Bijak Konsumsi, Selamatkan Bumi

Oleh: Iven Marchellia | 2702363935 | PPTI 18
Salah satu tujuan yang paling relevan dengan kehidupan sehari-hari kita adalah SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Tujuan ini mengajak kita untuk memikirkan kembali cara kita mengonsumsi dan memproduksi barang, agar tidak merusak lingkungan dan sumber daya alam.
Sebagai generasi muda, kita punya peran besar dalam mencapai tujuan ini. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab berarti kita harus menggunakan sumber daya alam secara bijak, mengurangi limbah, dan memastikan bahwa proses produksi tidak merusak lingkungan. Saat ini, pola konsumsi dan produksi kita seringkali tidak berkelanjutan. Misalnya, kita menghasilkan terlalu banyak sampah plastik, menggunakan energi yang tidak terbarukan, dan membuang makanan yang masih bisa dimanfaatkan.
Menurut data dari Program Lingkungan PBB (UNEP), jika populasi global mencapai 9,6 miliar pada tahun 2050, kita akan membutuhkan tiga planet Bumi untuk menyediakan sumber daya yang cukup dengan pola konsumsi saat ini. Oleh karena itu, kita harus mulai melakukan perubahan dari sekarang.
Generasi muda adalah masa depan dunia. Apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan seperti apa dunia di masa depan. Jika kita terus mengonsumsi dan memproduksi dengan cara yang tidak bertanggung jawab, dampaknya akan sangat buruk bagi lingkungan, seperti perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca dari produksi dan konsumsi berlebihan, polusi dari limbah plastik dan bahan kimia beracun, serta kelangkaan sumber daya alam seperti air bersih, minyak, dan hutan.
Namun, kita bisa menjadi agen perubahan dengan melakukan langkah-langkah kecil yang berdampak besar. Misalnya, kurangi sampah plastik dengan membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum yang bisa dipakai ulang, dan menghindari produk sekali pakai. Selain itu, hemat energi dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan, menggunakan transportasi umum, serta memilih produk elektronik yang hemat energi.
Langkah lain yang bisa dilakukan adalah mengurangi food waste dengan membeli makanan secukupnya, memanfaatkan sisa makanan untuk membuat hidangan baru, serta mendukung gerakan “zero waste” dengan membeli dari pasar lokal atau petani. Selain itu, penting juga untuk mendaur ulang dan membuat kompos dengan cara memilah sampah organik dan non- organik, mendaur ulang botol plastik, kertas, dan kaleng, serta membuat kompos dari sisa makanan dan daun-daunan.
Dukungan terhadap produk ramah lingkungan juga bisa membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pilih produk yang memiliki label ramah lingkungan atau berasal dari sumber yang berkelanjutan, beli barang bekas untuk mengurangi permintaan terhadap produksi baru, serta dukung merek-merek lokal yang menerapkan produksi yang bertanggung jawab.
Selain mengubah kebiasaan pribadi, kita juga bisa berkontribusi dengan mengedukasi diri sendiri dan orang lain. Pelajari lebih lanjut tentang isu-isu lingkungan dan bagikan pengetahuan kepada sesama. Ikut serta dalam kegiatan atau komunitas yang fokus pada lingkungan, seperti gerakan bersih-bersih pantai atau penanaman pohon, juga bisa menjadi cara efektif untuk berkontribusi.
Banyak anak muda di seluruh dunia yang sudah memulai langkah-langkah kecil untuk mendukung konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Misalnya, Greta Thunberg, aktivis lingkungan asal Swedia, menginspirasi jutaan orang untuk peduli terhadap perubahan iklim. Di Indonesia, ada gerakan Zero Waste Indonesia yang mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah plastik. Kita juga bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitar dengan memulai dari hal-hal kecil, seperti membawa botol minum sendiri atau mengurangi penggunaan plastik.
Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau perusahaan, tetapi juga tanggung jawab kita semua, terutama generasi muda. Dengan mengubah kebiasaan sehari-hari, kita bisa membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.
“We don’t need a handful of people doing zero waste perfectly. We need millions of people doing it imperfectly.” – Anne Marie Bonneau.