangan besar bagi sistem pendidikan di Indonesia, berbagai inovasi dan kebijakan yang tepat diharapkan dapat memulihkan pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi era digital di masa depan.
Pandemi COVID-19 telah mengungkapkan berbagai tantangan dalam sistem pendidikan di Indonesia, mulai dari ketimpangan akses hingga efektivitas pembelajaran. Namun, dengan adanya inovasi dan kebijakan yang tepat, ada harapan untuk membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas. Bahkan bisa dilihat sekarang bahwa dengan adanya pandemi kemarin, sekarang sangat mudah untuk mengakses pendidikan dengan dilakukan secara daring. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat, kita dapat memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas, siap menghadapi tantangan di masa depan. Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik, di mana setiap anak dapat belajar dan berkembang tanpa batasan.